In the scheme of cooperation received by business, the implementation of the partnership will be done in two stages, namely the first, sharia mortgage marketing through 20 outlets Pos Indonesia.In this stage, Pos Indonesia will place the second person sales force in each designated outlet. The sales force should be directing customers to the branch office nearest BSM to obtain mortgage financing sharia.In the second phase of cooperation between the two companies will be increased by opening the pawn counter sharia in 20 Pos Indonesia outlets. In this stage the BSM will put 2 people pawning service personnel in each designated outlet.Businesses have not been able to get confirmation from the BSM-related cooperation with Pos Indonesia. Hanawijaya, BSM Director in charge of Islamic mortgage business did not answer the phone from the Business.Pledged Islamic financing products is one of the subsidiary, PT Bank Mandiri Tbk. Pledged Islamic financing requires gold as collateral, so these products are also often referred to as pawn gold.BSM Islamic pawning turnover at the end of June 2011 reached Rp 5, 5 trillion, up about 30% compared to the same position the previous year.However, gold has not been significant outstanding liens compared to the total financing portfolio. At the end of June 2011 the outstanding liens gold around Rp850 billion and a total financing amounting to Rp30, 05 trillion.Ketut adding the company also has teamed up with Bank Mandiri in marketing some banking products, namely savings, micro credit and micro insurance. (FAA)
BSM dan Pos Indonesia kolaborasi pasarkan produk gadai syariah
JAKARTA: PT Bank Syariah Mandiri menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam pemasaran produk dan pembukaan counter khusus gadai syariah.
I Ketut Marjana, Direktur Utama Pos Indonesia, mengatakan penandatanganan kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dilakukan pada 2 Oktober di Denpasar, Bali.
Kerja sama itu ditandatangani oleh I Ketut Marjana dengan Yuslam Fauzi selaku Direktur Utama BSM. “Implementasi kerja sama tersebut akan dimulai pada November ini,” ujarnya ketika berkunjung ke Redaksi Bisnis, hari ini.
Dalam skema kerja sama yang diterima Bisnis, implementasi kemitraan tersebut akan dilakukan dalam 2 tahap, yakni pertama, pemasaran gadai syariah lewat 20 outlet Pos Indonesia.
Dalam tahap ini, Pos Indonesia akan menempatkan 2 orang tenaga pemasaran pada masing-masing outlet yang ditunjuk. Para tenaga pemasaran tersebut akan mengarahkan nasabah ke kantor cabang BSM terdekat untuk mendapatkan pembiayaan gadai syariah.
Pada tahap kedua, kerja sama antar kedua perusahaan ini akan ditingkatkan dengan membuka counter gadai syariah di 20 outlet Pos Indonesia. Dalam tahap ini BSM akan menempatkan 2 orang tenaga jasa gadai di setiap outlet yang ditunjuk.
Bisnis belum bisa mendapatkan konfirmasi dari BSM terkait kerja sama dengan Pos Indonesia tersebut. Hanawijaya, Direktur BSM yang membawahi bisnis gadai syariah tidak menjawab telepon dari Bisnis.
Gadai syariah merupakan salah satu produk pembiayaan dari anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini. Gadai syariah mewajibkan emas sebagai jaminan pembiayaan, sehingga produk ini juga sering disebut sebagai gadai emas.
Omzet gadai syariah BSM pada akhir Juni 2011 mencapai Rp5,5 triliun, naik sekitar 30% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya.
Meski demikian, outstanding gadai emas belum signifikan dibandingkan total portofolio pembiayaan. Pada akhir juni 2011 outstanding gadai emas sekitar Rp850 miliar dan total pembiayaan yang sebesar Rp30,05 triliun.
Ketut menambahkan perseroan juga telah bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam pemasaran beberapa produk perbankan, yakni Tabunganku, penyaluran kredit mikro dan asuransi mikro. (faa)
I Ketut Marjana, Direktur Utama Pos Indonesia, mengatakan penandatanganan kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dilakukan pada 2 Oktober di Denpasar, Bali.
Kerja sama itu ditandatangani oleh I Ketut Marjana dengan Yuslam Fauzi selaku Direktur Utama BSM. “Implementasi kerja sama tersebut akan dimulai pada November ini,” ujarnya ketika berkunjung ke Redaksi Bisnis, hari ini.
Dalam skema kerja sama yang diterima Bisnis, implementasi kemitraan tersebut akan dilakukan dalam 2 tahap, yakni pertama, pemasaran gadai syariah lewat 20 outlet Pos Indonesia.
Dalam tahap ini, Pos Indonesia akan menempatkan 2 orang tenaga pemasaran pada masing-masing outlet yang ditunjuk. Para tenaga pemasaran tersebut akan mengarahkan nasabah ke kantor cabang BSM terdekat untuk mendapatkan pembiayaan gadai syariah.
Pada tahap kedua, kerja sama antar kedua perusahaan ini akan ditingkatkan dengan membuka counter gadai syariah di 20 outlet Pos Indonesia. Dalam tahap ini BSM akan menempatkan 2 orang tenaga jasa gadai di setiap outlet yang ditunjuk.
Bisnis belum bisa mendapatkan konfirmasi dari BSM terkait kerja sama dengan Pos Indonesia tersebut. Hanawijaya, Direktur BSM yang membawahi bisnis gadai syariah tidak menjawab telepon dari Bisnis.
Gadai syariah merupakan salah satu produk pembiayaan dari anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini. Gadai syariah mewajibkan emas sebagai jaminan pembiayaan, sehingga produk ini juga sering disebut sebagai gadai emas.
Omzet gadai syariah BSM pada akhir Juni 2011 mencapai Rp5,5 triliun, naik sekitar 30% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya.
Meski demikian, outstanding gadai emas belum signifikan dibandingkan total portofolio pembiayaan. Pada akhir juni 2011 outstanding gadai emas sekitar Rp850 miliar dan total pembiayaan yang sebesar Rp30,05 triliun.
Ketut menambahkan perseroan juga telah bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam pemasaran beberapa produk perbankan, yakni Tabunganku, penyaluran kredit mikro dan asuransi mikro. (faa)
No comments:
Post a Comment