Monday, July 04, 2011

THAILAND - Thailand aims for new sources at Islamic finance

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Finding a middle way, the bankers of Thailand are now beginning to persuade the Islamic financial investors to pump money into infrastructure projects Thailand. In return, they get a foothold in the domestic market at the White Elephant sharia is almost untouched. (source)
"Many accepted due to the increase in oil revenues and the money invested longer it takes," said president of the Islamic Bank of Thailand - the state-owned Islamic banks - Dheerasak Suwannayos, the industry event in Bangkok this weekend.
"The number of sukuk issued lately not much, so this is kesempatkan to take the market is still liquid."
Islamic finance industry is gathering popularity into the global spotlight, especially after the financial crisis hit the world. Because the Islamic finance seen far more ethical, and minimal to have ways of 'bidding' typical of conventional banking.
While in Thailand, predictable infrastructure investments soared, so did the countries of Southeast Asia. Dheerasak referring to plans to develop public transport in Bangkok and the capital city's main airport.
So far Thailand is successfully using the abundant resources in the local market to fund infrastructure projects.
Thailand's top energy firm, PTT unit last year launched a local sukuk issued in Malaysia, the first company in Thailand to expand in the Islamic capital market, overseas.
Dheerasak also said Thai Arways is now considering offering lease financing from the Middle Eastern investors. White elephant country has a Muslim population of about 9.5 million people and most of them living in remote areas without adequate banking services.
Consciousness.
Bankers believe the market is still needed campaign to raise awareness about the existence of Islamic financial products. "We need a lot of promotion in Thailand, we still need to clarify what is sukuk and that he could be compared with conventional bonds," said senior vice president of Thai CIMB Bank, Konthee Prasertwongse.
In the near future, Thailand plans sovereign tribe threw $ 5 billion bhat (Rp 1.37 trillion) to help the Islamic financial sector is more popular in the community.
Islamic Bank of Thailand, founded in 2003, has launched the branches move, operated by the buses, to reach out to the community as a customer.
Konthee Islamic Bank of Thailand said the impetus for introducing the industry to the local market is also open opportunities for other countries that have large Muslim populations. "Islamic Bank of Thailand encourages lots of products to enter the market in which the first Muslims did not have much choice," ujarnhya.
Islamic banking system has been operating in 50 countries in the world, making it one of the sectors with rapid growth in the global financial industry
In a report last November, PricewaterhouseCoopers, said the Islamic financial industry that has penetrated a trillion million dollars is predicted to grow again in the range of 15-20 percent per year and rising.
Long list of international banking institutions, including Citigroup, HSBC, Deutsche Bank, is now entering the Islamic financial business.
Islam forbids Muslims to consume usury, either paying or receiving interest on the loan. Transactions in Islamic banking should be funded by real assets, not just securities.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Mencari jalan tengah, para bankir Thailand kini mulai membujuk para investor keuangan Islami untuk memompakan uang ke proyek-proyek infrastruktur Thailand. Sebagai imbalan, mereka mendapat pijakan di pasar syariah di negeri Gajah Putih yang hampir tidak tersentuh.

"Banyak pendapatan diterima akibat kenaikkan minyak dan uang-uang itu butuh diinvestasikan lagi," ujar presiden Islamic Bank of Thailand--bank syariah milik negara--Dheerasak Suwannayos, dalam acara industri di Bangkok, pekan ini.

"Jumlah sukuk yang diterbitkan akhir-akhir ini tidak banyak, sehingga ini adalah kesempatkan untuk mengambil pasar yang masih cair."

Industri keuangan Islam yang kian marak menjadi sorotan global terutama setelah krisis keuangan menerpa dunia. Pasalnya, keuangan islami dilihat jauh lebih beretika, serta minim memiliki cara-cara 'penawaran' khas perbankan konvensional.

Sementara di Thailand, investasi infrastruktur diprediksi melonjak, begitu pula di negara-negara Asia Tenggara lain. Dheerasak mengacu pada rencana mengembangkan transportasi publik di Bangkok dan bandara utama ibu kota tersebut.

Sejauh ini Thailand dinilai berhasil menggunakan sumberdaya berlimpah di pasar lokal untuk mendanai proyek infrastrukturnya.

Perusahaan energi papan atas Thailand, PTT tahun lalu telah meluncurkan unit yang menerbitkan sukuk lokal di Malaysia, perusahaan pertama di Thailand yang melebarkan sayap di pasar modal Islami, di luar negeri.

Dheerasak juga mengatakan Thai Arways kini tengah mempertimbangkan penawaran pembiayan sewa dari investor Timur Tengah. Negeri Gajah Putih tersebut memiliki populasi Muslim sekitar 9,5 juta jiwa dan sebagian besar mereka tinggal di area terpencil tanpa layanan perbankan yang memadai.

Kesadaran.


Para bankir meyakini kampanye pasar masih dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran tentang keberadaan produk-produk keuangan Islami. "Kami membutuhkan banyak promosi di Thailand, kami masih butuh menjernihkan apa sukuk itu dan bahwa ia bisa dibandingkan dengan obligasi konvensional," ujar wakil presiden senior CIMB Thai Bank, Konthee Prasertwongse.

Dalam waktu dekat, Thailand merencanakan melempar suku berdaulat sebesar 5 miliar bhat (Rp 1,37 triliun) untuk membantu sektor keuangan Islami lebih memasyarakat.

Bank Islam Thailand, didirikan pada 2003, telah meluncurkan cabang-cabang bergerak, dioperasikan lewat bus-bus, untuk menjangkau komunitas sebagai nasabah.

Konthee mengatakan dorongan Bank Islam Thailand untuk mengenalkan industri tersebut ke pasar lokal berarti pula membuka peluang bagi negara lain yang memiliki populasi Muslim besar. "Bank Islam Thailand mendorong banyak-banyak produk untuk memasuki pasar di mana dulu Muslim tak memiliki banyak pilihan," ujarnhya.

Sistem perbankan Islam telah beroperasi di 50 negara-negara di dunia, menjadikan salah satu sektor dengan pertumbuhan cepat dalam industri keuangan global

Dalam laporan November lalu, PricewaterhouseCoopers, mengatakan industri keuangan Islami yang telah menembus 1 triliun juta dolar diprediksi tumbuh lagi di kisaran 15-20 persen per tahun dan terus meningkat.

Daftar panjang berisi lembaga perbankan internasional, termasuk Citigroup, HSBC, Deutsche Bank, kini memasuki bisnis keuangan Islami.

Islam melarang Muslim mengonsumsi riba, baik membayar atau menerima bunga pinjaman. Transaksi dalam perbankan Islam harus didanai oleh aset nyata, bukan sekedar surat-surat berharga.

Source : http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/07/03/lnripe-thailand-bidik-sumber-keuntungan-baru-di-keuangan-syariah - July 3, 2011 - google translate

No comments:

Post a Comment