REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- The growth of Islamic banking in 2012 is predicted to not be significant or stagnant. The predictions do not look at government policies that favor the development of Islamic banks this year.In fact, the growth of Islamic banking this year have not been able to offset the amount of market share in Indonesia. "If you look at the condition this year, not too optimistic about the growth of Islamic banks will rise significantly. Growth next year would depend on government action this year, "said Secretary General of Indonesia Sharia Bank Association (Asbisindo), Bambang Sutresno. (Source)
Target growth of Islamic banking has actually met the 40 percent. However, with that growth, market share of Islamic banking can not exceed 5 percent. Next year, these conditions will not change significantly predicted.
To increase market share, government policies should be in favor of Islamic banking. It's like channeling capital into Islamic banking. Financing that will help Islamic banks for expansion of products including services.
The inclusion of Islamic banking in the national economy is also still considered minimal. One indicator, the distribution of the People's Business Credit (KUR) recently conducted an Islamic bank. In fact, according to him, another Islamic bank says ready to channel the KUR.
Walah! Pertumbuhan Perbankan Syariah 2012 Diprediksi Stagnan
Senin, 17 Oktober 2011 10:48 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pertumbuhan
perbankan syariah pada 2012 mendatang diprediksi tidak akan signifikan
atau stagnan. Prediksi tersebut melihat tidak adanya kebijakan
pemerintah yang berpihak pada pengembangan bank syariah pada tahun ini.
Padahal, pertumbuhan perbankan syariah pada tahun ini belum dapat mengimbangi besarnya pangsa pasar di Indonesia. “Kalau lihat kondisi tahun ini, tidak terlalu optimis pertumbuhan bank syariah akan naik signifikan. Pertumbuhan tahun depan tentu tergantung pada action pemerintah tahun ini, “ ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Bambang Sutresno.
Target pertumbuhan perbankan syariah sebenarnya telah terpenuhi yakni 40 persen. Namun, dengan pertumbuhan itu, pangsa pasar perbankan syariah belum dapat melampui 5 persen. Tahun depan, kondisi tersebut diprediksi tidak akan berubah signifikan.
Untuk menaikkan pangsa pasar tersebut, kebijakan pemerintah harus berpihak pada perbankan syariah. Hal itu seperti penyaluran pembiayaan ke perbankan syariah. Pembiayaan itu akan membantu bank syariah untuk ekspansi produk termasuk pelayanan.
Pelibatan perbankan syariah pada ekonomi nasional juga dinilai masih minim. Salah satu indikatornya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru dilakukan satu bank syariah. Padahal, menurutnya, bank syariah lain menyatakan siap menyalurkan KUR.
Padahal, pertumbuhan perbankan syariah pada tahun ini belum dapat mengimbangi besarnya pangsa pasar di Indonesia. “Kalau lihat kondisi tahun ini, tidak terlalu optimis pertumbuhan bank syariah akan naik signifikan. Pertumbuhan tahun depan tentu tergantung pada action pemerintah tahun ini, “ ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Bambang Sutresno.
Target pertumbuhan perbankan syariah sebenarnya telah terpenuhi yakni 40 persen. Namun, dengan pertumbuhan itu, pangsa pasar perbankan syariah belum dapat melampui 5 persen. Tahun depan, kondisi tersebut diprediksi tidak akan berubah signifikan.
Untuk menaikkan pangsa pasar tersebut, kebijakan pemerintah harus berpihak pada perbankan syariah. Hal itu seperti penyaluran pembiayaan ke perbankan syariah. Pembiayaan itu akan membantu bank syariah untuk ekspansi produk termasuk pelayanan.
Pelibatan perbankan syariah pada ekonomi nasional juga dinilai masih minim. Salah satu indikatornya, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru dilakukan satu bank syariah. Padahal, menurutnya, bank syariah lain menyatakan siap menyalurkan KUR.
No comments:
Post a Comment