Tangerang (1 / 12) - In an effort to help the Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) in South Tangerang (Tangsel), the local city government will establish Sharia Rural Bank (SRB). "SRB's municipal government will be realized in late 2012 or early 2013 at the latest. Now in the assessment phase," said Oting Ruhiyat, Chief Investment Office of the South Tangerang on the sidelines of the Seminar and Conference 2012 Regional Employment Indonesia Sharia Bank Association (ASBISINDO) in Jakarta, Thursday (1 / 12). (source)
He said the establishment of the SRB is an alternative for people to get a micro-venture capital financing, apart from the program People's Business Credit (KUR) that municipal government rolled out every year.
"With the SRB is expected to help local autonomy in terms of public welfare, health and competitiveness of the region," he said.
He further said the establishment of the SRB is essentially an effort to develop Islamic financial services in the region Tangsel. Therefore, it always encourages socialization into the community of Islamic finance, especially to schools.
"Socialization should be started from primary level. And the curriculum of Islamic economics is needed," he said. (Ul)
Pemkot Tangsel Dirikan BPRS di 2012
Tangerang (1/12)- Sebagai upaya untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), Pemerintah Kota setempat akan mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). "BPRS milik Pemkot ini akan terealisasi di akhir 2012 atau paling lambat awal 2013. Sekarang dalam tahap pengkajian," ujar Oting Ruhiyat, Kepala Kantor Penanaman Modal Tangerang Selatan di sela-sela acara Seminar dan Musyawarah Kerja Wilayah 2012 Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) di Tangerang, Kamis(1/12).
Ia mengatakan pendirian BPRS tersebut merupakan suatu alternatif bagi masyarakat mikro untuk mendapatkan pembiayaan modal usaha, selain dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang setiap tahun digulirkan Pemkot.
"Dengan adanya BPRS ini diharapkan dapat membantu otonomi daerah dalam hal kesejahteraan masyarakat, pelayanan dan daya saing daerah," ungkapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan pendirian BPRS tersebut pada intinya adalah upaya mengembangkan ekonomi syariah di wilayah Tangsel. Oleh karena itu pihaknya senantiasa mendorong sosialisasi ekonomi syariah ke masyarakat khususnya ke sekolah-sekolah.
"Sosialisasi seharusnya sudah dimulai dari jenjang SD. Dan kurikulum ekonomi syariah memang dibutuhkan," tandasnya. (Ul)
No comments:
Post a Comment