Incidentally the owner of the Bank, he said, concerned by the number of people who are still living standards in pre-history and many are stuck with renternir. The presence of this bank is dedicated to helping them have access to funds and can be detached from renternir, said Indra.That is why, if the bank previously named Dipo International is aiming for the middle class market, so now with a new name embraces the micro, small and medium enterprises (SMEs), especially at the level of micro and small enterprises.Since 2008, Sampoerna's has pioneered the establishment of SMEs and Cooperatives Friend of Cooperatives Friends of Women so that when the Bank finally Companions Sampoerna launch on May 9, 2012 and then, the strategic alliances with existing cooperatives make it able to reach at least 60 thousand micro enterprises.
Bank Friends of Sampoerna is the new name of the Bank Dipo International after PT Sampoerna Investama acquired 85% stake. while the rest is still owned the old PT Pahalamas Prosperous holder.
Indra said that as the name implies, the philosophy was built in the name of the bank's operations so that the relationship between employees, staff, and customers want to braided by fraternity (brotherhood).According to him, because banks have dipimpinannya difrensiasi with another bank that is targeting the segment of micro and small enterprises so after changing the name of the target is the focus tembaknya invest funds in financing micro and small enterprise sector.
"The gap is what will we use to increase the scale of micro-business entrepreneurs and small though the handling is not easy because it requires human resources especially greater in educating the customers themselves.It assess the commitment to micro business segments can complement the proverbial life of the world and the hereafter as a special effort to lift the pre-prosperous society.
Indra said his visit in East Java-related activities at the joint responsibility of women (Kwantren) who become bank customers Friend Sampoerna. (Faa)
Bank Sahabat Sampoerna garap keluarga pra sejahtera
JAKARTA: PT Bank Sahabat Sampoerna garap pasar keuangan mikro dengan
mengedepankan potensi komunitas masyarakat pra sejahtera sebagai
nasabah.
"Kita tetap memiliki produk komersil, namun juga melayani masyarakat pra sejahtera agar mandiri dan mampu berwirausaha," ungkap Indra W Supriadi, Presdir & CEO Bank itu, malam ini.
Kata sahabat dipilih dalam nama bank lebih karena alasan filosofis. Dalam bahasa Arab, kata sahabat berarti teman sejati. Nama tersebut di tentukan sendiri oleh para profesional di dalamnya.
Kebetulan pemilik Bank, ujarnya, prihatin dengan banyaknya masyarakat yang taraf hidupnya masih pra sejarah dan banyak yang terjebak dengan renternir. Kehadiran bank ini di dedikasikan untuk membantu mereka memiliki akses pendanaan dan bisa terlepas dari renternir, kata Indra.
Itulah sebabnya, jika sebelumnya bank bernama Dipo Internasional ini membidik pasar masyarakat kelas menengah, maka kini dengan nama baru merangkul usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terutama di tataran usaha mikro dan kecil.
Sejak 2008, Sampoerna memang sudah merintis pendirian Koperasi Sahabat UKM dan Koperasi Sahabat Wanita sehingga ketika akhirnya Bank Sahabat Sampoerna di resmikan pada 9 Mei 2012 lalu, maka aliansi strategis dengan koperasi yang ada membuat pihaknya bisa menjangkau sedikitnya 60 ribu usaha mikro.
Bank Sahabat Sampoerna merupakan nama baru dari Bank Dipo Internasional setelah diakuisisi PT Sampoerna Investama sebesar 85% saham. sementara sisanya masih dimiliki pemegang lama PT Pahalamas Sejahtera.
Indra mengatakan sesuai namanya, maka filosofi nama tersebut dibangun dalam operasional bank sehingga hubungan antara karyawan, staf, dan nasabah ingin dijalin berdasarkan persaudaraan (brotherhood).
Menurut dia, karena bank yang dipimpinannya memiliki difrensiasi dengan bank lain yakni menyasar segmen usaha mikro dan kecil maka setelah berganti nama sasaran tembaknya adalah fokus menginvestasikan dananya dalam membiayai sektor usaha mikro dan kecil.
“Celah inilah yang akan kami manfaatkan untuk meningkatkan skala bisnis para usahawan mikro dan kecil meski dalam penanganannya tidak mudah karena membutuhkan sumber daya manusia yang lebih besar terutama dalam mengedukasi nasabah sendiri.
Pihaknya menilai komitmen pada segmen usaha mikro ibaratnya dapat melengkapi hidup dunia dan akhirat karena upaya-upaya khusus untuk mengangkat masyarakat pra sejahtera.
Indra mengatakan kunjungannya di Jawa Timur berkaitan dengan melihat aktivitas kelompok wanita tanggung renteng (Kwantren) yang menjadi nasabah bank Sahabat Sampoerna. (Faa)
Source: http://www.bisnis.com/articles/keuangan-mikro-bank-sahabat-sampoerna-garap-keluarga-pra-sejahtera - June 4, 2012 - google translate
"Kita tetap memiliki produk komersil, namun juga melayani masyarakat pra sejahtera agar mandiri dan mampu berwirausaha," ungkap Indra W Supriadi, Presdir & CEO Bank itu, malam ini.
Kata sahabat dipilih dalam nama bank lebih karena alasan filosofis. Dalam bahasa Arab, kata sahabat berarti teman sejati. Nama tersebut di tentukan sendiri oleh para profesional di dalamnya.
Kebetulan pemilik Bank, ujarnya, prihatin dengan banyaknya masyarakat yang taraf hidupnya masih pra sejarah dan banyak yang terjebak dengan renternir. Kehadiran bank ini di dedikasikan untuk membantu mereka memiliki akses pendanaan dan bisa terlepas dari renternir, kata Indra.
Itulah sebabnya, jika sebelumnya bank bernama Dipo Internasional ini membidik pasar masyarakat kelas menengah, maka kini dengan nama baru merangkul usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terutama di tataran usaha mikro dan kecil.
Sejak 2008, Sampoerna memang sudah merintis pendirian Koperasi Sahabat UKM dan Koperasi Sahabat Wanita sehingga ketika akhirnya Bank Sahabat Sampoerna di resmikan pada 9 Mei 2012 lalu, maka aliansi strategis dengan koperasi yang ada membuat pihaknya bisa menjangkau sedikitnya 60 ribu usaha mikro.
Bank Sahabat Sampoerna merupakan nama baru dari Bank Dipo Internasional setelah diakuisisi PT Sampoerna Investama sebesar 85% saham. sementara sisanya masih dimiliki pemegang lama PT Pahalamas Sejahtera.
Indra mengatakan sesuai namanya, maka filosofi nama tersebut dibangun dalam operasional bank sehingga hubungan antara karyawan, staf, dan nasabah ingin dijalin berdasarkan persaudaraan (brotherhood).
Menurut dia, karena bank yang dipimpinannya memiliki difrensiasi dengan bank lain yakni menyasar segmen usaha mikro dan kecil maka setelah berganti nama sasaran tembaknya adalah fokus menginvestasikan dananya dalam membiayai sektor usaha mikro dan kecil.
“Celah inilah yang akan kami manfaatkan untuk meningkatkan skala bisnis para usahawan mikro dan kecil meski dalam penanganannya tidak mudah karena membutuhkan sumber daya manusia yang lebih besar terutama dalam mengedukasi nasabah sendiri.
Pihaknya menilai komitmen pada segmen usaha mikro ibaratnya dapat melengkapi hidup dunia dan akhirat karena upaya-upaya khusus untuk mengangkat masyarakat pra sejahtera.
Indra mengatakan kunjungannya di Jawa Timur berkaitan dengan melihat aktivitas kelompok wanita tanggung renteng (Kwantren) yang menjadi nasabah bank Sahabat Sampoerna. (Faa)
Source: http://www.bisnis.com/articles/keuangan-mikro-bank-sahabat-sampoerna-garap-keluarga-pra-sejahtera - June 4, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment