Saturday, October 15, 2011

INDONESIA - BANKING - Indonesia Islamic Financial World Ranking 4

Jakarta (14/10) - Indonesia has a proud achievement in Islamic finance. Country Index is based on Islamic Finance, Islamic financial industry was ranked fourth of the world Indonesia. Indonesia's position was under Iran, Malaysia, and Saudi Arabia.

"This ranking is quite encouraging because we are under major countries such as Kuwait, United Arab Emirates, and England," said Director of the Directorate of Islamic Banking Bank Indonesia, Mulya E Siregar, while giving a speech at the launch of commodity sharia in Jakarta, Thursday (13 / 10)(source)

Mulya optimistic that next year Indonesia will occupy the third rank. He therefore appealed to all parties concerned to continue to do the development of Islamic financial industry.

He stressed on the development of Islamic products, islamic product in particular base. While Sharia products komplien developed selectively.

"Going forward, we focus on the Islamic product base, but still needs to be developed to akselesai komplien sharia selectively," he said. (Ul)

Keuangan Syariah Indonesia Rangking 4 Dunia

E-mail Print PDF
Jakarta (14/10)- Indonesia memiliki prestasi membanggakan dalam keuangan syariah. Berdasarkan Islamic Finance Country Index , industri keuangan syariah Indonesia menduduki peringkat keempat dunia. Posisi Indonesia berada di bawah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi.
“Peringkat ini cukup membanggakan karena di bawah kita adalah negara-negara besar seperti Kuwait, Emirat Arab, dan Inggris,” ujar Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Mulya E Siregar, saat memberi sambutan dalam peluncuran komoditi syariah di Jakarta, Kamis (13/10).
Mulya optimis tahun depan Indonesia akan menduduki peringkat ketiga. Oleh karena itu ia menghimbau kepada seluruh pihak yang terkait agar terus melakukan pengembangan terhadap industri keuangan syariah.
Ia menekankan pengembangan pada produk syariah, khususnya produk syariah base. Sedangkan produk syariah komplien dikembangkan secara selektif.
“Ke depan, kita fokuskan ke produk syariah base, tetapi untuk akselesai tetap perlu dikembangkan syariah komplien secara selektif, “ tandasnya.(ul)

No comments:

Post a Comment