JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Sharia set a target of moderate growth next year, which is influenced by the business focus of the company who want to enlarge the retail and consumer segments.
In addition, the global uncertainty due to the crisis the European Union and the United States (U.S.) also affects the Sharia Bank Negara Indonesia (BNI Syariah) is not set targets as high as this year's performance.
"We set a target growth of 25% in 2012, both in financing and funding. This target was not as high this year because we want the focus to the retail and consumer, "said Bambang Widjanarko, Director of Business to Business BNI Syariah, today. (source)
In addition, the global uncertainty due to the crisis the European Union and the United States (U.S.) also affects the Sharia Bank Negara Indonesia (BNI Syariah) is not set targets as high as this year's performance.
"We set a target growth of 25% in 2012, both in financing and funding. This target was not as high this year because we want the focus to the retail and consumer, "said Bambang Widjanarko, Director of Business to Business BNI Syariah, today. (source)
He explains financing home ownership and financing of the card is a business unit of loan that will be developed next year. In addition, the company will also enter into the micro sector with pilot projects in areas of Bogor, West Java.
"The crisis in the European Union and the United States remain cautious because we can have an impact on exports and the exchange rate and can ultimately affect the expansion of financing," he said.
Meanwhile, on the financing company will retain the composition of low-cost funds (current accounts and savings accounts / CASA) in the top 50% of the total portfolio.
"To expand in the retail and consumer we have a strategy to increase promotion and expand the branch network," he said. (FAA)
2012, BNI Syariah patok target moderat
JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Syariah menetapkan target pertumbuhan yang moderat pada tahun depan, yang dipengaruhi oleh fokus bisnis perseroan yang ingin memperbesar segmen ritel dan konsumer.
Selain itu, ketidakpastian kondisi global akibat krisis Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) juga mempengaruhi Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) tidak menetapkan target setinggi kinerja tahun ini.
“Kami menetapkan target pertumbuhan 25% pada 2012 baik pada pembiayaan maupun pendanaan. Target ini memang tidak setinggi tahun ini karena kami mau fokus ke ritel dan konsumer,” ujar Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah kepada Bisnis, hari ini.
Dia menjelaskan pembiayaan pemilikan rumah dan kartu pembiayaan merupakan unit bisnis pinjaman yang akan dikembangkan pada tahun depan. Selain itu, perseroan juga akan masuk ke sektor mikro dengan proyek percontohan di area Bogor, Jawa Barat.
“Krisis di Uni Eropa dan Amerika Serikat tetap kami waspadai karena dapat berdampak terhadap ekspor dan nilai tukar rupiah dan akhirnya dapat mempengaruhi ekspansi pembiayaan,” ujarnya.
Sementara itu, pada sisi pendanaan perseroan akan mempertahankan komposisi dana murah (current account and saving account/CASA) di atas 50% dari total portofolio.
“Untuk memperluas di ritel dan konsumer kami memiliki strategi dengan memperbesar promosi dan memperbanyak jaringan cabang,” ujarnya. (faa)
Selain itu, ketidakpastian kondisi global akibat krisis Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) juga mempengaruhi Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) tidak menetapkan target setinggi kinerja tahun ini.
“Kami menetapkan target pertumbuhan 25% pada 2012 baik pada pembiayaan maupun pendanaan. Target ini memang tidak setinggi tahun ini karena kami mau fokus ke ritel dan konsumer,” ujar Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis BNI Syariah kepada Bisnis, hari ini.
Dia menjelaskan pembiayaan pemilikan rumah dan kartu pembiayaan merupakan unit bisnis pinjaman yang akan dikembangkan pada tahun depan. Selain itu, perseroan juga akan masuk ke sektor mikro dengan proyek percontohan di area Bogor, Jawa Barat.
“Krisis di Uni Eropa dan Amerika Serikat tetap kami waspadai karena dapat berdampak terhadap ekspor dan nilai tukar rupiah dan akhirnya dapat mempengaruhi ekspansi pembiayaan,” ujarnya.
Sementara itu, pada sisi pendanaan perseroan akan mempertahankan komposisi dana murah (current account and saving account/CASA) di atas 50% dari total portofolio.
“Untuk memperluas di ritel dan konsumer kami memiliki strategi dengan memperbesar promosi dan memperbanyak jaringan cabang,” ujarnya. (faa)
No comments:
Post a Comment