Tuesday, August 02, 2011

INDONESIA - EVENTS - TAKAFUL - The potential for Takaful Indonesia unexploited

Jakarta (21 / 7). Takaful industry in Indonesia has huge market potential. But until now this potential has not been explored to the fullest. Proved up to now only 4 percent of premiums earned Takaful overall insurance premiums in Indonesia. Yet research by 85 percent of consumers would consider purchasing insurance products sharia.
Related to this, an insurance consulting firm Pointer Insurance Consulting, today held an international conference entitled "Islamic Insurance in Indonesia" at Hotel Le Meridien Jakarta. (source)The event will last until this afternoon, discussing the various perspectives on the challenges facing Takaful, product development, regulation, and the reality of the world's Takaful.
In this activity, there are presentations from various insurance related parties, ranging from the insurance practitioners, insurance consultant to the National Sharia Council.
"We have increased attention on the part of insurance providers in an effort to obtain syariah-based insurance consumers," said Angger Yuwono, Managing Patner Pointer Insurance Consulting cited a case of press releases pkesinteraktif.com receive.
He added that this activity becomes something that is important because it could be a place for socialization Takaful products. "It's very important for our market and would lead to the need for increased involvement of insurance providers in educating and providing information on the Indonesian people regarding insurance products," he added.
According to figures released by the regulator in early March this year, premiums rose 35.7 percent Islamic sector of the previous year to 3.2 trillion in 2010. While in Indonesia market only has 3 and 2 life insurance general insurance operating fully sharia. (Ul)

Potensi Asuransi Syariah Indonesia Belum Digali

E-mail Print PDF
Jakarta, (21/7). Industri asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum digali secara maksimal. Terbukti hingga kini baru 4 persen  premi asuransi syariah yang diperoleh secara keseluruhan premi asuransi di Indonesia. Padahal berdasarkan riset 85 persen konsumen akan mempertimbangkan pembelian produk asuransi syariah.
Terkait hal tersebut, perusahaan konsultan asuransi Pointer Insurance Consulting, hari ini menggelar konferensi internasional bertajuk “Syariah Insurance in Indonesia” di Hotel Le Meridien Jakarta.
Acara yang akan berlangsung hingga sore hari ini, membahas dari berbagai perspektif tentang tantangan yang dihadapi asuransi syariah, pengembangan produk, regulasi, dan realita yang terjadi di dunia asuransi syariah.
Dalam kegiatan ini terdapat presentasi dari berbagai pihak terkait asuransi, mulai dari para praktisi asuransi, konsultan asuransi hingga dari Dewan Syariah Nasional.
“Saat ini perhatian semakin meningkat di pihak penyedia asuransi sebagai upaya memperoleh konsumen  asuransi berbasis syariah,” ungkap Angger Yuwono, Managing Patner Pointer Insurance Consulting sepeti dikutip siaran pers yang pkesinteraktif.com terima.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sesuatu yang penting karena bisa menjadi tempat untuk sosialisasi produk asuransi syariah. “Ini sangat penting bagi pasar kita dan pasti mengarah pada kebutuhan atas peningkatan keterlibatan penyedia asuransi dalam mendidik dan memberikan informasi pada bangsa Indonesia tentang produk-produk asuransi,”imbuhnya.
Menurut angka-angka yang dikeluarkan oleh regulator pada awal Maret tahun ini, premi sektor syariah meningkat 35,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 3,2 triliun pada tahun 2010. Sedangkan di pasar Indonesia hanya memiliki 3 asuransi jiwa dan 2 asuransi umum yang beroperasi secara syariah penuh. (ul)

Source : http://www.pkesinteraktif.com/bisnis/non-bank/asuransi-syariah/2742-potensi-asuransi-syariah-indonesia-belum-digali.html  - July 22, 2011 - google translate

No comments:

Post a Comment