Head of Research, Development and Regulation of Islamic Banking Bank Indonesia (BI) Tirta Segara revealed the formation of the benchmark (benchmark) is one of the agenda in the establishment of guidelines for Islamic banks as well as more general guidance on the various economic sectors of sharia. (source)
"It is not yet clear division of the results, reference is considered to be unclear and there is the assumption that the system for results only cheating how interest in the bank next to the [conventional banks]," he said.
Therefore, the central bank together with the University of Indonesia (UI) to conduct research on providing guidance for the calculation results based on margins and risk.
Tirta hope these guidelines will be able to provide a benchmark for the results to the various credit sectors that Islamic banking has a clear reference. If it is performing well is expected no more interest charges of plagiarism of magnitude as that of conventional banks.
He explained the guidelines will be named the benchmark index for the results to the real sector.
Until now the studies are successfully completed is the study of the results for some sub-sectors of agriculture and mining. However Tirta reluctant to reveal any sub-sectors that have been completed, and how its distribution system. (Arh)
BI-UI susun pedoman porsi bagi hasil bank syariah
JAKARTA: Bank Indonesia bekerja sama dengan Universitas Indonesia akan
menerbitkan pedoman porsi bagi hasil perbankan syariah pada akhir tahun
ini.
Kepala Biro Penelitian, Pengembangan dan Pengaturan Perbankan Syariah
Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengungkapkan pembentukan patokan
(benchmark) tersebut merupakan salah satu agenda dalam pembentukan
pedoman bank syariah serta pedoman yang lebih umum di berbagai sektor
ekonomi syariah.
"Sekarang ini belum jelas pembagian hasilnya, referensi dinilai tidak
jelas dan ada anggapan bahwa sistem bagi hasil hanya mencontek bagaimana
bunga di bank sebelah [bank konvensional]," ujarnya.
Oleh sebab itu, bank Sentral bersama Universitas Indonesia (UI)
mengadakan penelitian mengenai pedoman pemberian bagi hasil yang
didasarkan pada penghitungan margin serta risiko.
Tirta berharap pedoman tersebut nantinya dapat memberi patokan bagi
hasil kepada berbagai sektor kredit agar perbankan syariah memiliki
referensi yang jelas. Jika hal tersebut terlaksana dengan baik
diharapkan tidak ada lagi tuduhan mencontek besaran bunga seperti yang
dilakukan oleh bank konvensional.
Dia menjelaskan pedoman tersebut akan diberi nama benchmark index bagi hasil untuk sektor riil.
Hingga saat ini kajian yang berhasil diselesaikan adalah kajian bagi
hasil untuk beberapa subsektor pertanian dan pertambangan. Namun Tirta
enggan mengungkapkan subsektor apa saja yang sudah selesai itu dan
bagaimana sistem pembagiannya. (arh)
Source : http://www.bisnis.com/articles/bi-ui-susun-pedoman-porsi-bagi-hasil-bank-syariah - Oct 9, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment