JAKARTA: The government began looking for a securities dealer or the retail sharia state Sukri 004 series through an open auction mechanism.
Top 004 Sukri marketing services in the primary market, the government will give a commission or a fee of 0.45% of the nominal value of the sale Sukri by realtors (including VAT 10%). (source)
Top 004 Sukri marketing services in the primary market, the government will give a commission or a fee of 0.45% of the nominal value of the sale Sukri by realtors (including VAT 10%). (source)
Based on the published announcement of the Directorate General of Debt Management, MoF, the auction is open to commercial banks and securities companies have pocketed a business license.
Registration and retrieval of documents for the potential seller's agent can do starting today until December 9, 2011. Government targets 004 dealers Sukri already set on January 4, 2011.
Director of the Directorate General of Debt Management, MoF SBSN Siamat Dahlan said it is not able to mention the indicative target of publishing the Sukri 004. "Determination of Sukri indicative targets based on sales targets are delivered by the seller's agent is appointed," he said curtly told the Business, this afternoon.
Meanwhile, according to Director General of Debt Management Rahmat Waluyanto MoF, Sukri 004 is expected to be published in early March 2012.
Retail Sukuk government was first published on February 25, 2009 Rp5, 56 trillion while the issuance of the second Sukri conducted in 2010 with a total issuance of Rp 8, 03 trillion or an increase of 267.77% of the initial target of Rp3 trillion. The publication of the third stage Sukri conducted in early 2011 with a total issuance of Rp7, 34 trillion.
Head of Sub Directorate of Finance and Sukuk Markets Debt Management, Restianti, never revealed if the trade sukuk in the secondary market is currently illiquid as government securities (GS). This was caused by a number of outstanding sukuk currently still relatively small.
"According to research consultants from Japan, at least Rp133 trillion outstanding Sukuk have to be liquid," he said recently. (FAA)
Dicari, agen penjual sukuk ritel seri 004
JAKARTA: Pemerintah mulai mencari agen penjual surat berharga syariah negara ritel atau sukri seri 004 melalui mekanisme lelang terbuka.
Atas jasa memasarkan Sukri 004 di pasar perdana tersebut, pemerintah akan memberikan komisi atau fee sebesar 0,45% dari nilai nominal hasil penjualan sukri oleh agen penjual (sudah termasuk PPN 10%).
Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, lelang tersebut terbuka untuk bank umum dan perusahaan efek yang telah mengantongi izin usaha.
Pendaftaran dan pengambilan dokumen bagi para calon agen penjual bisa dilakukan mulai hari ini sampai dengan 9 Desember 2011. Pemerintah menargetkan agen penjual Sukri 004 sudah ditetapkan pada 4 Januari 2011.
Direktur SBSN Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Dahlan Siamat mengatakan belum bisa menyebutkan target indikatif dari penerbitan Sukri 004 tersebut. "Penentuan target indikatif Sukri didasarkan pada target penjualan yang disampaikan oleh agen penjual yang ditunjuk," katanya singkat kepada Bisnis, sore ini.
Sementara itu, menurut Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto, Sukri 004 diperkirakan akan terbit pada awal Maret 2012.
Sukuk ritel pertama kali diterbitkan pemerintah pada 25 Februari 2009 senilai Rp5,56 triliun sedangkan penerbitan Sukri kedua dilakukan pada 2010 dengan total penerbitan Rp8,03 triliun atau naik 267,77% dari target awal Rp3 triliun. Adapun penerbitan Sukri tahap ketiga dilakukan pada awal 2011 dengan total penerbitan Rp7,34 triliun.
Kasubdit Keuangan dan Pasar Sukuk Ditjen Pengelolaan Utang, Restianti, pernah mengungkapkan jika perdagangan Sukuk di pasar sekunder saat ini belum likuid seperti surat utang negara (SUN). Hal itu disebabkan oleh jumlah outstanding sukuk yang saat ini relatif masih kecil.
"Menurut riset konsultan dari Jepang, paling tidak outstanding Sukuk harus Rp133 triliun untuk bisa likuid," ujarnya belum lama ini. (faa)
Atas jasa memasarkan Sukri 004 di pasar perdana tersebut, pemerintah akan memberikan komisi atau fee sebesar 0,45% dari nilai nominal hasil penjualan sukri oleh agen penjual (sudah termasuk PPN 10%).
Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, lelang tersebut terbuka untuk bank umum dan perusahaan efek yang telah mengantongi izin usaha.
Pendaftaran dan pengambilan dokumen bagi para calon agen penjual bisa dilakukan mulai hari ini sampai dengan 9 Desember 2011. Pemerintah menargetkan agen penjual Sukri 004 sudah ditetapkan pada 4 Januari 2011.
Direktur SBSN Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Dahlan Siamat mengatakan belum bisa menyebutkan target indikatif dari penerbitan Sukri 004 tersebut. "Penentuan target indikatif Sukri didasarkan pada target penjualan yang disampaikan oleh agen penjual yang ditunjuk," katanya singkat kepada Bisnis, sore ini.
Sementara itu, menurut Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto, Sukri 004 diperkirakan akan terbit pada awal Maret 2012.
Sukuk ritel pertama kali diterbitkan pemerintah pada 25 Februari 2009 senilai Rp5,56 triliun sedangkan penerbitan Sukri kedua dilakukan pada 2010 dengan total penerbitan Rp8,03 triliun atau naik 267,77% dari target awal Rp3 triliun. Adapun penerbitan Sukri tahap ketiga dilakukan pada awal 2011 dengan total penerbitan Rp7,34 triliun.
Kasubdit Keuangan dan Pasar Sukuk Ditjen Pengelolaan Utang, Restianti, pernah mengungkapkan jika perdagangan Sukuk di pasar sekunder saat ini belum likuid seperti surat utang negara (SUN). Hal itu disebabkan oleh jumlah outstanding sukuk yang saat ini relatif masih kecil.
"Menurut riset konsultan dari Jepang, paling tidak outstanding Sukuk harus Rp133 triliun untuk bisa likuid," ujarnya belum lama ini. (faa)
No comments:
Post a Comment