Consumer finance subsidiary, PT Bank Mandiri Tbk has increased Rp3, 8 trillion from year-end position is reached Rp10, 3 trillion. Performance has been reached about 74.36% of the initial target of the new financing which is set at Rp 5, 11 trillion. (source)
"Because of these achievements we revised the targets of new financing for consumer loans of Rp 5, 11 trillion to Rp 5, 5 trillion," said Rustanti Rachmi, Head of Consumer Finance Division of Bank Syariah Mandiri (BSM), today.
According to him, the biggest allocation of consumer financing to the sector inplan BSM disbursed loans to employees via the agency treasurer with proportions of 40%. In addition loans are also distributed to members of the cooperative with a share of 30%.
"The rest is channeled for financing home ownership [PPR] and bailouts hajj," he said.
Especially for PPR, he explained, has reached Rp1, 8 trillion at the end of August. The majority of the financing done for these types of homes with price range 200 million to the bottom or middle price.
"We also do channeling financing home ownership with locations in Jakarta, Bandung, and Surabaya," he said. (FAA)
Pembiayaan konsumer BSM tembus Rp14,1 triliun
JAKARTA: Pembiayaan konsumer PT Bank Syariah Mandiri mencapai Rp14,1
triliun pada akhir Agustus 2011, meningkat sebesar 36,89% dibandingkan
dengan akhir tahun lalu.
Pembiayaan konsumer anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini telah bertambah Rp3,8 triliun dari posisi akhir tahun yang mencapai Rp10,3 triliun. Kinerja tersebut telah mencapai sekitar 74,36% dari target awal pembiayaan baru yang ditetapkan sebesar Rp5,11 triliun.
“Karena pencapaian tersebut kami merevisi target pembiayaan baru untuk pinjaman konsumer dari Rp5,11 triliun menjadi Rp5,5 triliun,” ujar Rustanti Rachmi, Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer Bank Syariah Mandiri (BSM), hari ini.
Menurut dia, alokasi terbesar dari pembiayaan konsumer BSM dikucurkan ke sektor inplan yaitu pinjaman kepada pegawai lewat bendahara instansi dengan porsi 40%. Selain itu pinjaman juga disalurkan kepada anggota koperasi dengan porsi 30%.
“Sisanya disalurkan untuk pembiayaan pemilikan rumah [PPR] dan dana talangan haji,” ujarnya.
Khusus untuk PPR, jelasnya, sudah mencapai Rp1,8 triliun pada akhir Agustus. Mayoritas pembiayaan dilakukan untuk jenis rumah dengan kisaran harga Rp200 juta ke bawah atau harga menengah.
"Kami juga melakukan chaneling pembiayaan pemilikan rumah dengan lokasi di Jakarta, Bandung, dan Surabaya," ujarnya. (faa)
Pembiayaan konsumer anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini telah bertambah Rp3,8 triliun dari posisi akhir tahun yang mencapai Rp10,3 triliun. Kinerja tersebut telah mencapai sekitar 74,36% dari target awal pembiayaan baru yang ditetapkan sebesar Rp5,11 triliun.
“Karena pencapaian tersebut kami merevisi target pembiayaan baru untuk pinjaman konsumer dari Rp5,11 triliun menjadi Rp5,5 triliun,” ujar Rustanti Rachmi, Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer Bank Syariah Mandiri (BSM), hari ini.
Menurut dia, alokasi terbesar dari pembiayaan konsumer BSM dikucurkan ke sektor inplan yaitu pinjaman kepada pegawai lewat bendahara instansi dengan porsi 40%. Selain itu pinjaman juga disalurkan kepada anggota koperasi dengan porsi 30%.
“Sisanya disalurkan untuk pembiayaan pemilikan rumah [PPR] dan dana talangan haji,” ujarnya.
Khusus untuk PPR, jelasnya, sudah mencapai Rp1,8 triliun pada akhir Agustus. Mayoritas pembiayaan dilakukan untuk jenis rumah dengan kisaran harga Rp200 juta ke bawah atau harga menengah.
"Kami juga melakukan chaneling pembiayaan pemilikan rumah dengan lokasi di Jakarta, Bandung, dan Surabaya," ujarnya. (faa)
No comments:
Post a Comment