REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Channeling People's Business Credit (KUR) Bank Syariah Mandiri (BSM) has exceeded the target set in 2011. The distribution of KUR reaches 106 percent of the target of Rp 550 billion on 23 September 2011.
"The distribution of KUR BSM is pretty good. We exceeded the target of this September, "said Director of Retail BSM Hanawijaya after a coordination meeting with Coordinating Minister for Economic Affairs, on Monday (3 / 10). (source)
KUR BSM Distribution, admitted in line with microfinance. Only, unlike the customer KUR microfinance. "Yes both at the micro, but it's different because customers particular KUR for customers who have yet to get financing," he explained.
To distinguish it, BSM view debtor information system (SID). "If you do not get the SID could be financed KUR," he said. The size of Non-Performing Loans (NPL) of BSM microfinance reaches three per cent.
In a coordination meeting with the Minister for Economy, Hana said the government would raise the allocation to Rp 30 trillion KUR is distributed to all designated bank. However, the allocation of funding to be channeled through the KUR BSM has not been allocated.
Ikut KUR, BSM Melebihi Target Penyaluran
Senin, 03 Oktober 2011 11:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri Syariah (BSM) telah melebihi target yang
ditetapkan pada 2011. Penyaluran KUR mencapai 106 persen dari target Rp
550 miliar pada 23 September 2011.
“Penyaluran KUR BSM cukup bagus. Kita melampui target September ini, “ ujar Direktur Ritel BSM Hanawijaya seusai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Senin (3/10).
Penyaluran KUR BSM, diakuinya dilakukan sejalan dengan pembiayaan mikro. Hanya saja, nasabah KUR berbeda dengan pembiayaan mikro. “Iya keduanya di mikro, tapi nasabahnya itu berbeda karena KUR khusus bagi nasabah yang belum pernah mendapat pembiayaan, “ terangnya.
Untuk membedakannya, BSM melihat system informasi debitur (SID). “Kalau belum mendapat SID bisa dibiayai KUR, “ ujarnya. Besaran Non Performing Loans (NPL) dari pembiayaan mikro BSM mencapai tiga persen.
Dalam rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian tersebut, Hana mengungkapkan pemerintah akan menaikkan alokasi KUR menjadi Rp 30 triliun yang disalurkan kepada semua bank yang ditunjuk. Namun, alokasi pembiayaan KUR yang akan disalurkan melalui BSM belum dialokasikan.
“Penyaluran KUR BSM cukup bagus. Kita melampui target September ini, “ ujar Direktur Ritel BSM Hanawijaya seusai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Senin (3/10).
Penyaluran KUR BSM, diakuinya dilakukan sejalan dengan pembiayaan mikro. Hanya saja, nasabah KUR berbeda dengan pembiayaan mikro. “Iya keduanya di mikro, tapi nasabahnya itu berbeda karena KUR khusus bagi nasabah yang belum pernah mendapat pembiayaan, “ terangnya.
Untuk membedakannya, BSM melihat system informasi debitur (SID). “Kalau belum mendapat SID bisa dibiayai KUR, “ ujarnya. Besaran Non Performing Loans (NPL) dari pembiayaan mikro BSM mencapai tiga persen.
Dalam rapat koordinasi dengan Menko Perekonomian tersebut, Hana mengungkapkan pemerintah akan menaikkan alokasi KUR menjadi Rp 30 triliun yang disalurkan kepada semua bank yang ditunjuk. Namun, alokasi pembiayaan KUR yang akan disalurkan melalui BSM belum dialokasikan.
No comments:
Post a Comment