REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - The growth of the global Islamic banking industry is plagued shortage of professionals. In Indonesia, it takes at least 200 thousand syariah banking banker for up to five years.
The head unit of Bank Sarasin & Co. sharia Switzerland, Fares Mourad said the need of professionals in Islamic banking took place almost in all countries that have the industry. Professional shortage will affect global growth of Islamic banking. (source)
"One of the issues slowing the growth of the global Islamic banking industry is the shortage of professionals. It not only affects growth but to the scope of the quality of service," he said as quoted by page Zawya, Monday (17/10).
He said that Islamic banking has been running relatively well. However, Islamic banking is not only a need to develop products and services. "Islamic banking concepts such as financial planning needs," he said.
Therefore, professionals in Islamic banking increasingly urgent unmet. The new Islamic banking products from popping up every day. This not only takes innovation but also the growth in demandof consumers. The emergence of these products must be balanced growth in consumer demand.
Islamic finance industry is still continuing to grow. Since 50 years ago when the first Islamic bankingestablished, the industry has been offering a wide range of products and services such as finance and portfolio management.
Looking ahead, Islamic banking requires planning concepts related to sustainability of the industry. Meeting the needs of professionals in Islamic banking assessed will reduce the industry challenges ahead.
With professionals who have, Islamic banking can make towards the realization of planning and monitoring the growth target. "With the knowledge (of professionals), Islamic banking can assess the situation properly, designing the management and monitoring the realization of any changes to reach growth targets. The process will overcome the various obstacles to the future of Islamic banking," he explained.
Tenaga Profesional Perbankan Syariah Langka
Senin, 17 Oktober 2011 13:17 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Pertumbuhan industri
perbankan syariah global terkendala kelangkaan tenaga professional. Di
Indonesia, sedikitnya dibutuhkan 200 ribu bankir untuk perbankan syariah
hingga lima tahun mendatang.
Kepala unit syariah Bank Sarasin & Co Swiss, Fares Mourad mengatakan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah terjadi hampir di semua negara yang memiliki industri tersebut. Kekurangan tenaga professional ini akan mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah global.
"Salah satu isu melambatnya pertumbuhan industri perbankan syariah global adalah kelangkaan tenaga professional. Ini tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tapi sampai pada lingkup kualitas layanan," ujarnya seperti dikutip laman Zawya, Senin (17/10).
Dia mengatakan perbankan syariah telah berjalan relatif baik. Akan tetapi, perbankan syariah tidak hanya perlu mengembangkan produk serta layanan. "Perbankan syariah butuh konsep seperti perencanaan keuangan," ujarnya.
Karena itulah, tenaga professional di perbankan syariah semakin mendesak terpenuhi. Produk baru dari perbankan syariah muncul setiap hari. Hal ini tidak hanya butuh inovasi tetapi juga pertumbuhan permintaan
dari konsumen. Kemunculan produk tersebut harus diimbangi pertumbuhan permintaan konsumen.
Industri keuangan syariah saat ini masih terus tumbuh. Sejak 50 tahun lalu saat perbankan syariah pertama
didirikan, industri tersebut telah menawarkan berbagai macam produk dan layanan seperti manajemen keuangan dan portofolio.
Ke depan, perbankan syariah tersebut membutuhkan berbagai konsep perencanaan yang berkaitan dengan
keberlanjutan industri. Pemenuhan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah dinilai akan mengurangi tantangan industri tersebut ke depan.
Dengan tenaga professional yang dimiliki, perbankan syariah dapat membuat perencanaan dan memantau realisasi menuju target pertumbuhan. "Dengan pengetahuan (dari tenaga professional), perbankan syariah dapat menilai situasi dengan benar, merancang managemen dan memantau realisasi terhadap setiap perubahan untuk menuju target pertumbuhan. Proses itu akan menanggulangi berbagai hambatan perbankan syariah ke depan," bebernya.
Kepala unit syariah Bank Sarasin & Co Swiss, Fares Mourad mengatakan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah terjadi hampir di semua negara yang memiliki industri tersebut. Kekurangan tenaga professional ini akan mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah global.
"Salah satu isu melambatnya pertumbuhan industri perbankan syariah global adalah kelangkaan tenaga professional. Ini tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tapi sampai pada lingkup kualitas layanan," ujarnya seperti dikutip laman Zawya, Senin (17/10).
Dia mengatakan perbankan syariah telah berjalan relatif baik. Akan tetapi, perbankan syariah tidak hanya perlu mengembangkan produk serta layanan. "Perbankan syariah butuh konsep seperti perencanaan keuangan," ujarnya.
Karena itulah, tenaga professional di perbankan syariah semakin mendesak terpenuhi. Produk baru dari perbankan syariah muncul setiap hari. Hal ini tidak hanya butuh inovasi tetapi juga pertumbuhan permintaan
dari konsumen. Kemunculan produk tersebut harus diimbangi pertumbuhan permintaan konsumen.
Industri keuangan syariah saat ini masih terus tumbuh. Sejak 50 tahun lalu saat perbankan syariah pertama
didirikan, industri tersebut telah menawarkan berbagai macam produk dan layanan seperti manajemen keuangan dan portofolio.
Ke depan, perbankan syariah tersebut membutuhkan berbagai konsep perencanaan yang berkaitan dengan
keberlanjutan industri. Pemenuhan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah dinilai akan mengurangi tantangan industri tersebut ke depan.
Dengan tenaga professional yang dimiliki, perbankan syariah dapat membuat perencanaan dan memantau realisasi menuju target pertumbuhan. "Dengan pengetahuan (dari tenaga professional), perbankan syariah dapat menilai situasi dengan benar, merancang managemen dan memantau realisasi terhadap setiap perubahan untuk menuju target pertumbuhan. Proses itu akan menanggulangi berbagai hambatan perbankan syariah ke depan," bebernya.
No comments:
Post a Comment