Thursday, January 26, 2012

INDONESIA - CAPITAL MARKETS - STATE BONDS: Government sukuk issuance January 31

www.bisnis.com - JAKARTA: The government will publish a project-based sukuk country on Jan. 31 to meet a target issuance of state bonds for the quarter I/2012 Rp53, 2 trillion.
For the issuance of Islamic bonds in the country this year, the project as well as state assets that could be used as the basic (underlying assets) reached Rp66, 1 trillion. (source)


The Directorate General of Debt Management site written a total issuance of state securities (government securities) in the first quarter of this year sebesat Rp53, 2 trillion. To meet these targets, variousvariants and the tenor of government bonds will be issued, whether using conventional or Islamic principles, as well as short-term to long term.
"To (meet target) on Tuesday, next week, we will publish a project-based sukuk. For our targets have not been able to convey, "said Director of State Sharia Securities (SBSN) Dahlan Siamat by telephone, this afternoon January 25, 2012.
According to Dahlan, the government has prepared a number of projects in the state budget for 2012 amounting to Rp42 trillion can be used as underlying project-based sukuk issuance. In addition, some state assets valued at Rp18, 5 billion that also can be used as the basis of other types of state sukuk auction.
"Plus there will be retail sukuk maturing SR-001 in March amounting to Rp 5, 6 trillion, which could be used as additional underlying. But that does not mean that we will use all of the publishing of this year, "he said.
Dahlan Siamat explained if at the time of the regular auction of sukuk investor demand is great, but the yield (yield) demanded too high, then the government may be possible to do additional auction (Green shoe).
Green shoe scheme is regulated through Regulation of the Minister of Finance No.05/PMK.08/2012 of Issuance and Sale of Securities Shariah in Primary Market with Domestic Way of auction, which was published on January 9, 2012.
"Additional Auction SBSN or call the green shoe day after the regular auction. That meant that investors who at the time of the first auction is not won, made possible through the green shoe gets a small price and yield a weighted average, depending on market conditions, "he explained.
Finance Minister Agus D. W. Martowardojo in FMD is explained by the green shoe auctions sukuk can be implemented directly by government or through corporate bond issues. Each party may submit bids in the auction SBSN.
"Companies that effect will be the bidders must have a valid business license from the authorities in the field of capital markets and meet the adjusted net working capital of at least a daily average over the last month amounting to Rp200 billion," writes Agus. (FAA)

OBLIGASI NEGARA: Pemerintah emisi sukuk 31 Januari

Large_atk_0019

JAKARTA: Pemerintah akan menerbitkan sukuk negara berbasis proyek pada 31 Januari guna memenuhi target penerbitan obligasi negara kuartal I/2012 yang sebesar Rp53,2 triliun.

Untuk penerbitan obligasi syariah negara di tahun ini, proyek maupun aset negara yang bisa dijadikan dasar (underlying asset) mencapai Rp66,1 triliun.

Dalam situs Direktorat jenderal Pengelolaan Utang tertulis total penerbitan surat berharga negara (SBN) pada kuartal pertama tahun ini sebesat Rp53,2 triliun. Untuk memenuhi target tersebut, berbagai
varian dan tenor obligasi negara akan diterbitkan, baik yang menggunakan prinsip syariah maupun konvensional, juga jangka pendek hingga panjang.

“Untuk (memenuhi target) itu, Selasa, pekan depan, kami akan terbitkan sukuk berbasis proyek. Untuk targetnya belum bisa kami sampaikan,” ujar Direktur Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Dahlan Siamat melalui telepon, sore ini 25 Januari 2012.

Menurut Dahlan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah proyek di APBN 2012 sebesar Rp42 triliun untuk bisa dijadikan underlying penerbitan sukuk berbasis proyek. Di samping itu, ada pula aset negara senilai Rp18,5 triliun yang juga bisa dijadikan dasar lelang sukuk negara jenis lainnya.

“Plus akan ada jatuh tempo sukuk ritel SR-001 pada Maret sebesar Rp5,6 triliun yang bisa dijadikan tambahan underlying. Tapi bukan berarti itu akan kami gunakan semua dalam penerbitan tahun ini,” katanya.

Dahlan Siamat menjelaskan jika pada saat lelang sukuk regular permintaan investor besar, tetapi imbal hasil (yield) yang diminta terlalu tinggi, maka pemerintah dimungkinkan melakukan lelang tambahan
(green shoe).

Skema green shoe tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan No.05/PMK.08/2012 tentang Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara di Pasar Perdana Dalam Negeri dengan
Cara lelang, yang terbit pada 9 Januari 2012.

“Lelang tambahan SBSN atau istilahnya green shoe dilakukan sehari setelah lelang regular. Itu dimaksudkan agar investor yang pada saat lelang pertama tidak dimenangkan, melalui green shoe dimungkinkan mendapat jatah dengan harga dan yield dengan rata-rata tertimbang, tergantung kondisi pasar,” terangnya.

Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo dalam PMK tersebut menjelaskan lelang sukuk secara green shoe dapat dilaksanakan secara langsung oleh pemerintah atau melalui perusahaan penerbitan obligasi. Setiap pihak dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang SBSN.

“Perusahaan efek yang akan menjadi peserta lelang harus memiliki izin usaha yang masih berlaku dari otoritas di bidang pasar modal dan memenuhi modal kerja bersih yang disesuaikan minimal rata-rata harian selama satu bulan terakhir sebesar Rp200 miliar,” tulis Agus. (faa)

Source:  http://www.bisnis.com/articles/obligasi-negara-pemerintah-emisi-sukuk-31-januari - Jan 25, 2012 - google translate

No comments:

Post a Comment