REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Access Bank BTN Syariah gains increased significantly compared to last year. Until the end of October 2011, Bank BTN Syariah put into gains to Rp 68 billion, up 95 percent from December 2010.
The rise of profit growth over the BTN Syariah assets to about 90 percent. BTN Syariah assets per October 2011 reached Rp 4.8 trillion. "The development of the growth of our incredible assets from October 2010 was Rp 2.8 trillion to Rp 4.8 trillion on October 30, 2011," said Department Head BTN Syariah, Hanan Wihasto, Sunday (13/11). (source)
The rise of profit growth over the BTN Syariah assets to about 90 percent. BTN Syariah assets per October 2011 reached Rp 4.8 trillion. "The development of the growth of our incredible assets from October 2010 was Rp 2.8 trillion to Rp 4.8 trillion on October 30, 2011," said Department Head BTN Syariah, Hanan Wihasto, Sunday (13/11). (source)
Channeling of financing has increased significantly in October 2011 that reached 80 percent from the same period last year. Total funding per October 2011 reached Rp 3.5 trillion. BTN Sharia Financing to pass to the commercial sector and consumers with a portion of 50:50.
Growth to 70 percent from the same period last year recorded in the acquisition of third party funds (DPK). Total DPK per October 2011 reached Rp 3 trillion. DPK value comes from retail and corporate contributions. "We are trying DPK growth through cheap funds (savings and checking)," said he.
Targeted funding up to 35-40 percent in 2012. To boost the financing sector, the BTN will launch housing finance products mutanaqisoh musharakah contract. With this contract, funds will be channeled to the principles of rent rental.
Until now, financing is still channeled BTN Syariah murabahah contract (sale and purchase). Targeted housing finance can be up to 34-40 percent in 2011.
Laba BTN Syariah Melesat 95 Persen
Minggu, 13 November 2011 16:54 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Capaian laba Bank
BTN Syariah naik signifikan dibanding tahun lalu. Hingga akhir Oktober
2011, Bank BTN Syariah membukukan laba hingga Rp 68 miliar atau naik 95
persen dari Desember 2010.
Pertumbuhan laba tersebut seiring naiknya aset BTN Syariah hingga sekitar 90 persen. Aset BTN Syariah per Oktober 2011 mencapai Rp 4,8 triliun. "Perkembangan kita luar biasa dengan pertumbuhan aset dari Oktober 2010 masih Rp 2,8 triliun menjadi Rp 4,8 triliun pada 30 Oktober 2011," ujar Department Head BTN Syariah, Hanan Wihasto, Ahad (13/11).
Penyaluran pembiayaan juga naik signifikan pada Oktober 2011 yakni mencapai 80 persen dari periode yang sama tahun lalu. Total pembiayaan per Oktober 2011 mencapai Rp 3,5 triliun. Pembiayaan BTN Syariah tersalurkan ke sektor komersial dan konsumer dengan porsi 50:50.
Pertumbuhan hingga 70 persen dari periode yang sama tahun lalu dicatatkan pada perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). Total DPK per Oktober 2011 mencapai Rp 3 triliun. Nilai DPK berasal dari kontribusi ritel dan corporate. "Kita akan upayakan pertumbuhan DPK melalui dana murah (tabungan dan giro)," ujar dia.
Pembiayaan ditarget naik hingga 35-40 persen pada 2012. Untuk menggenjot sektor pembiayaan ini, BTN akan meluncurkan produk pembiayaan perumahan dengan akad musyarakah mutanaqisoh. Dengan akad ini, pembiayaan akan disalurkan dengan prinsip sewa menyewa.
Selama ini, pembiayaan perumahan BTN Syariah masih disalurkan dengan akad murabahah (jual-beli). Pembiayaan perumahan ditarget bisa naik hingga 34-40 persen pada 2011.
Pertumbuhan laba tersebut seiring naiknya aset BTN Syariah hingga sekitar 90 persen. Aset BTN Syariah per Oktober 2011 mencapai Rp 4,8 triliun. "Perkembangan kita luar biasa dengan pertumbuhan aset dari Oktober 2010 masih Rp 2,8 triliun menjadi Rp 4,8 triliun pada 30 Oktober 2011," ujar Department Head BTN Syariah, Hanan Wihasto, Ahad (13/11).
Penyaluran pembiayaan juga naik signifikan pada Oktober 2011 yakni mencapai 80 persen dari periode yang sama tahun lalu. Total pembiayaan per Oktober 2011 mencapai Rp 3,5 triliun. Pembiayaan BTN Syariah tersalurkan ke sektor komersial dan konsumer dengan porsi 50:50.
Pertumbuhan hingga 70 persen dari periode yang sama tahun lalu dicatatkan pada perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). Total DPK per Oktober 2011 mencapai Rp 3 triliun. Nilai DPK berasal dari kontribusi ritel dan corporate. "Kita akan upayakan pertumbuhan DPK melalui dana murah (tabungan dan giro)," ujar dia.
Pembiayaan ditarget naik hingga 35-40 persen pada 2012. Untuk menggenjot sektor pembiayaan ini, BTN akan meluncurkan produk pembiayaan perumahan dengan akad musyarakah mutanaqisoh. Dengan akad ini, pembiayaan akan disalurkan dengan prinsip sewa menyewa.
Selama ini, pembiayaan perumahan BTN Syariah masih disalurkan dengan akad murabahah (jual-beli). Pembiayaan perumahan ditarget bisa naik hingga 34-40 persen pada 2011.
No comments:
Post a Comment