Saturday, April 28, 2012

INDONESIA - BANKING - Muamalat aims 73 thousand new customers

www.VIVAnews.com  - PT Bank Muamalat Indonesia targets to increase the number of clients this year to 270 thousand people, up 35 percent from the previous 197 thousand customers. Efforts were made to improve accessibility by increasing the number of offices and automated teller machine (ATM).
The plan today, the first Islamic bank in Indonesia that will inaugurate the new office as much as 9 in Palembang, South Sumatra. The new offices are located in several counties in South Sumatra is Prabumulih, Muara Enim, Balfour, Lubuk Linggau and Wood Court as well as two new offices in the city of Palembang
"Accessibility is one of the priorities Muamalat in increasing customer loyalty, it encourages the bank to plan continues to open new offices in parts of Indonesia," said Managing Director of Bank Muamalat, Arviyan Arifin, in his written statement in Palembang, Thursday, January 12, 2012 . (source)



Arviyan explained Muamalat community targeting southern Sumatra (Sumbagsel) as one of its main markets in 2012. Pioneers of Islamic banking is able to collect targeting third party funds (DPK) of up to Rp2, 8 trillion in 2012 from the region.
The position of deposits of Islamic banks by the end of 2011 shows that the savings products (savings accounts) and demand deposits (current account) contributed to 35.5 percent, or about Rp560, 9 billion of the total portfolio of fund raising for Rp1, 58 trillion.
As for non-retail funds, Arviyan continued, from deposit products account for 64.4 percent, or about Rp1, 01 trillion. From the aspect of investment funds, the region recorded a total financing amounting to Rp992, 16 billion. Dominate the retail sector funds to contribute about 70 percent in most areas. Even the retail portion exceeds 95 percent of total financing in the Pacific Islands and Jambi Province.
Expansion financing is widely distributed over the plantation sector, mining, commerce, and cooperatives. "The property sector is also quite dominant, with a significant share in some areas, eg in Jambi Province reached 58 percent of the total financing portfolio," he explained.
Arviyan added, third-party funds is projected to increase 77.2 percent from Rp1, 58 trillion to Rp2, 8 trillion in 2012. The projected expansion of financing also increased significantly by 111.6 percent from Rp992, 1 billion in 2011 to Rp2, 1 trillion.
"We're optimistic, Sumbagsel can be one of the driving engine of growth acceleration Muamalat this year. Hopefully Muamalat presence can contribute significantly in supporting economic activity Sumbagsel community, "said Arviyan. (Art)

Bank Muamalat Incar 73 Ribu Nasabah Baru

Bank syariah ini ingin meningkatkan jumlah nasabahnya.

Kamis, 12 Januari 2012, 09:52 WIB
Syahid Latif, Nina Rahayu
Bank Muamalat, salah satu bank syariah di Indonesia (atestate.org)

VIVAnews - PT Bank Muamalat Indonesia menyasar penambahan jumlah nasabah pada tahun ini menjadi 270 ribu orang atau naik 35 persen dari sebelumnya 197 ribu nasabah. Upaya itu dilakukan dengan meningkatkan aksesibilitas dengan menambah jumlah kantor dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Rencananya hari ini, bank syariah pertama di Indonesia itu akan meresmikan sebanyak 9 kantor baru di Palembang, Sumatera Selatan. Kantor-kantor baru tersebut berlokasi di beberapa kabupaten di wilayah Sumatera Selatan yaitu Prabumulih, Muara Enim, Baturaja, Lubuk Linggau serta Kayu Agung serta dua kantor baru di wilayah kota Palembang

”Aksesibilitas merupakan salah satu prioritas Bank Muamalat dalam meningkatkan loyalitas nasabah, hal ini mendorong Bank Muamalat untuk terus membuka kantor-kantor baru di penjuru Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, dalam keterangan tertulisnya di Palembang, Kamis, 12 Januari 2012.

Arviyan menjelaskan, Bank Muamalat menyasar masyarakat Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) sebagai salah satu pasar utamanya pada 2012. Pionir perbankan syariah ini menargetkan mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp2,8 triliun pada 2012 dari wilayah tersebut.
Posisi DPK bank syariah per akhir 2011 menunjukkan bahwa produk-produk tabungan (saving account) dan giro (current account) berkontribusi hingga 35,5 persen atau sekitar Rp560,9 miliar dari total portofolio penghimpunan dana sebesar Rp1,58 triliun.

Adapun dana non ritel, Arviyan melanjutkan, dari produk deposito berkontribusi sebesar 64,4 persen atau sekitar Rp1,01 triliun. Dari aspek penanaman dana, wilayah ini mencatat total financing sebesar Rp992,16 miliar. Sektor ritel mendominasi penyaluran dana dengan berkontribusi sekitar 70 persen di sebagian besar wilayah. Porsi ritel bahkan melebihi 95 persen dari total pembiayaan di Provinsi Bangka Belitung dan Jambi.

Ekspansi pembiayaan selama ini banyak disalurkan pada sektor perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan koperasi. "Sektor properti juga cukup dominan, dengan porsi yang signifikan di beberapa daerah, misalnya di Provinsi Jambi yang mencapai 58 persen dari total portofolio pembiayaan," jelasnya.

Arviyan menambahkan, dana pihak ketiga diproyeksi meningkat 77,2 persen dari posisi Rp1,58 triliun menjadi Rp2,8 triliun pada 2012. Adapun ekspansi pembiayaan juga diproyeksi meningkat signifikan sebesar 111,6 persen dari Rp992,1 miliar pada 2011 menjadi Rp2,1 triliun.

”Kami optimis, Sumbagsel dapat menjadi salah satu mesin penggerak akselerasi pertumbuhan Bank Muamalat tahun ini. Semoga kehadiran Bank Muamalat dapat memberi kontribusi signifikan dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat Sumbagsel," tutur Arviyan. (art)


Source: http://bisnis.vivanews.com/news/read/279344-73-ribu-nasabah-jadi-incaran-bank-muamalat  - Jan 26, 2012 - google translate

No comments:

Post a Comment