Wednesday, August 17, 2011

INDONESIA - BANKING - BI happy to see foreign investors in Islamic banks

Bank Indonesia welcomes foreign investors to engage in Islamic banking with a record of contributing to the national economy, said Deputy Director of the BI Mulya Siregar told Business.(source)
According to him, the high foreign interest to work on Islamic banking is a positive signal for future growth in Islamic banking. However, foreign investors in a working waterfall sharia should also dibarengai a real contribution to the economy.

"If there are interested in to establish Islamic banks, why tidak. Instead, foreign investors who will get to contribute to the national economy," he said.

Therefore, Mulya encourage Islamic banks to develop national human resources while enhancing service quality in order to compete with Islamic banks owned by foreigners.

"If it does not develop a servant and human resources, we just become spectators in their own country," he said.

He said today it continues to encourage the competitiveness of Islamic banking with Islamic finance training for the creation of more efficiently. Trainings are conducted so that Islamic banks can compete with foreign Islamic banks.

"We've asked the Islamic banks to prepare themselves, let alone a minute there is also the ASEAN Economic Community in which the banks must also compete," he said.

Not long ago, BI gives permission to Malayan Banking Bhd (Maybank) Indocorp to be converted into Islamic banks. Malaysia-based bank has been operating since October 11, 2010. (Yn)

BI senang asing antusias garap bank syariah

Large_bi-logo

Berita Terkait


JAKARTA: Bank Indonesia menyambut baik minat investor asing untuk terjun dalam perbankan syariah dengan catatan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional, kata Deputi Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Mulya Siregar kepada Bisnis.

Menurut dia, tingginya minat asing untuk menggarap perbankan syariah merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan perbankan syariah kedepan. Namun, terjunnya investor asing dalam menggarap syariah harus pula dibarengai dengan kontribusi yang nyata bagi perekonomian.

"Kalau memang ada yang berminat masuk untuk mendirikan bank syariah, mengapa tidak.  Sebaiknya, investor asing yang nantinya masuk mampu berkontribusi bagi perekonomian nasional," ujarnya.

Oleh karenanya, Mulya mendorong bank syariah nasional untuk mengembangkan sumber dana manusia sekaligus meningkatkan pelayanan supaya dapat bersaing dengan kualitas yang dimiliki oleh bank syariah asing.

"Kalau tidak mengembangkan pelayan dan sumber daya manusia, kita hanya jadi penonton di negeri sendiri," ujarnya.

Dia mengatakan saat ini pihaknya terus mendorong daya saing perbankan syariah dengan mengadakan pelatihan pembiayaan syariah untuk mencipatakan efisisensi. Pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan supaya bank syariah dapat bersaing dengan bank syariah asing.

"Kami sudah minta kepada bank syariah untuk bersiap diri, apalagi sebentar lagi juga ada Masyarakat Ekonomi Asean dimana bank juga harus bersaing," katanya.

Belum lama ini, BI memberikan izin kepada Malayan Banking Bhd (Maybank) Indocorp untuk dikonversi menjadi bank syariah. Bank asal Malaysia tersebut telah beroperasi sejak 11 Oktober 2010.(yn)


No comments:

Post a Comment