The event was also attended by deputy Minister of Education, Fasli Jalal, Deputy Governor of Bank Indonesia, Halim Alamsyah, chairman of the National Syariah Board, KH Ma'arur Amin, and the academics and practitioners of Islamic economics. (source)
Outgoing Chairman of IAEI, Mustofa Edwin Nasution revealed in improving the quality and quantity of human resources, IAEI found several obstacles. There are at least four obstacles terbatasanya expert thinks that because of Islamic finance, the limited curriculum, the lack of linkage between educational institutions with Islamic financial institutions, and funding issues.
"Although there are bebrabagi obstacles, I remain optimistic IAEI will be the main home for the development of student activities and also the development of Islamic economics in the future," he said.
In response it is, Fasli Jalal in revealing indeed there must be a strong synergy between educational institutions, financial institutions and associations such as the IAEI to delivery of quality human resources for the economy of Islam in Indonesia.
"We try to work together, map out the centers of education with human resource requirements for Islamic banking, Takaful or Islamic economic institutions," he said.
While KH. Ma'aruf Amin calls for sharia experts and economists may be able to develop for the future of Islamic economics. He also hopes Congress is held not only result in stewardship, but also generate ideas that are brilliant.
"Good stewardship is not only just outcome, but there are ideas that can be applied in the development of Islamic economics in the future," he concluded. (Ul)
IAEI Gelar Mukatamar Ke 2
Jakarta (30/7)- Dalam melanjutkan peran aktifnya mengembangkan ekonomi Islam di tanah air, Ikatan Ahli Ekonomi Islam melaksanakan Mukatamar ke dua yang digelar hari ini. Dalam Muktamar kali ini, IAEI mencoba fokus pada peran Perguruan Tinggi dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan profesional di bidang ekonomi Islam. Acara ini juga akan diikuti dengan pemilihan ketua IAEI periode selanjutnya.
Acara ini turut dihadiri wakil Menteri Pendidikan, Fasli Jalal, Deputi Gubenur Bank Indonesia, Halim Alamsyah, Ketua Dewan Syariah Nasional, KH Ma’arur Amin, dan para akedemisi serta praktisi ekonomi Islam.
Ketua Umum IAEI demisioner, Mustofa Edwin Nasution mengungkapkan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, IAEI mendapati beberapa hambatan. Setidaknya ada 4 hambatan menurutnya yaitu karena terbatasanya ahli keuangan Islam, terbatasnya kurikulum, belum adanya linkage antara lembaga pendidikan dengan lembaga keuangan Islam, dan masalah dana.
“Walaupun terdapat bebrabagi hambatan, saya tetap optimis IAEI akan dapat menjadi rumah utama bagi perkembangan aktivitas pelajar dan juga pengembangan ekonomi Islam ke depannya,” ungkapnya.
Menanggapai hal tersebut,Fasli Jalal dalam mengungkapkan memang harus ada sinergi yang kuat antara lembaga pendidikan, lembaga keuangan serta asosiasi seperti IAEI untuk melahirkan SDM yang berkualitas bagi ekonomi Islam di Indonesia.
“Kita coba untuk bersinergi, memetakan pusat-pusat pendidikan dengan kebutuhan sumber daya insani bagi perbankan syariah, asuransi syariah atau lembaga ekonomi Islam lainnya,” ujarnya.
Sementara KH. Ma’aruf Amin menghimbau agar ahli syariah dan ahli ekonomi dapat untuk kedepannya dapat mengembangkan ekonomi Islam. Ia juga berharap Muktamar yang dilaksanakan ini tidak hanya menghasilkan kepengurusan saja tapi juga menghasilkan ide-ide yang cemerlang.
“Semoga tidak hanya kepengurusan saja hasilnya, tetapi terdapat ide-ide cemerlang yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan ekonomi Islam ke depannya,” pungkasnya.(ul)
No comments:
Post a Comment