"This funding increase to Rp 225 billion, up 40 percent from first quarter 2011," said the Head of Syariah BRI Pekanbaru, Giyantoro. "The figure is still secure financing stalled.'' (source)
Giyantoro also said the Syariah BRI Branch Pekanbaru grew to Rp 250 billion of assets. There is an increase of about 21 percent from first quarter 2011 to Rp 205 billion.
Increased funding of transmission, according to Giyantoro is proof of sharia banking business in Riau is the potential and growing interest of society. Riau Syariah BRI also trying to enter the market segmentation of potential to further improve their performance.
He added that the Third Party Fund (DPK) Pekanbaru Syariah BRI collected around Rp 125 billion. That way, Finance Deposit Ratio (FDR) or a ratio close to 200 percent financing.
"The figures we do have a high FDR. But, it does not matter because funding can still be assisted by the central office,''he said.''Even if higher funding, is actually more valuable because we are giving money to the Riau community that will impact the pace of real sector ".
Amin Madani/Republika
BRI Syariah
BRI Syariah Pekanbaru Salurkan Pembiayaan Rp 225 Miliar
Jumat, 12 Agustus 2011 13:17 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Pekanbaru, Riau, mencatatkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 225 miliar selama semester I 2011. Tingkat pengembalian pinjaman yang bermasalah hingga Juli 2011 juga tergolong baik yakni di bawah satu persen.
"Pembiayaan naik menjadi Rp 225 miliar atau meningkat 40 persen dari triwulan I 2011," kata Kepala BRI Syariah Pekanbaru, Giyantoro. "Angka pembiayaan yang macet masih aman.''
Giyantoro juga mengatakan BRI Syariah Cabang Pekanbaru mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp 250 miliar. Ada kenaikan sekitar 21 persen dari triwulan I 2011 yang sebesar Rp 205 miliar.
Peningkatan penyaluran pembiayaan, menurut Giyantoro, merupakan bukti bisnis perbankan syariah di Riau sangat potensial dan makin diminati masyarakat. BRI Syariah Pekanbaru juga mencoba masuk ke segmentasi pasar potensial untuk terus meningkatkan performanya.
Ia menambahkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI Syariah Pekanbaru sekitar Rp 125 miliar. Dengan begitu, Finance Deposit Ratio (FDR) atau rasio pembiayaannya hampir mencapai 200 persen.
"Angka FDR kami memang tinggi. Tapi, itu tidak masalah karena pendanaan masih bisa dibantu oleh kantor pusat,'' katanya. ''Malah kalau pembiayaan tinggi, itu justru lebih bermanfaat karena kita menyalurkan uang ke masyarakat Riau yang akan berdampak kepada bergeraknya sektor riil."
No comments:
Post a Comment