Thursday, December 15, 2011

INDONESIA - BANKING - Sharia Banking Assets Target BI 200 Trillion

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) is targeting Indonesia Islamic banking assets reached around Rp 200 trillion by the end of 2012, which would be followed by finance sector growth.
BI deputy governor Halim Alamsyah said in Jakarta on Wednesday, the total Islamic banking assets up to October 2011 reached around Rp127, 19 trillion and if combined with BPR sharia has been more than Rp130, 5 trillion, or grew approximately 47.5% "year on year" ( YoY).  (source)


"This high growth can increase the sharia market by 3.7% of total banking assets," he said.
Given these developments, BI optimistic growth of Islamic banking next year will be the same and not affected the global crisis. "Later this year the total assets of Islamic banking could reach Rp180 trillion baseline. The premium of Rp177 trillion, and if it could be over optimistic Rp200 trillion," he said.
Halim said that to realize these growth targets, there are six strategies in developing Islamic banking. Six strategies that include the strengthening of Islamic banking intermediation to productive economic sectors and development of Islamic banking products are more focused.
BI is also optimistic in 2012, Islamic banking is able to collect the Third Party Funds (TPF) around Rp198, 6 trillion, equivalent to 79% increase from the third fund-raising for this year.
"For Islamic banking deposits are optimistic about 78-79% or valued at Rp198, 6 trillion. For moderate 63% (Rp180, 6 trillion), and pessimistic at the point of 55% (Rp171, 5 billion) to compare this year," he said.
According to Halim, who is optimistic about the growth of deposits was made in 2012 BI confident Islamic banking can deliver financing of about Rp191, 4 trillion or an increase of 79% of this year. (Gor / ant)

BI Targetkan Aset Perbankan Syariah Rp200 Triliun
Rabu, 14 Desember 2011 | 17:20
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah (dua dari kanan) berfoto bersama Best Syariah 2011 versi majalah Investor kategori Bank Syariah, dari kiri ke kanan Dirut BPD Kalimantan Selatan Juni Rifat, Dirut BPD Aceh Islamuddin, dan Dirut Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8). Foto: Investor daily/TINO OKTAVIANO  Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah (dua dari kanan) berfoto bersama Best Syariah 2011 versi majalah Investor kategori Bank Syariah, dari kiri ke kanan Dirut BPD Kalimantan Selatan Juni Rifat, Dirut BPD Aceh Islamuddin, dan Dirut Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8). Foto: Investor daily/TINO OKTAVIANO


JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menargetkan aset perbankan syariah Indonesia mencapai sekitar Rp200 triliun hingga akhir 2012, yang tentunya akan diikuti dengan pertumbuhan sektor pembiayaan.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan di Jakarta, Rabu, total aset perbankan syariah hingga Oktober 2011 mencapai sekitar Rp127,19 triliun dan jika digabung dengan BPR syariah sudah melebihi Rp130,5 triliun, atau tumbuh sekitar 47,5% "year on year" (YoY).

"Pertumbuhan tinggi ini mampu meningkatkan pasar syariah sebesar 3,7% dari total aset perbankan," ujarnya.

Dengan adanya perkembangan ini, BI optimistis pertumbuhan perbankan syariah tahun depan akan sama dan tidak terpengaruh krisis global. "Akhir tahun ini total aset perbankan syariah baseline bisa mencapai Rp180 triliun. Secara premi Rp177 triliun, dan jika optimistis bisa di atas Rp200 triliun," ujarnya.

Halim mengatakan untuk mewujudkan target pertumbuhan ini, ada enam strategi dalam mengembangkan perbankan syariah. Enam strategi itu di antaranya adalah penguatan intermediasi perbankan syariah kepada sektor ekonomi produktif dan pengembangan produk perbankan syariah secara lebih terarah.

BI juga optimistis pada 2012 perbankan syariah mampu mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sekitar Rp198,6 triliun atau setara dengan kenaikan 79% dari pengumpulan dana ketiga untuk tahun ini.

"Untuk DPK perbankan syariah optimistis sekitar 78-79% atau senilai Rp198,6 triliun. Untuk moderat sendiri 63% (Rp180,6 triliun), dan pesimistis di titik 55% (Rp171,5 triliun) untuk dibandingkan tahun ini," ujarnya.

Menurut Halim, pertumbuhan DPK yang secara optimistis itu membuat BI yakin pada 2012 perbankan syariah dapat menyalurkan pembiayaan sekitar Rp191,4 triliun atau naik 79% dari tahun ini. (gor/ant)

No comments:

Post a Comment