EKONOMISYARIAH.ORG - JAKARTA - Bank Indonesia (BI) admitted pushing Sharia State Securities (SBSN) in lieu of Certificates of Bank Indonesia Sharia (SBIS). SBIS limitations as a means of liquidity management of Islamic banking because it did not have underlying assets that make these instruments can not be traded in the secondary market.
According to Associate Economic Analyst, Directorate of Monetary Management BI, Erwin Gunawan Hutapea, SBSN use can be more useful to finance the state budget revenues and expenditures (state budget). "Meanwhile, if only in the SBIS, it will just be a floating fund (idle) and not distributed," he said. (source)
According to Associate Economic Analyst, Directorate of Monetary Management BI, Erwin Gunawan Hutapea, SBSN use can be more useful to finance the state budget revenues and expenditures (state budget). "Meanwhile, if only in the SBIS, it will just be a floating fund (idle) and not distributed," he said. (source)
Berita : SBI Syariah Terbatas, BI Dorong SBSN
25-08-2011, 16:17:51
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengaku tengah mendorong Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai pengganti Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Keterbatasan SBIS sebagai sarana pengelolaan likuiditas perbankan syariah karena tak memiliki underlying asset itu membuat instrumen tersebut tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
Menurut Analis Ekonomi Madya, Direktorat Pengelolaan Moneter BI, Erwin Gunawan Hutapea, penggunaan SBSN dapat lebih berguna untuk membiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Sedangkan kalau hanya di SBIS, itu hanya akan menjadi dana mengambang (idle) dan tidak disalurkan," katanya.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengaku tengah mendorong Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai pengganti Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Keterbatasan SBIS sebagai sarana pengelolaan likuiditas perbankan syariah karena tak memiliki underlying asset itu membuat instrumen tersebut tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
Menurut Analis Ekonomi Madya, Direktorat Pengelolaan Moneter BI, Erwin Gunawan Hutapea, penggunaan SBSN dapat lebih berguna untuk membiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Sedangkan kalau hanya di SBIS, itu hanya akan menjadi dana mengambang (idle) dan tidak disalurkan," katanya.
No comments:
Post a Comment