Monday, July 09, 2012

INDONESIA - FINANCE - BMT INDUSTRIES apex institutions need

www.bisnis.com - JAKARTA: Perpetrators of sharia-based microfinance institution of Baitul Maal wa Tamwil asked the government to set up as an apex institution regulatory agencies and inspectors.
Chairman of the Association of Baitul Maal wa Tamwil Indonesia (ABSINDO) Aries Muftie said with the apex, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) are scattered in the area could operate better.
"With the apex, more scalable performance and BMT may be more developed. Absence of functioning as an apex institution to make our activities, such as financing and distribution of the velocity of money that we manage, unrecorded and unsupervised," he said on Thursday (5/7) (source)



Aries stated ideally apex for syariah-based micro-finance institutions such as those derived from the government. Although over the years, some have BMT Parent Cooperative Sharia (Inkopsyah) as the apex. However, because not cover the whole BMT, it is considered inadequate.

He explained there are three major obstacles that make BMT could not develop, but the agency is one component of the financial inclusion.
First, regulations that limit the BMT get cheap funds from the public. Second, the lack of human resources (HR) of quality, so that errors in transactions sometimes still occur.
Third, systems and technologies that have not qualified and still lags behind conventional microfinance institutions and other financial institutions. BMT can not use the electronic payment system, so the transaction can not be done freely.
In fact, call the Aries, the potential flow of funds in the BMT reach trillions of dollars each month. "BMT Sidogiri, the largest, up to Rp600 billion in assets. The velocity of money in it can be up to Rp2 trillion per month, "he said.
Aries also said there are still many people who do not know if there are alternative financing institutions other than banks.
At present, numbering about 586 members ABSINDO BMT. They hope the bill (the bill) and Micro Finance Cooperative bill could be completed as soon as possible so it can be a legal umbrella BMT.
 
Chairman of the Youth Movement (GP) Ansor Nusron Wahid said the velocity of money in the BMT-90 can reach Rp70 trillion per month. "Business models need to be united so that they are synergistic. GP Ansor BMT also has several spread throughout Indonesia, "he said.
According Nusron, BMT should be optimized as a channel financial inclusion. He added based on data from Bank Indonesia (BI), approximately 42% of the people of Indonesia do not have savings in banks. (Faa)

INDUSTRI BMT butuh lembaga apex

Compact_bri_syariah-dg
JAKARTA: Pelaku lembaga keuangan mikro berbasis syariah Baitul Maal wa Tamwil meminta pemerintah mendirikan lembaga apex sebagai badan pengatur dan pengawas.

Ketua Umum Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil Seluruh Indonesia (ABSINDO) Aries Muftie mengatakan dengan adanya apex, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang tersebar di daerah bisa beroperasi dengan lebih baik.

"Dengan adanya apex, kinerja bisa lebih terukur dan BMT akan lebih berkembang. Ketiadaan lembaga yang berfungsi sebagai apex membuat kegiatan kami, seperti penyaluran pembiayaan dan perputaran uang yang kami kelola, tidak tercatat dan tidak terawasi,” ujarnya, Kamis (5/7).

Aries menyatakan idealnya apex untuk lembaga keuangan mikro berbasis syariah seperti mereka berasal dari pemerintah. Meskipun selama ini, beberapa BMT telah memiliki Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) sebagai apex. Namun, karena belum mencakup seluruh BMT, maka dinilai belum mencukupi.


Dia menjelaskan ada 3 kendala utama yang membuat BMT tidak bisa berkembang, padahal lembaga tersebut merupakan salah satu komponen dalam financial inclusion.

Pertama, regulasi yang membatasi BMT mendapatkan dana murah dari masyarakat. Kedua, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehingga kesalahan dalam bertransaksi kadang masih terjadi.

Ketiga, sistem dan teknologi yang belum mumpuni dan masih tertinggal dari lembaga keuangan mikro konvensional maupun institusi pembiayaan lainnya. BMT tidak bisa menggunakan sistem pembayaran elektronik, sehingga transaksi tidak dapat dilakukan dengan leluasa.

Padahal, sebut Aries, potensi perputaran dana di BMT mencapai triliunan rupiah tiap bulannya. “BMT Sidogiri, yang terbesar, asetnya sampai Rp600 miliar. Perputaran uang di dalamnya bisa sampai Rp2 triliun per bulan,” ungkapnya.

Aries juga menyatakan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kalau ada alternatif lembaga pembiayaan selain bank.

Saat ini, anggota ABSINDO berjumlah sekitar 586 BMT. Mereka berharap Rancangan Undang-Undang (RUU) Lembaga Keuangan Mikro dan RUU Koperasi dapat rampung secepatnya sehingga dapat menjadi payung hukum BMT.

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid menyebutkan perputaran uang di BMT dapat mencapai Rp70-90 triliun per bulan. “Bisnis model mereka perlu disatukan supaya sinergis. GP Ansor juga memiliki beberapa BMT yang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya.

Menurut Nusron, BMT perlu dioptimalkan karena merupakan saluran financial inclusion. Dia menambahkan berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sekitar 42% masyarakat Indonesia belum memiliki tabungan di perbankan.(Faa)

Source: http://www.bisnis.com/articles/industri-bmt-butuh-lembaga-apex  - July 8, 2012 - google translate

No comments:

Post a Comment