Complience and Risk Management Director Muamalat, Andi Buchory, said that this region contributes to eight percent. ''This region is entered into one of the biggest assets in Muamalat pengkontribusi after Jakarta and East Java and Nusa Tenggara,''he said. (source)
Andi admitted into the territory of North Sumatra with the largest contribution. Because the network Muamalat in this province is almost evenly throughout the city and district.
For region of Aceh, he said the area is also very potential. ''However, because new, we must continue to work on here,''he said.
In terms of fundraising, Muamalat Sumbagut managed to record a third-party funds (TPF) Rp 1.31 trillion. Retail funds mainly contribute savings of up to 42.6 percent, or about Rp 558.40 billion.
For other low-cost funds that is gyro, Muamalat noted contribution to 17.9 percent, or Rp 235.76 billion. While expensive fund deposits which contributed to 39.5 percent, or Rp 517.86 billion.
Aset Muamalat Sumbagut Tembus Rp 1,79 Triliun
Senin, 25 Juli 2011 11:04 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN - Bank Muamalat Indonesia terus menunjukan kinerja optimal. Dari wilayah Sumatera misalnya, bank syariah yang dikabarkan menunda proses pembelian saham ini mencatatkan aset cabang Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) meningkat hingga Rp 1,79 triliun di Juli 2011.
Direktur Complience dan Risk Management Muamalat, Andi Buchory, mengatakan bahwa wilayah ini berkontribusi hingga delapan persen. ''Wilayah ini masuk menjadi salah satu pengkontribusi aset terbesar di Muamalat setelah Jakarta serta Jawa Timur dan Nusa Tenggara,'' ujarnya.
Andi mengaku Sumut menjadi wilayah dengan kontribusi terbesar. Pasalnya, jaringan Muamalat di provinsi ini hampir merata di seluruh kota dan kabupaten.
Untuk wilayah Aceh, ia berujar area ini juga amat potensial. ''Meski demikian, karena baru, kami harus terus garap di sini,'' katanya.
Dari segi pengumpulan dana, Muamalat Sumbagut mencatat berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 1,31 trilun. Dana ritel terutama tabungan berkontribusi hingga 42,6 persen atau sekitar Rp 558,40 miliar.
Untuk dana murah lainnya yakni giro, Muamalat mencatat kontribusi hingga 17,9 persen atau sebesar Rp 235,76 miliar. Sementara dana mahal yakni deposito berkontribusi hingga 39,5 persen atau sebesar Rp 517,86 miliar.
Direktur Complience dan Risk Management Muamalat, Andi Buchory, mengatakan bahwa wilayah ini berkontribusi hingga delapan persen. ''Wilayah ini masuk menjadi salah satu pengkontribusi aset terbesar di Muamalat setelah Jakarta serta Jawa Timur dan Nusa Tenggara,'' ujarnya.
Andi mengaku Sumut menjadi wilayah dengan kontribusi terbesar. Pasalnya, jaringan Muamalat di provinsi ini hampir merata di seluruh kota dan kabupaten.
Untuk wilayah Aceh, ia berujar area ini juga amat potensial. ''Meski demikian, karena baru, kami harus terus garap di sini,'' katanya.
Dari segi pengumpulan dana, Muamalat Sumbagut mencatat berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 1,31 trilun. Dana ritel terutama tabungan berkontribusi hingga 42,6 persen atau sekitar Rp 558,40 miliar.
Untuk dana murah lainnya yakni giro, Muamalat mencatat kontribusi hingga 17,9 persen atau sebesar Rp 235,76 miliar. Sementara dana mahal yakni deposito berkontribusi hingga 39,5 persen atau sebesar Rp 517,86 miliar.
No comments:
Post a Comment