Wednesday, November 16, 2011

INDONESIA - BANKING - Islamic Banking Reluctant Accessing IDB Loan

JAKARTA: Islamic Banking is a partner for the Islamic Development Bank to channel loans to domestic private sector with value reaching U.S. $ 1.1 billion until 2014.
 
However, the cost (yield / margin) is high and long bureaucratic process that assessed the reason Islamic banks are reluctant to use the loan from the Islamic Development Bank (Islamic Development Bank / IDB).
 
Nasirwan, Researcher Directorate of Islamic Banking Bank Indonesia (BI), ensuring there are no regulations that hamper the central bank's distribution program IDB financing to the private sector, through Islamic banks. (source)


"If there are obstacles we will finish, but so far there is no Islamic bank said dalanm regulatory issues," he said on the sidelines of the Workshop on Optimization of Access Funding Private Sector Funding for Indonesia IDB Group, today.
 
According to him, the obstacles would appear from the yield or margin is more expensive than third party funds collected from the community.
 
"The problem is more on domestic sources of funds are quite large and relatively cheaper," he said.
 
In the workshop which was attended by several representatives of Islamic banks also revealed a long bureaucracy in getting a loan IDB also become a bottleneck.
 
Representatives of PT Bank Rakyat Indonesia Sharia in attendance at the workshop said it must wait months to get answers from the IDB approved a loan proposal.
 
Representatives from PT Bank Syariah Bukopin stated loan consultation process also takes time and costs because it must be done at IDB headquarters in Jeddah, Saudi Arabia.
 
"We propose that the financing process is simplified. If it was a loan can be obtained should be submitted well in advance so we would not be hanged," said vice-BRI Syariah in the workshop.
 
IDB lending with Islamic principles for the private sector through its subsidiary Indonesia, the Islamic Corporation for the Development of Private Sector (ICD). ICD has allocated U.S. $ 1.1 billion to finance the private sector in Indonesia in the period 2011 to 2014.
 
The program is part of the financing of Member Country Partnership Strategy (MCPs) IDB with a total value of U.S. $ 3.3 billion. As for the rest of the funding for government projects. (Parachute)

Perbankan Syariah Enggan Mengakses Pinjaman IDB

Large_bank_syariah_mandiri020

JAKARTA: Perbankan syariah merupakan mitra bagi Bank Pembangunan Islam untuk menyalurkan pinjaman kepada sektor swasta dalam negeri dengan nilai mencapai US$1,1 miliar hingga 2014.
 
Namun, biaya (imbal hasil/margin) yang tinggi dan proses birokrasi yang panjang dinilai menjadi alasan perbankan syariah enggan untuk menggunakan pinjaman dari Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB).
 
Nasirwan, Peneliti Madya Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), memastikan tidak ada regulasi bank sentral yang menghambat program penyaluran pembiayaan IDB kepada sektor swasta, melalui bank syariah. 
 
"Kalau ada hambatan kami akan selesaikan, tetapi selama ini bank syariah mengatakan tidak ada masalah dalanm regulasi," ujarnya di sela-sela Lokakarya Optimalisasi Akses Pendanaan Sektor Swasta Indonesia atas Sumber Dana IDB Group, hari ini.
 
Menurut dia, hambatan justru muncul dari imbal hasil atau margin yang lebih mahal daripada dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat. 
 
"Masalahnya lebih banyak pada sumber dana domestik yang cukup besar dan relatif lebih murah," ujarnya.
 
Dalam lokakarya yang dihadiri sejumlah perwakilan bank syariah juga terungkap birokrasi panjang dalam mendapatkan pinjaman IDB juga menjadi hambatan.
 
Pewakilan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah yang hadir dalam lokakarya mengatakan pihaknya harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan jawaban persetujuan proposal pinjaman dari IDB. 
 
Wakil dari PT Bank Syariah Bukopin menyatakan proses konsultasi pinjaman juga membutuhkan biaya dan waktu karena harus dilakukan di kantor pusat IDB di Jeddah, Arab Saudi.
 
"Kami mengusulkan agar proses pembiayaan disederhanakan. Kalau memang pinjaman bisa diperoleh sebaiknya disampaikan jauh-jauh hari sehingga kami tidak digantung," ujar wakil BRI Syariah dalam lokakarya tersebut.
 
IDB menyalurkan pinjaman dengan prinsip syariah bagi sektor swasta Indonesia melalui anak usahanya, Islamic Corporation for the Development of Private Sector (ICD). ICD telah mengalokasikan dana US$1,1 miliar guna membiayai sektor swasta di Indonesia dalam kurun waktu 2011--2014. 
 
Program tersebut merupakan bagian dari pembiayaan Member Country Partnership Strategy (MCPS) IDB dengan nilai total US$3,3 miliar. Adapun sisanya merupakan pendanaan bagi proyek pemerintah. (sut)
 

No comments:

Post a Comment