Wednesday, July 06, 2011

INDONESIA - OPINION - Islamic banking must grow in Indonesia

Jakarta (1 / 7). Growth of Islamic banking in each hemisphere has a background that is different. In the middle eastern countries because of growing Islamic banking pertrodollars circulation of large funds, in Europe due to hold funds petrdolars factors that have previously been stored in a conventional bank, for in Asia, especially Malaysia, the development of Islamic banking because of the full support of the government. Then what about Indonesia? (source)


According to President Director of Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi, Indonesia has a different power factor or with other countries in developing Islamic banking. Indonesia has two strengths of the Muslim population and agrikulturnya.
"We're different from the middle east and Europe who have petrodollars, we do not have, we also differ with Malaysia which has government support while we get little support. What we have is the largest Muslim population and agricultural culture, two things it is something that all Indonesiaan "he said at the seminar" Towards Indonesia Sharia Banking As the Global Trend Setter "in Indonesian Banking Development Institute (LPPI), Thursday (30 / 6) yesterday.
With these two forces, confident future Yuslam Indonesia could become a pioneer of Islamic banking. Therefore, according to sharia banking in Indonesia should not merely pursue their businesses can prosper alone but that many Muslims in this country.
"We have to build Islamic Finance is the largest Muslim population Indonesiaan because in Indonesia it is very possible Indonesia became a pioneer of global Islamic banking," he said.Parallel to this, the chairman of the Indonesian Sharia Bank Association (ASBISINDO) Riawan Amir, revealed that Islamic banks are supposed not only to pursue purely business but the people as a whole can prosper.
"Islamic banks do not just pursue the business alone but must be in accordance with sharia purpose of creating the welfare of mankind," he said. (Ul)

Jakarta, (1/7). Berkembangnya perbankan syariah di setiap belahan dunia memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Di negara timur tengah berkembangnya perbankan syariah karena beredarnya dana besar pertrodollars, di Eropa dikarenakan adanya faktor untuk menahan dana petrdolars yang sebelumnya sudah disimpan di bank konvensional, untuk di Asia khususnya Malaysia, berkembangnya perbankan syariah karena adanya dukungan penuh dari pemerintah. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Menurut Dirut Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi, Indonesia memiliki faktor atau kekuatan yang berbeda dengan negara lain dalam mengembangkan perbankan syariah. Indonesia memiliki dua kekuatan yaitu populasi muslim dan agrikulturnya.

“Kita berbeda dengan timur tengah dan Eropa yang memiliki petrodollars, kita tidak punya, kita juga berbeda dengan Malaysia yang memiliki dukungan pemerintah sedangkan kita hanya mendapat sedikit dukungan. Yang kita punya adalah populasi muslim terbesar dan kebudayaan agrikultur, dua hal itu adalah sesuatu yang ke-Indonesiaan” paparnya di acara seminar “Menuju Indonesia Sebagai Trend Setter Perbankan Syariah Global”  di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Kamis (30/6) kemarin.

Dengan dua kekuatan tersebut, Yuslam yakin kedepannya Indonesia bisa menjadi pionir perbankan syariah. Oleh karena itu, menurutnya perbankan syariah di Indonesia jangan hanya  sekedar mengejar kemajuan bisnis saja tetapi bisa mensejahterakan umat muslim yang banyak di negeri ini.

“Kita harus membangun Islamic Finance yang ke-Indonesiaan karena populasi muslim terbesar berada di Indonesia maka sangat mungkin Indonesia menjadi pionir perbankan syariah global,” ungkapnya.
Sejalan akan hal tersebut, ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO)Riawan Amir, mengungkapkan bahwa memang seharusnya bank syariah tidak sekedar mengejar bisnis semata tetapi bisa mensejahterakan umat secara menyeluruh.
“Bank syariah jangan hanya mengejar bisnis saja tetapi harus sesuai dengan tujuan syariah yaitu menciptakan kesejahteraan umat manusia,”tandasnya.(ul)

Source :  http://www.pkesinteraktif.com/bisnis/perbankan-syariah/2687-bank-syariah-harus-ke-indonesiaan.html - July 1, 2011

No comments:

Post a Comment