Deputy Governor of Bank Halim Indonesia Alamsyah said Islamic banking is currently occupying the number two in the world in the number of products and the number of banks. However, to increase its market share will still take 15-20 years.
"To hoist the market share of two things must be addressed. The first preparation of infrastructure faster, especially in the context of regulation and two human resource development, "he said after a speaker in Bandung Islamic Finance & Investment Summit (BIFIS) 2012, Wednesday (30/5). (source)
Halim al describes Islamic banking-related legislation is expected to get a tax treatment that is not burdensome. In the Islamic Banking Act was already mentioned if the Islamic banking industry to get neutrality in tax payments.
However, he said, the level of implementation is still in doubt. There are other types of products being taxed twice. Tax matter should be discussed among the participants, regulators and government.
In addition, a national Islamic banking should immediately prepare a human resources with knowledge of Islamic products. "HR is still very limited. While the need to add people is not easy, because he had to educate and have the experience, "he said.
BI data shows the average recruitment of a national Islamic banking grew 31% in the last 2 years. This figure is relatively high according to Halim. If the pattern of recruitment is ongoing, he estimates the number of human resources of Islamic banking will soar. (Fire)
BI rancang insentif untuk training center syariah
BANDUNG: Bank Indonesia berencana memberikan insentif bagi perbankan
syariah yang mendirikan training center. Hal itu, untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas SDM syariah agar menopang industri tersebut
tumbuh lebih cepat.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan perbankan syariah Indonesia saat ini menduduki nomor dua di dunia dalam jumlah produk dan jumlah bank. Namun, untuk meningkatkan market share masih perlu waktu 15- 20 tahun.
“Untuk mengerek market share harus dibenahi dua hal. Pertama penyiapan infrastruktur lebih cepat terutama dalam konteks peraturan dan Kedua peningkatan SDM,” katanya usai menjadi pembicara dalam Bandung Islamic Finance & Investment Summit (BIFIS) 2012, Rabu (30/5).
Halim menjelaskan terkait peraturan a.l perbankan Syariah diharapkan bisa mendapatkan perlakukan pajak yang tidak memberatkan. Dalam UU Perbankan Syariah memang sudah disebutkan jika Industri perbankan syariah mendapatkan netralitas dalam pembayaran pajak.
Namun, katanya, dalam tataran implementasi masih ada keragu-raguan. Ada jenis-jenis produk yang dikenakan pajak sampai dua kali. Soal pajak itu harus segera dibicarakan antara pelaku, regulator dan pemerintah.
Selain itu, perbankan syariah nasional harus segera menyiapkan SDM yang memiliki pengetahuan tentang produk-produk syariah. “SDM masih sangat terbatas. Sementara kebutuhan untuk menambah orang tidak mudah, karena dia harus mendidik dan punya pengalaman,” katanya.
Data BI menunjukan rata rata rekruitmen perbankan syariah nasional tumbuh 31% dalam 2 tahun terakhir. Angka ini menurut Halim terbilang tinggi. Jika pola rekruitmen ini terus berlangsung, ia memperkirakan jumlah SDM perbankan syariah bakal melonjak.(api)
Source: http://www.bisnis.com/articles/pelatihan-perbankan-bi-rancang-insentif-untuk-training-center-syariah - May 30, 2012 - google translate
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan perbankan syariah Indonesia saat ini menduduki nomor dua di dunia dalam jumlah produk dan jumlah bank. Namun, untuk meningkatkan market share masih perlu waktu 15- 20 tahun.
“Untuk mengerek market share harus dibenahi dua hal. Pertama penyiapan infrastruktur lebih cepat terutama dalam konteks peraturan dan Kedua peningkatan SDM,” katanya usai menjadi pembicara dalam Bandung Islamic Finance & Investment Summit (BIFIS) 2012, Rabu (30/5).
Halim menjelaskan terkait peraturan a.l perbankan Syariah diharapkan bisa mendapatkan perlakukan pajak yang tidak memberatkan. Dalam UU Perbankan Syariah memang sudah disebutkan jika Industri perbankan syariah mendapatkan netralitas dalam pembayaran pajak.
Namun, katanya, dalam tataran implementasi masih ada keragu-raguan. Ada jenis-jenis produk yang dikenakan pajak sampai dua kali. Soal pajak itu harus segera dibicarakan antara pelaku, regulator dan pemerintah.
Selain itu, perbankan syariah nasional harus segera menyiapkan SDM yang memiliki pengetahuan tentang produk-produk syariah. “SDM masih sangat terbatas. Sementara kebutuhan untuk menambah orang tidak mudah, karena dia harus mendidik dan punya pengalaman,” katanya.
Data BI menunjukan rata rata rekruitmen perbankan syariah nasional tumbuh 31% dalam 2 tahun terakhir. Angka ini menurut Halim terbilang tinggi. Jika pola rekruitmen ini terus berlangsung, ia memperkirakan jumlah SDM perbankan syariah bakal melonjak.(api)
Source: http://www.bisnis.com/articles/pelatihan-perbankan-bi-rancang-insentif-untuk-training-center-syariah - May 30, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment