"The market share of Islamic banks in Indonesia is still small, amounting to about 4 percent. Problem, our network is not as much as a conventional bank and available human resources is still very little," said Director of Business BNI Syariah Bambang Widjanarko here on Thursday.
Difficulty in meeting the HR needs of Islamic banks is also highlighted by the Deputy Governor of Bank Indonesia Halim Alamsyah in the opening of a national consensus Indonesia Sharia Bank Association on Wednesday (21/3). (source)
Halim said that no matter how advanced and complete equipment, remains an important element of banking is dominated by a qualified human resources, the limitations are even led to hijack another bank worker who has expertise in the field of Islamic finance.
"Opening a branch but it is easier to prepare human resources to run the branch Islamic banks will need time and training, especially in the leadership ranks that requires experience, it's a challenge for Islamic banks," said Bambang.
However, Bambang believes that the public interest to save money and ask for financing in Islamic banks is large enough.
"Customers get a lot of savings on products and loyal because most features as well as service capabilities with a conventional bank, BNI Syariah targeted funding increases to 30 percent this year," said Bambang.
According to data, low-cost funds (savings and current accounts) BNI Syariah grew by 39.38 percent to Rp3, 51 billion from the position of Rp2, 51 billion in 2010.
"There are selecting Islamic banks because of their beliefs, there is also because of a mathematical calculation, which we describe is transparent Islamic banks, particularly regarding income as a basis for the results to our customers so if the income of the bank for the results to its customers too big," said Bambang.
Another way to further promote Islamic banks according to Bambang is by working with religious organizations such as Muhammadiyah.
On December 2011, BNI Syariah along with six other Islamic banks signed a memorandum of understanding with the Muhammadiyah, so the seven banks to provide banking services to the citizens of Muhammadiyah.
"The most commonly needed services 'cash management' both in schools and hospitals," said Bambang. (Tk / ant)
Perbankan Syariah Masih Kesulitan SDM
JAKARTA - Perbankan syariah menghadapi tantangan agar dapat berkembang khususnya di kesulitan sumber daya manusia.
"Pangsa pasar bank syariah di Indonesia memang masih kecil, yaitu sekitar 4 persen. Masalahnya, jaringan kami tidak sebanyak bank konvensional dan sumber daya manusia yang tersedia masih sangat sedikit," kata Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko di Jakarta, Kamis.
Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan SDM bank syariah tersebut juga disoroti oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah dalam pembukaan musyawarah nasional Asosiasi Bank Syariah Indonesia pada Rabu (21/3).
Halim mengatakan bahwa betapapun canggih dan lengkap peralatan, tetap unsur perbankan sangat penting dikuasai sumber daya insani yang mumpuni, keterbatasan tersebut bahkan menyebabkan perbankan saling membajak pekerja yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan syariah.
"Membuka cabang memang lebih mudah tapi untuk menyiapkan SDM yang akan menjalankan cabang bank syariah perlu waktu dan pelatihan, terutama pada jajaran pimpinan yang membutuhkan pengalaman, itu tantangan bagi bank syariah," tambah Bambang.
Namun Bambang meyakini bahwa animo masyarakat untuk menyimpan dana dan meminta pembiayaan di bank syariah cukup besar.
"Nasabah banyak bertambah di produk tabungan dan loyal karena fitur paling banyak karena kemampuan layanan juga sama dengan bank konvensional, BNI Syariah menarget pendanaan meningkat hingga 30 persen pada tahun ini," ungkap Bambang.
Menurut data, dana murah (tabungan dan giro) BNI Syariah tumbuh sebesar 39,38 persen menjadi Rp3,51 miliar dari posisi Rp2,51 miliar pada 2010.
"Ada yang memilih bank syariah karena keyakinan mereka, ada juga karena perhitungan matematis, yang kami jelaskan adalah bank syariah transparan, khususnya mengenai pendapatan sebagai basis bagi hasil bagi nasabah jadi bila pendapatan bank besar maka bagi hasil kepada nasabah juga besar," tambah Bambang.
Cara lain untuk lebih mempromosikan bank syariah menurut Bambang adalah dengan melakukan kerja sama dengan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah.
Pada Desember 2011, BNI Syariah bersama dengan 6 bank syariah lain menandatangani nota kesepahaman dengan Muhammadiyah sehingga ketujuh bank tersebut dapat memberikan layanan perbankan kepada warga Muhammadiyah.
"Yang paling dibutuhkan biasanya layanan 'cash management' baik di sekolah-sekolah maupun rumah sakit," ungkap Bambang. (tk/ant)
"Pangsa pasar bank syariah di Indonesia memang masih kecil, yaitu sekitar 4 persen. Masalahnya, jaringan kami tidak sebanyak bank konvensional dan sumber daya manusia yang tersedia masih sangat sedikit," kata Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko di Jakarta, Kamis.
Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan SDM bank syariah tersebut juga disoroti oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah dalam pembukaan musyawarah nasional Asosiasi Bank Syariah Indonesia pada Rabu (21/3).
Halim mengatakan bahwa betapapun canggih dan lengkap peralatan, tetap unsur perbankan sangat penting dikuasai sumber daya insani yang mumpuni, keterbatasan tersebut bahkan menyebabkan perbankan saling membajak pekerja yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan syariah.
"Membuka cabang memang lebih mudah tapi untuk menyiapkan SDM yang akan menjalankan cabang bank syariah perlu waktu dan pelatihan, terutama pada jajaran pimpinan yang membutuhkan pengalaman, itu tantangan bagi bank syariah," tambah Bambang.
Namun Bambang meyakini bahwa animo masyarakat untuk menyimpan dana dan meminta pembiayaan di bank syariah cukup besar.
"Nasabah banyak bertambah di produk tabungan dan loyal karena fitur paling banyak karena kemampuan layanan juga sama dengan bank konvensional, BNI Syariah menarget pendanaan meningkat hingga 30 persen pada tahun ini," ungkap Bambang.
Menurut data, dana murah (tabungan dan giro) BNI Syariah tumbuh sebesar 39,38 persen menjadi Rp3,51 miliar dari posisi Rp2,51 miliar pada 2010.
"Ada yang memilih bank syariah karena keyakinan mereka, ada juga karena perhitungan matematis, yang kami jelaskan adalah bank syariah transparan, khususnya mengenai pendapatan sebagai basis bagi hasil bagi nasabah jadi bila pendapatan bank besar maka bagi hasil kepada nasabah juga besar," tambah Bambang.
Cara lain untuk lebih mempromosikan bank syariah menurut Bambang adalah dengan melakukan kerja sama dengan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah.
Pada Desember 2011, BNI Syariah bersama dengan 6 bank syariah lain menandatangani nota kesepahaman dengan Muhammadiyah sehingga ketujuh bank tersebut dapat memberikan layanan perbankan kepada warga Muhammadiyah.
"Yang paling dibutuhkan biasanya layanan 'cash management' baik di sekolah-sekolah maupun rumah sakit," ungkap Bambang. (tk/ant)
Source : http://www.investor.co.id/moneyandbanking/perbankan-syariah-masih-kesulitan-sdm/32574 - March 22, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment