PT Bank Syariah Mandiri (BSM) was crowned the best Islamic bank in 2011. In sharia business unit (UUS) banking, BPD Aceh tops the list for category UUS beraset above Rp 500 billion. For best UUS beraset below Rp 500 billion won UUS BPD South Kalimantan.
Awards are also given for the best life insurance and general insurance sharia sharia best. Allianz Life Indonesia and Life Insurance Sinarmas business unit won the award as best Islamic life insurance. While Indonesia Insurance Services, Insurance Build Askrida, and Mega Insurance as general insurance business unit manager of sharia best. International Reinsurance Indonesia won the award for best Islamic reinsurance branch.
Investors also ranks and multi unit multi Islamic sharia. For multi category was won Amanah Islamic Finance and Trust Finance Indonesia as a business unit of the best multi sharia.
In a ranking of sharia bonds and mutual funds, the jury Shariah Investors Investor Magazine Award and R & D assisted PT Infovesta Utama, research institutions and bond mutual funds. The result, Islamic products that achieve the highest ratings based on the fundamental performance and risk adjusted return is the bond I Summarecon Supreme Sukuk Ijarah and Sukuk Mudharabah of 2008 I Mayora Indah in 2008.
For mutual fund products, an award given to the mutual fund I-Hajj Syariah Fund (period of 1 year and 3 years) managed by PT Insight Investment Management, BNP Paribas Enchantment Amanah (period of 1 year and 3 years) managed BNP Paribas Asset Management, Sam Syariah Balanced (period 1 year) managed by PT Samuel Asset Management and Balanced Danareksa Sharia (3-year period) which is managed Danareksa Investment Management.
Islamic LeadersInvestor magazine with Tim Jury Investor Awards 2011 Best Sharia also gives awards to leaders of Sharia. The three characters are rewarded for their role in the development of Islamic financial industry in the country this year. They are the KH Dr HM Anwar Ibrahim, vice chairman of the National Sharia Council, who was named the 2011 figure of Sharia scholars. Dr Muhammad Syafii Antonio, founder STIE Tazkia, as Figure Practitioner Sharia 2011. And, Prof. Dr. Imam Zadjuli Suroso, professor of Faculty of Economics, Airlangga University, Surabaya, who was elected as Academician Figures Sharia 2011.
According Dorimulu Primus, director of One Media Holdings News, ranking Islamic institutions and instruments is the sixth time held by Investor Magazine. And this year for the third time Investors reward Islamic leaders.
"The ranking of business and complements the ranking Islamic products that periodically made R & D Investor magazine as ranking among issuers, banks, and insurance. The goal, to distinguish the award for the company's conventional and special sharia business, "said Primus Dorimulu.
He explained that the assessment of financial performance of Islamic institutions largely refers to the assessment of conventional institutions, but several criteria tailored to the parameters of Sharia. For example, in Islamic banks, there are 17 criteria used for the quantitative assessment, the CAR, NPF (non-performing finance), ROA (return on assets), ROE (return on equity), NIM (net interest margin), BOPO (operational costs versus operating income), FDR (financing to deposit ratio), growth in net profit a year, financing one year of growth, the growth of public funds, the share of public funds, the utilization ratio of finance, Percentage Mudharabah and Musyarakah. The portion of the receipt of funds ZIS (zakat, infaq, shadaqoh) to net income, and disbursement of funds Qardh portion of the assets.
In the ranking, financial data used in 2010 and 2011. Before entering the rating process, carried out the initial selection, only a company or business unit and branch of sharia which operates more than 2 years, and has a complete data were included in the ranking.
Used specifically for the bonds average yield parameters, and the Altman Z-Score. The ranking for the Islamic bonds are divided into two parts, namely Ijarah Islamic Bonds and Bond Mudharabah Sharia.
As for the ranking of sharia mutual funds there are three factors that form the basis of this ranking, among others, Risk Adjusted Return (measured using Sharpe Ratio). Mutual funds are equity funds rated Islamic one and three-year period, a mixture of Islamic mutual funds a year and three-year period, and fixed income mutual funds a year and three-year period.
This year, the team Shariah Investor Award jury consists of Adiwarman Karim (Karim Business Consulting President Director), Prof Dr Sofyan Syafri Harahap (Professor of Faculty of Economics, University of Trisakti), IGGI Achsien (Shariah Capital Markets analyst), and Tati Febriyanti (Secretary General Insurance Association Indonesia Sharia).
The ranking of institutions and instruments according to sharia Syafri Sofyan Harahap become one of the supporters of sharia finance industry growth. "With this ranking of all Islamic financial institutions will compete to prove themselves as institutions that contribute to the welfare of the people," he said. (* / Gor)
Institusi & Produk Syariah Terbaik 2011 versi Majalah Investor
JAKARTA – Majalah Investor memberikan Best Syariah Awards 2011 kepada 11 institusi keuangan syariah terbaik, delapan produk keuangan syariah terbaik dan 3 tokoh syariah dalam acara Penganugerahan Investor Syariah Award 2011 di Sumba Room, Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8) malam.
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dinobatkan menjadi bank syariah terbaik 2011. Pada unit usaha syariah (UUS) perbankan, BPD Aceh menempati urutan teratas untuk kategori UUS beraset di atas Rp 500 miliar. Untuk UUS terbaik beraset di bawah Rp 500 miliar dimenangkan UUS BPD Kalimantan Selatan.
Penghargaan juga diberikan untuk asuransi jiwa syariah terbaik dan asuransi umum syariah terbaik. Allianz Life Indonesia dan Asuransi Jiwa Sinarmas meraih award sebagai unit usaha asuransi jiwa syariah terbaik. Sedangkan Asuransi Jasa Indonesia, Asuransi Bangun Askrida, dan Asuransi Mega sebagai pengelola unit usaha asuransi umum syariah terbaik. Reasuransi Internasional Indonesia meraih penghargaan untuk reasuransi cabang syariah terbaik.
Investor juga memeringkat multifinance syariah dan multifinance unit syariah. Untuk kategori multifinance syariah dimenangkan Amanah Finance, dan Trust Finance Indonesia sebagai unit usaha multifinance syariah terbaik.
Dalam pemeringkatan obligasi dan reksa dana syariah, tim juri Investor Syariah Award dan Litbang Majalah Investor dibantu PT Infovesta Utama, lembaga riset reksa dana dan obligasi. Hasilnya, produk syariah yang meraih penilaian tertinggi berdasarkan kinerja fundamental dan risk adjusted return adalah obligasi Sukuk Ijarah I Summarecon Agung Tahun 2008 dan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008.
Untuk produk reksa dana, penghargaan diberikan kepada reksa dana I-Hajj Syariah Fund (periode 1 tahun dan 3 tahun) yang dikelola PT Insight Investment Management, BNP Paribas Pesona Amanah (periode 1 tahun dan 3 tahun) yang dikelola BNP Paribas Aset Management, Sam Syariah Berimbang (periode 1 tahun) yang dikelola PT Samuel Aset Manajemen, dan Danareksa Syariah Berimbang (periode 3 tahun) yang dikelola Danareksa Investment Management.
Tokoh Syariah
Majalah Investor bersama Tim Juri Investor Best Syariah Awards 2011 juga memberikan penghargaan kepada Tokoh Syariah. Tiga tokoh ini mendapatkan penghargaan atas peran mereka dalam pengembangan industri keuangan syariah di Tanah Air tahun ini. Mereka adalah KH Dr HM Anwar Ibrahim, wakil ketua Dewan Syariah Nasional, yang dinobatkan sebagai Tokoh Ulama Syariah 2011. Dr Muhammad Syafii Antonio, pendiri STIE Tazkia, sebagai Tokoh Praktisi Syariah 2011. Dan, Prof Dr Suroso Imam Zadjuli, guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, yang terpilih sebagai Tokoh Akademisi Syariah 2011.
Menurut Primus Dorimulu, direktur Berita Satu Media Holdings, pemeringkatan institusi dan instrumen syariah ini merupakan yang keenam kali diadakan Majalah Investor. Dan tahun ini untuk yang ketiga kalinya Investor memberikan penghargaan kepada Tokoh Syariah.
“Pemeringkatan bisnis dan produk syariah ini melengkapi pemeringkatan yang secara berkala dibuat Litbang Majalah Investor, seperti di antaranya pemeringkatan emiten, bank, dan asuransi. Tujuannya, untuk membedakan penghargaan buat perusahaan konvensional dan khusus bisnis syariah,” ujar Primus Dorimulu.
Ia menjelaskan, penilaian kinerja keuangan institusi syariah sebagian besar mengacu pada penilaian institusi konvensional, namun beberapa kriteria disesuaikan dengan parameter syariah. Misalnya, pada bank syariah, ada 17 kriteria yang digunakan untuk penilaian kuantitatif, yaitu CAR, NPF (non performing finance), ROA (return on asset), ROE (return on equity), NIM (net interest margin), BOPO (biaya operasional berbanding pendapatan operasional), FDR (financing to deposit ratio), pertumbuhan laba bersih satu tahun, pertumbuhan pembiayaan satu tahun, pertumbuhan dana masyarakat, pangsa dana masyarakat, rasio utilisasi pembiayaan, Persentasi Mudharabah dan Musyarakah. Porsi penerimaan dana ZIS (zakat, infaq, shadaqoh) terhadap laba bersih, dan porsi penyaluran dana Qardh terhadap aset.
Dalam pemeringkatan, digunakan data keuangan tahun 2010 dan 2011. Sebelum masuk proses pemeringkatan, dilakukan seleksi awal, hanya perusahaan atau unit usaha serta cabang syariah yang beroperasi lebih dari 2 tahun, dan memiliki data lengkap yang diikutsertakan dalam pemeringkatan.
Khusus untuk obligasi digunakan parameter average yield, dan Altman Z-Score. Pemeringkatan untuk obligasi syariah dibagi menjadi dua bagian yaitu Obligasi Syariah Ijarah dan Obligasi Syariah Mudharabah.
Sedangkan untuk pemeringkatan reksa dana syariah ada tiga faktor yang menjadi dasar dalam pemeringkatan ini, antara lain Risk Adjusted Return (yang diukur dengan menggunakan metode Sharpe Ratio). Reksa dana yang diperingkat adalah reksa dana saham syariah periode satu dan tiga tahun, reksa dana campuran syariah periode setahun dan tiga tahun, dan reksa dana pendapatan tetap periode setahun dan tiga tahun.
Tahun ini, tim juri Investor Syariah Award terdiri atas Adiwarman Karim (Presdir Karim Business Consulting), Prof Dr Sofyan Syafri Harahap (Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti), Iggi Achsien (Pengamat Pasar Modal Syariah), dan Tati Febriyanti (Sekjen Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia).
Pemeringkatan institusi dan instrumen syariah menurut Sofyan Syafri Harahap menjadi salah satu pendukung pertumbuhan industri keuangan syariah. “Dengan pemeringkatan ini semua lembaga keuangan syariah akan berlomba membuktikan diri sebagai lembaga yang berkontribusi mensejahterakan umat,” ungkapnya. (*/gor)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dinobatkan menjadi bank syariah terbaik 2011. Pada unit usaha syariah (UUS) perbankan, BPD Aceh menempati urutan teratas untuk kategori UUS beraset di atas Rp 500 miliar. Untuk UUS terbaik beraset di bawah Rp 500 miliar dimenangkan UUS BPD Kalimantan Selatan.
Penghargaan juga diberikan untuk asuransi jiwa syariah terbaik dan asuransi umum syariah terbaik. Allianz Life Indonesia dan Asuransi Jiwa Sinarmas meraih award sebagai unit usaha asuransi jiwa syariah terbaik. Sedangkan Asuransi Jasa Indonesia, Asuransi Bangun Askrida, dan Asuransi Mega sebagai pengelola unit usaha asuransi umum syariah terbaik. Reasuransi Internasional Indonesia meraih penghargaan untuk reasuransi cabang syariah terbaik.
Investor juga memeringkat multifinance syariah dan multifinance unit syariah. Untuk kategori multifinance syariah dimenangkan Amanah Finance, dan Trust Finance Indonesia sebagai unit usaha multifinance syariah terbaik.
Dalam pemeringkatan obligasi dan reksa dana syariah, tim juri Investor Syariah Award dan Litbang Majalah Investor dibantu PT Infovesta Utama, lembaga riset reksa dana dan obligasi. Hasilnya, produk syariah yang meraih penilaian tertinggi berdasarkan kinerja fundamental dan risk adjusted return adalah obligasi Sukuk Ijarah I Summarecon Agung Tahun 2008 dan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008.
Untuk produk reksa dana, penghargaan diberikan kepada reksa dana I-Hajj Syariah Fund (periode 1 tahun dan 3 tahun) yang dikelola PT Insight Investment Management, BNP Paribas Pesona Amanah (periode 1 tahun dan 3 tahun) yang dikelola BNP Paribas Aset Management, Sam Syariah Berimbang (periode 1 tahun) yang dikelola PT Samuel Aset Manajemen, dan Danareksa Syariah Berimbang (periode 3 tahun) yang dikelola Danareksa Investment Management.
Tokoh Syariah
Majalah Investor bersama Tim Juri Investor Best Syariah Awards 2011 juga memberikan penghargaan kepada Tokoh Syariah. Tiga tokoh ini mendapatkan penghargaan atas peran mereka dalam pengembangan industri keuangan syariah di Tanah Air tahun ini. Mereka adalah KH Dr HM Anwar Ibrahim, wakil ketua Dewan Syariah Nasional, yang dinobatkan sebagai Tokoh Ulama Syariah 2011. Dr Muhammad Syafii Antonio, pendiri STIE Tazkia, sebagai Tokoh Praktisi Syariah 2011. Dan, Prof Dr Suroso Imam Zadjuli, guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, yang terpilih sebagai Tokoh Akademisi Syariah 2011.
Menurut Primus Dorimulu, direktur Berita Satu Media Holdings, pemeringkatan institusi dan instrumen syariah ini merupakan yang keenam kali diadakan Majalah Investor. Dan tahun ini untuk yang ketiga kalinya Investor memberikan penghargaan kepada Tokoh Syariah.
“Pemeringkatan bisnis dan produk syariah ini melengkapi pemeringkatan yang secara berkala dibuat Litbang Majalah Investor, seperti di antaranya pemeringkatan emiten, bank, dan asuransi. Tujuannya, untuk membedakan penghargaan buat perusahaan konvensional dan khusus bisnis syariah,” ujar Primus Dorimulu.
Ia menjelaskan, penilaian kinerja keuangan institusi syariah sebagian besar mengacu pada penilaian institusi konvensional, namun beberapa kriteria disesuaikan dengan parameter syariah. Misalnya, pada bank syariah, ada 17 kriteria yang digunakan untuk penilaian kuantitatif, yaitu CAR, NPF (non performing finance), ROA (return on asset), ROE (return on equity), NIM (net interest margin), BOPO (biaya operasional berbanding pendapatan operasional), FDR (financing to deposit ratio), pertumbuhan laba bersih satu tahun, pertumbuhan pembiayaan satu tahun, pertumbuhan dana masyarakat, pangsa dana masyarakat, rasio utilisasi pembiayaan, Persentasi Mudharabah dan Musyarakah. Porsi penerimaan dana ZIS (zakat, infaq, shadaqoh) terhadap laba bersih, dan porsi penyaluran dana Qardh terhadap aset.
Dalam pemeringkatan, digunakan data keuangan tahun 2010 dan 2011. Sebelum masuk proses pemeringkatan, dilakukan seleksi awal, hanya perusahaan atau unit usaha serta cabang syariah yang beroperasi lebih dari 2 tahun, dan memiliki data lengkap yang diikutsertakan dalam pemeringkatan.
Khusus untuk obligasi digunakan parameter average yield, dan Altman Z-Score. Pemeringkatan untuk obligasi syariah dibagi menjadi dua bagian yaitu Obligasi Syariah Ijarah dan Obligasi Syariah Mudharabah.
Sedangkan untuk pemeringkatan reksa dana syariah ada tiga faktor yang menjadi dasar dalam pemeringkatan ini, antara lain Risk Adjusted Return (yang diukur dengan menggunakan metode Sharpe Ratio). Reksa dana yang diperingkat adalah reksa dana saham syariah periode satu dan tiga tahun, reksa dana campuran syariah periode setahun dan tiga tahun, dan reksa dana pendapatan tetap periode setahun dan tiga tahun.
Tahun ini, tim juri Investor Syariah Award terdiri atas Adiwarman Karim (Presdir Karim Business Consulting), Prof Dr Sofyan Syafri Harahap (Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti), Iggi Achsien (Pengamat Pasar Modal Syariah), dan Tati Febriyanti (Sekjen Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia).
Pemeringkatan institusi dan instrumen syariah menurut Sofyan Syafri Harahap menjadi salah satu pendukung pertumbuhan industri keuangan syariah. “Dengan pemeringkatan ini semua lembaga keuangan syariah akan berlomba membuktikan diri sebagai lembaga yang berkontribusi mensejahterakan umat,” ungkapnya. (*/gor)
Source : http://www.investor.co.id/moneyandbanking/institusi-produk-syariah-terbaik-2011-versi-majalah-investor/17409 - Aug 3, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment