REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Product innovation remains a challenge for Islamic banks in the country. According to the Director of Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sharia, Ventje Rahardjo, Islamic banks must continue to improve the innovation of products that address the needs of the market and highly competitive.
Islamic banks''is now entering the early stages of majority in the mainstream market,''he said when speaking of 'the Joint High Level Conference on Islamic Finance' that was held by Bank Indonesia (BI) and Bank Negara Malaysia (BNM), Tuesday (19 / 7) . He claimed it was characterized by high growth, competence and a high demand for banking products. (source)
Therefore, to answer the challenge of developing Islamic products, there are four things you can do banking agents, namely the operating philosophy, organization structure, experience effects and management style.
He said this has a significant role for the Islamic market share growth, including development and product innovation. According to him, it is one part of the functions of research and development and brand experience that will be able to give insight into the intense public about Islamic products. Management style should also appreciate the creativity and uphold the emergence of new ideas.
BRI Syariah assets recorded an increase to 12 percent in the second quarter of this year. Significant asset growth occurred from March 2011 and, at Rp 6.9 trillion to Rp 7.7 trillion in June 2011. Financing in the second quarter exceeded USD 6 trillion, from the previous position in the first quarter of Rp 5.8 trillion. While third-party funds (TPF) has increased from Rp 5.8 trillion to Rp 6.35 trillion.
Until the end of 2011, BRI Syariah target assets reached Rp 10 trillion. Deposits are expected to increase to Rp 9.9 trillion, while able to penetrate the targeted financing of Rp 9 trillion.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inovasi produk masih menjadi tantangan bagi bank syariah di Tanah Air. Menurut Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Ventje Rahardjo, bank syariah harus terus meningkatkan inovasi produk yang mampu menjawab kebutuhan pasar dan berdaya saing tinggi.
''Bank syariah kini memasuki tahap early majority in mainstream market,'' katanya saat menjadi pembicara dalam ‘Joint High Level Conference on Islamic Finance’ yang digelar Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM), Selasa (19/7). Ia mengaku hal ini ditandai dengan tingginya pertumbuhan, kompetensi dan permintaan yang tinggi akan produk perbankan.
Karenanya, untuk menjawab tantangan mengembangkan produk syariah, ada empat hal yang bisa dilakukan pelaku perbankan, yaitu operating philosophy, organization structure, experience effect dan management style.
Ia berujar ini mempunyai peran signifikan untuk pertumbuhan pangsa pasar syariah, termasuk pengembangan dan inovasi produk. Menurutnya, hal tersebut merupakan satu bagian dari fungsi research dan development serta brand experience yang bakal mampu memberi wawasan yang intens pada masyarakat tentang produk syariah. Gaya manajemen juga harus menghargai kreativitas dan menjunjung tinggi munculnya gagasan baru.
BRI Syariah mencatat kenaikan aset hingga 12 persen pada kuartal kedua tahun ini. Terjadi pertumbuhan aset cukup signifikan dari Maret 2011 lalu, sebesar Rp 6,9 triliun, menjadi Rp 7,7 triliun pada Juni 2011 ini. Pembiayaan di kuartal kedua menembus angka Rp 6 triliun, dari posisi sebelumnya di kuartal pertama Rp 5,8 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat dari Rp 5,8 triliun menjadi Rp 6,35 triliun.
Hingga akhir 2011, BRI Syariah menargetkan aset mencapai Rp 10 triliun. DPK diharapkan meningkat hingga Rp 9,9 triliun sedangkan pembiayaan ditargetkan mampu menembus Rp 9 triliun.
Source : http://www.republika.co.id/berita/syariah/keuangan/11/07/19/lokogb-inovasi-produk-masih-tantangan-bank-syariah - July 19, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment