Wednesday, October 19, 2011

INDONESIA - ECONOMY - Government Asked to Develop Serious Economic Sharia

Jakarta (19/10) Today the government Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) announced the results of the United Indonesia Cabinet reshuffle (II), some new names occupy a strategic position, as originally Nazarrudin Umar became the Ministry of Islamic Guidance Religion Religion is now a deputy minister. (source)Likewise with the other ministries are also similar to the addition of deputy ministers and ministers change. But interestingly in perombakkan it is, the Ministry of Education has restored its name to the Ministry of Education and Culture. Then from the reshuffle of ministers is how the Islamic economic development if the ministers are committed in developing the Islamic financial services or otherwise on the skids. Leaders of Islamic finance and one of the Chairman of the Indonesian Islamic Economics Experts Association (IAEI), Agustianto, have great hopes for the development of Islamic financial services to ministers and deputy ministers who now serves. He hopes the government is more serious in developing Islamic financial services. According to him, with the entry Nazzarudin Umar as deputy minister to say a representative figure of Islamic economic figures in the cabinet of SBY-Boediono.
So with the presence of Nazzarudin Umar, Agustianto hope, policy on haj funds to be managed by Islamic banks could soon be realized. Because, with the funds placed in bank islamic hajii has enormous implications for the development of real sector of society. "I hope the cabinet is no new policy surprises are profitable," he explained.Then associated with Kementeriann Education and Culture, Agustianto very apresiasif, he hoped that support for educational development of Islamic finance continues to the curriculum of Islamic finance. He also asked the Ministry of Education and Culture provides biasiswa to the lecturers who will take the S-2 and Doctor, thus accelerating the universities opened sharia economic program.
Agustianto also emphasized that the current very difficult university to open the program because of lack of facilities to send lecturers to the next level.
Also related to national policies, Agustianto menginmgatkan the government to safeguard natural resources so as not exploited He said that the real essence of Islamic economics is to maintain the stability of natural resources to be used for the welfare of the people. According to him this time is not so, a lot of natural resources exploited and enjoyed only by a handful of people will need a commitment from the government.
Likewise, the constitution of the economy linked structured as a joint effort based on the principles of kinship, he hoped that the government hold it well in every policy and not just rhetoric. "While the Islamic economic agents have been developed with hadinya BMT. I'm also the same government support policies such constitution, "he explained. (Agus)

Pemerintah Diminta Serius Mengembangkan Ekonomi Syariah

E-mail Print PDF
Jakarta (19/10) Hari ini  pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan hasil perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (II), beberapa nama-nama baru menduduki jabatan strategis, seperti Nazarrudin Umar yang semula menjadi Bimas Islam Kementerian Agama kini menjadi wakil menteri Agama. Begitu juga dengan kementerian yang lain juga serupa ada penambahan wakil menteri dan pergantian para menteri. Tapi yang menarik dalam perombakkan itu adalah, Kementerian Pendidikan kini namanya dikembalikan menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lantas dari perombakan para menteri tersebut bagaimana dengan pengembangan ekonomi syariah apakah para menteri-menteri tersebut memiliki komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah atau sebaliknya semakin mundur. Tokoh ekonomi syariah dan salah satu Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Agustianto, menaruh harapan besar terhadap pengembangan ekonomi syariah kepada para menteri dan wakil menteri yang kini menjabat. Ia berharap pemerintah lebih serius mengembangkan ekonomi syariah.  Menurutnya, dengan masuknya Nazzarudin Umar sebagai wakil menteri bisa dikatakan representatif sosok tokoh ekonomi syariah di kabinet SBY-Boediono.

Maka dengan keberadaan Nazzarudin Umar, Agustianto berharap, kebijakan tentang dana haji untuk bisa dikelola oleh bank syariah bisa segera terwujud. Sebab, dengan ditempatkannya dana hajii di bank syariah memiliki dampak yang sangat besar bagi pengembangan sektor riil di masyarakat. “Saya berharap   di kabinet ini ada kejutan-kejutan kebijakan baru yang menguntungkan,”paparnya.
Kemudian terkait dengan Kementeriann Pendidikan dan Kebudayaan, Agustianto sangat apresiasif, ia berharap agar dukungan terhadap pengembangan pendidikan ekonomi syariah terus berlanjut hingga pada kurikum ekonomi syariah. Ia juga meminta  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan  biasiswa kepada para dosen yang akan mengambil program S-2 dan Doktor, dengan demikian akan mempercepat universitas-universitas membuka program ekonomi syariah.

Agustianto juga menegaskan, saat ini sangat susah Universitas membuka program tersebut karena tiadanya fasilitas untuk menyekolahkan para dosen ke jenjang yang lebih tinggi.

Selain itu terkait dengan kebijakan nasional, Agustianto menginmgatkan  kepada pemerintah agar menjaga sumber daya alam agar tak tereksploitasi  Ia menyampaikan bahwa sesungguhnya esensi dari ekonomi syariah adalah menjaga kestabilan sumber daya alam agar dipergunakan untuk kesejahteraan umat.  Menurutnya saat ini tidak demikian, banyak sumber daya alam yang tereksploitasi dan hanya dinikmati oleh segelintir orang maka perlu sebuah komitmen dari pemerintah.

Begitu juga terkait konstitusi tentang perekonomian disusun sebagai usaha bersama  berdasarkan asas kekeluargaan, ia berharap agar pemerintah melaksanakannya dengan baik dalam setiap kebijakan dan bukan hanya retorika saja. “Sementara pelaku ekonomi syariah telah mengembangkannya dengan hadinya BMT. Saya minta  pemerintah juga sama mendukung kebijakan konstitusi tersebut,”paparnya. (Agus )

Source :  http://www.pkesinteraktif.com/berita/91-umum/2971--pemerintah-diminta-serius-mengembangkan-ekonomi-syariah.html - Oct 19, 2011 - google translate

No comments:

Post a Comment