JAKARTA-PT Al Ijarah Indonesia Finance menggaet Bank Panin Syariah meluncurkan pembiayaan di sektor ritel sebesar Rp 300 miliar. Pembiayaan tersebut nantinya ditujukan khusus untuk mobil dan sepeda motor. (source)
Menurut Direktur Utama Al Ijarah, Herbudhi Setiotomo, hal ini merupakan sinergi antara perbankan dan multifinance syariah. "Selain itu, kebutuhan masyarakat yang tinggi akan infrastruktur transportasi juga membuat kami melakukan kemitraan ini," katanya kepada wartawan setelah penandatanganan kerja sama joint financing Al Ijarah dan Bank Panin Syariah di Jakata, Selasa (1/3).
Sejak berdiri 2007 lalu, Al Ijarah bermain di pembiayaan korporasi. Karena itu, sampai saat ini korporasi masih mendominasi pembiayaan.
Namun sejak Oktober 2010, perseroan mulai merambah sektor ritel. Selain sektor ritel memiliki risiko rendah, ia menilai ritel lebih disukai perbankan karena bisa mencari dana lebih murah sehingga Al Ijarah bisa bekerja sama. "Pada 2011, kami berharap komposisi bisa mencapai 80 persen ritel dan 20 persen korporasi," ujarnya.
Per Desember 2010, Al Ijarah mencatat aset sebesar Rp 184,8 miliar, atau tumbuh 30,6 persen dari posisi 2009. Pertumbuhan dipicu tumbuhnya pembiayaan dari Rp 118,2 miliar menjadi Rp 144,6 miliar, dengan non performing financing (bermasalah) turun dari empat persen menjadi 1,5 persen.
Booking pembiayaan meningkat signifikan hingga Rp 49,4 miliar, atau tumbuh 150 persen dari posisi 2009. Sementara itu, pendapatan margin pembiayaan meningkat dari Rp 182,1 miliar menjadi Rp 411,6 miliar.
Dari keseluruhan, pembiayaan didominasi mobil sebesar Rp 84,2 miliar, atau meningkat dari posisi sebelumnya Rp 36,1 miliar. Per Desember, perusahaan ini mencatat telah membiayai 541 unit kendaraan dari sebelumnya 227 unit. "Di 2011, kami harapkan pembiayaan bisa tumbuh hingga Rp 1 triliun," ujarnya. ed: firkah fansuri
No comments:
Post a Comment