So with the presence of Nazzarudin Umar, Agustianto hope, policy on haj funds to be managed by Islamic banks could soon be realized. Because, with the funds placed in bank islamic hajii has enormous implications for the development of real sector of society. "I hope the cabinet is no new policy surprises are profitable," he explained.Then associated with Kementeriann Education and Culture, Agustianto very apresiasif, he hoped that support for educational development of Islamic finance continues to the curriculum of Islamic finance. He also asked the Ministry of Education and Culture provides biasiswa to the lecturers who will take the S-2 and Doctor, thus accelerating the universities opened sharia economic program.
Agustianto also emphasized that the current very difficult university to open the program because of lack of facilities to send lecturers to the next level.
Also related to national policies, Agustianto menginmgatkan the government to safeguard natural resources so as not exploited He said that the real essence of Islamic economics is to maintain the stability of natural resources to be used for the welfare of the people. According to him this time is not so, a lot of natural resources exploited and enjoyed only by a handful of people will need a commitment from the government.
Likewise, the constitution of the economy linked structured as a joint effort based on the principles of kinship, he hoped that the government hold it well in every policy and not just rhetoric. "While the Islamic economic agents have been developed with hadinya BMT. I'm also the same government support policies such constitution, "he explained. (Agus)
Pemerintah Diminta Serius Mengembangkan Ekonomi Syariah
Jakarta (19/10) Hari ini pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
mengumumkan hasil perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (II), beberapa
nama-nama baru menduduki jabatan strategis, seperti Nazarrudin Umar yang
semula menjadi Bimas Islam Kementerian Agama kini menjadi wakil menteri
Agama. Begitu juga dengan kementerian yang lain juga serupa ada
penambahan wakil menteri dan pergantian para menteri. Tapi yang menarik
dalam perombakkan itu adalah, Kementerian Pendidikan kini namanya
dikembalikan menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lantas dari
perombakan para menteri tersebut bagaimana dengan pengembangan ekonomi
syariah apakah para menteri-menteri tersebut memiliki komitmen dalam
mengembangkan ekonomi syariah atau sebaliknya semakin mundur.
Tokoh ekonomi syariah dan salah satu Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia (IAEI), Agustianto, menaruh harapan besar terhadap
pengembangan ekonomi syariah kepada para menteri dan wakil menteri yang
kini menjabat. Ia berharap pemerintah lebih serius mengembangkan ekonomi
syariah. Menurutnya, dengan masuknya Nazzarudin Umar sebagai wakil
menteri bisa dikatakan representatif sosok tokoh ekonomi syariah di
kabinet SBY-Boediono.
Maka dengan keberadaan Nazzarudin Umar, Agustianto berharap, kebijakan tentang dana haji untuk bisa dikelola oleh bank syariah bisa segera terwujud. Sebab, dengan ditempatkannya dana hajii di bank syariah memiliki dampak yang sangat besar bagi pengembangan sektor riil di masyarakat. “Saya berharap di kabinet ini ada kejutan-kejutan kebijakan baru yang menguntungkan,”paparnya.
Kemudian terkait dengan Kementeriann Pendidikan dan Kebudayaan, Agustianto sangat apresiasif, ia berharap agar dukungan terhadap pengembangan pendidikan ekonomi syariah terus berlanjut hingga pada kurikum ekonomi syariah. Ia juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan biasiswa kepada para dosen yang akan mengambil program S-2 dan Doktor, dengan demikian akan mempercepat universitas-universitas membuka program ekonomi syariah.
Agustianto juga menegaskan, saat ini sangat susah Universitas membuka program tersebut karena tiadanya fasilitas untuk menyekolahkan para dosen ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu terkait dengan kebijakan nasional, Agustianto menginmgatkan kepada pemerintah agar menjaga sumber daya alam agar tak tereksploitasi Ia menyampaikan bahwa sesungguhnya esensi dari ekonomi syariah adalah menjaga kestabilan sumber daya alam agar dipergunakan untuk kesejahteraan umat. Menurutnya saat ini tidak demikian, banyak sumber daya alam yang tereksploitasi dan hanya dinikmati oleh segelintir orang maka perlu sebuah komitmen dari pemerintah.
Begitu juga terkait konstitusi tentang perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan, ia berharap agar pemerintah melaksanakannya dengan baik dalam setiap kebijakan dan bukan hanya retorika saja. “Sementara pelaku ekonomi syariah telah mengembangkannya dengan hadinya BMT. Saya minta pemerintah juga sama mendukung kebijakan konstitusi tersebut,”paparnya. (Agus )
Maka dengan keberadaan Nazzarudin Umar, Agustianto berharap, kebijakan tentang dana haji untuk bisa dikelola oleh bank syariah bisa segera terwujud. Sebab, dengan ditempatkannya dana hajii di bank syariah memiliki dampak yang sangat besar bagi pengembangan sektor riil di masyarakat. “Saya berharap di kabinet ini ada kejutan-kejutan kebijakan baru yang menguntungkan,”paparnya.
Kemudian terkait dengan Kementeriann Pendidikan dan Kebudayaan, Agustianto sangat apresiasif, ia berharap agar dukungan terhadap pengembangan pendidikan ekonomi syariah terus berlanjut hingga pada kurikum ekonomi syariah. Ia juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan biasiswa kepada para dosen yang akan mengambil program S-2 dan Doktor, dengan demikian akan mempercepat universitas-universitas membuka program ekonomi syariah.
Agustianto juga menegaskan, saat ini sangat susah Universitas membuka program tersebut karena tiadanya fasilitas untuk menyekolahkan para dosen ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu terkait dengan kebijakan nasional, Agustianto menginmgatkan kepada pemerintah agar menjaga sumber daya alam agar tak tereksploitasi Ia menyampaikan bahwa sesungguhnya esensi dari ekonomi syariah adalah menjaga kestabilan sumber daya alam agar dipergunakan untuk kesejahteraan umat. Menurutnya saat ini tidak demikian, banyak sumber daya alam yang tereksploitasi dan hanya dinikmati oleh segelintir orang maka perlu sebuah komitmen dari pemerintah.
Begitu juga terkait konstitusi tentang perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan, ia berharap agar pemerintah melaksanakannya dengan baik dalam setiap kebijakan dan bukan hanya retorika saja. “Sementara pelaku ekonomi syariah telah mengembangkannya dengan hadinya BMT. Saya minta pemerintah juga sama mendukung kebijakan konstitusi tersebut,”paparnya. (Agus )
No comments:
Post a Comment