Managing Director of BSM, Yuslam Fauzi, in keteranggannya when open with dengaan reporters on Wednesday (24 / 8) at the headquarters of the BSM at Jl Thamrin - Jakarta, the largest contributor to the increase in net income is income margins and profit sharing. Revenue margins and profit sharing BSM end of June 2011 reached Rp 1.79 trillion, up 39.84% compared to the position in June 2010 amounting to Rp 1.28 trillion. (source)
"So the total financing disbursed in the first half of 2011 was Rp 30.06 trillion, up 51.28% compared to financing in the first half of 2010 amounted to Rp 19.87 trillion," he said.
Associated with the achievement, Yuslam asserted, BSM will continue to improve its business performance. Primarily on improving asset BSM, which is currently BSM assets reached Rp 38.25 trillion, up 44.99% dibandingkann similar position in June 2010 amounted to Rp 26.38 trillion.
The large number of assets is not separated from the increase in Third Party Funds (TPF) BSM, which was originally in June 2010 to Rp 23.33 trillion, up 45.56%, to Rp 33.96 trillion in June 2011. Then the other details of business performance, where the capital adequacy ratio (CAR) 11.24%, Return on Assets (ROA) 2.12%, Return on Equity (ROA) 68.22%, Financing to Deposit Ratio (FDR) 88 , 52% and net non-performing Finance Finance (NPF net) 1.14%.
"Information is what drives the development of the BSM business performance," said Yuslam. (Agus.Y)
Laba Bersih BSM Capai Rp 270 Miliar
Jakarta, (25/8). Melewati semester I 2011, Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik. Indikatornya adalah pertumbuhan laba bersih pada akhir Juni 2011 mencapai Rp 270 miliar. Dengan demikian laba tersebut mengalami kenaikkan sebesar 36,64 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 197,60 miliar.
Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi, dalam keteranggannya saat buka bersama dengaan wartawan, Rabu (24/8) di kantor pusat BSM di Jl Thamrin – Jakarta, bahwa penyumbang terbesar terhadap kenaikkan laba bersih adalah pendapatan margin dan bagi hasil. Pendapatan margin dan bagi hasil BSM akhir Juni 2011 mencapai Rp 1,79 triliun,atau naik 39,84 % dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar Rp 1,28 triliun.
“Jadi total pembiayaan yang disalurkan pada semester I 2011 adalah Rp 30,06 triliun atau naik 51,28 % dibanding pembiayaan pada semester I tahun 2010 sebesar Rp 19,87 triliun,”ujarnya.
Terkait dengan pencapain tersebut, Yuslam menegaskan, BSM akan terus berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya. Terutama pada peningkatan aset BSM, dimana saat ini aset BSM telah mencapai Rp 38,25 triliun atau naik 44,99 % dibandingkann posisi serupa pada bulan Juni 2010 sebesar Rp 26,38 triliun.
Besarnya jumlah aset tersebut tak lepas dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSM, yang semula pada Juni 2010 Rp 23,33 triliun, naik 45,56 %, menjadi Rp 33,96 triliun pada Juni 2011. Kemudian keterangan yang lain dari kinerja bisnis, dimana capital adequacy ratio (CAR) 11,24 %, Return on Asset (ROA) 2,12 %, Return on Equity (ROA) 68,22 %, Financing to Deposit Ratio (FDR) 88,52 % dan Non Performing Finance Finance net (NPF Net) 1,14 %.
“Informasi itulah yang mendorong perkembangan kinerja bisnis BSM,”kata Yuslam. (Agus.Y)
Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi, dalam keteranggannya saat buka bersama dengaan wartawan, Rabu (24/8) di kantor pusat BSM di Jl Thamrin – Jakarta, bahwa penyumbang terbesar terhadap kenaikkan laba bersih adalah pendapatan margin dan bagi hasil. Pendapatan margin dan bagi hasil BSM akhir Juni 2011 mencapai Rp 1,79 triliun,atau naik 39,84 % dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar Rp 1,28 triliun.
“Jadi total pembiayaan yang disalurkan pada semester I 2011 adalah Rp 30,06 triliun atau naik 51,28 % dibanding pembiayaan pada semester I tahun 2010 sebesar Rp 19,87 triliun,”ujarnya.
Terkait dengan pencapain tersebut, Yuslam menegaskan, BSM akan terus berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya. Terutama pada peningkatan aset BSM, dimana saat ini aset BSM telah mencapai Rp 38,25 triliun atau naik 44,99 % dibandingkann posisi serupa pada bulan Juni 2010 sebesar Rp 26,38 triliun.
Besarnya jumlah aset tersebut tak lepas dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSM, yang semula pada Juni 2010 Rp 23,33 triliun, naik 45,56 %, menjadi Rp 33,96 triliun pada Juni 2011. Kemudian keterangan yang lain dari kinerja bisnis, dimana capital adequacy ratio (CAR) 11,24 %, Return on Asset (ROA) 2,12 %, Return on Equity (ROA) 68,22 %, Financing to Deposit Ratio (FDR) 88,52 % dan Non Performing Finance Finance net (NPF Net) 1,14 %.
“Informasi itulah yang mendorong perkembangan kinerja bisnis BSM,”kata Yuslam. (Agus.Y)
No comments:
Post a Comment