REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Takaful Market Homeland believed to break the five per cent at the end of 2011. According to observers Takaful, M. Shakir Sula, it is possible to see a number of aspects and the fact that in the Islamic insurance industry in recent years. (source)
"From the entry of a number of international insurers to the sharia, has a major influence on the growth of sharia," he said when contacted by Reuters on Monday (12 / 9). He said the presence of foreign players proved able to increase the overall premium Takaful significant and encouraging development.
Prudential, for example, he said, contribute a significant premium of up to Rp 700 billion. This is different from most local insurance companies are still contributing to the minimal contribution of Takaful premiums.
"It also happens because of the growth is proportional to the Islamic banking industry," he explained.
The growth of Islamic banking to the insurance industry experienced growth. The number of objects in Islamic banking should use products and services of Takaful. This makes this industry increased premiums. The reason is, there is an obligation to use the services of Islamic banks Shariah compliance as well.
In addition, Shakir said the human resources, especially realtors islamic products are already widely also be the cause of this industry will grow rapidly. "If it had only specialized agency of sharia, but now could be Islamic products sold by all agents," he said.
Pasar Asuransi Syariah Bisa Tembus Lima Persen
Senin, 12 September 2011 17:20 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pasar asuransi
syariah Tanah Air diyakini bisa menembus angka lima persen di akhir
2011. Menurut pengamat asuransi syariah, M. Syakir Sula, hal ini mungkin
saja terjadi melihat sejumlah aspek dan fakta yang ada di industri
asuransi syariah beberapa tahun terakhir ini.
“Mulai masuknya sejumlah asuransi internasional ke syariah, memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan asuransi syariah,” katanya saat dihubungi Republika, Senin (12/9). Ia mengatakan hadirnya pemain asing terbukti mampu meningkatkan premi keseluruhan asuransi syariah dan mendorong perkembangan signifikan.
Prudential misalnya, ujar dia, memberi sumbangan premi cukup signifikan hingga Rp 700 miliar. Ini berbeda dengan kebanyakan perusahaan asuransi syariah lokal yang masih berkontribusi minim terhadap sumbangan premi asuransi syariah.
“Ini juga terjadi karena adanya pertumbuhan yang berbanding lurus dengan industri perbankan syariah,” jelasnya.
“Mulai masuknya sejumlah asuransi internasional ke syariah, memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan asuransi syariah,” katanya saat dihubungi Republika, Senin (12/9). Ia mengatakan hadirnya pemain asing terbukti mampu meningkatkan premi keseluruhan asuransi syariah dan mendorong perkembangan signifikan.
Prudential misalnya, ujar dia, memberi sumbangan premi cukup signifikan hingga Rp 700 miliar. Ini berbeda dengan kebanyakan perusahaan asuransi syariah lokal yang masih berkontribusi minim terhadap sumbangan premi asuransi syariah.
“Ini juga terjadi karena adanya pertumbuhan yang berbanding lurus dengan industri perbankan syariah,” jelasnya.
Pertumbuhan perbankan membuat industri asuransi syariah mengalami
perkembangan. Banyaknya objek dalam perbankan syariah yang harus
menggunakan produk dan layanan dari asuransi syariah. Hal tersebut
membuat premi industri ini meningkat. Pasalnya, ada kewajiban bank
syariah untuk menggunakan jasa yang sesuai syariah pula.
Selain itu, Syakir mengatakan sumber daya manusia terutama agen penjual produk syariah yang sudah mulai banyak juga menjadi penyebab industri ini bakal tumbuh pesat. “Kalau dulu hanya khusus agen syariah, tapi sekarang produk syariah bisa dijual oleh semua agen,” katanya.
Selain itu, Syakir mengatakan sumber daya manusia terutama agen penjual produk syariah yang sudah mulai banyak juga menjadi penyebab industri ini bakal tumbuh pesat. “Kalau dulu hanya khusus agen syariah, tapi sekarang produk syariah bisa dijual oleh semua agen,” katanya.
No comments:
Post a Comment