JAKARTA: PT Tugu Pratama Indonesia, a company engaged in general insurance, will wean shariah business unit into an independent business entity in the next year as regulators plan to make a rule about it.
Sofyadi Adi, Director of Marketing Tugu Pratama Indonesia, said it is ready to wean Islamic business units. Currently, he said, a minimum capital to establish a subsidiary amounting to Rp25 billion sharia has been met by the company. (source)
Sofyadi Adi, Director of Marketing Tugu Pratama Indonesia, said it is ready to wean Islamic business units. Currently, he said, a minimum capital to establish a subsidiary amounting to Rp25 billion sharia has been met by the company. (source)
"We have contacted the consultant to consult about the picture of the future of Islamic finance. Including the necessary preparations such as resources, capital and assets, "he said, today.
The company, he added, already has sharia division since 2005. At that time, he continued, the company has plans to wean the division into a subsidiary. "But there are other considerations it was decided that sharia division remains a business unit for a while," he said.
Uni syariah Tugu Pratama bersiap naik pangkat
JAKARTA: PT Tugu Pratama Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang
asuransi umum, akan menyapih unit usaha syariah menjadi entitas bisnis
mandiri pada tahun depan seiring rencana regulator untuk membuat aturan
mengenai hal tersebut.
Adi Sofyadi, Direktur Pemasaran Tugu Pratama Indonesia, mengatakan pihaknya siap menyapih unit usaha syariah. Saat ini, ujarnya, modal minimal untuk mendirikan anak usaha syariah sebesar Rp25 miliar telah dipenuhi oleh perusahaan.
“Kami sudah menghubungi konsultan untuk berkonsultasi tentang gambaran bisnis syariah ke depan. Termasuk persiapan-persiapan yang dibutuhkan seperti sumber daya, modal, dan aset,” katanya, hari ini.
Perusahaan, lanjutnya, telah memiliki divisi syariah sejak 2005. Ketika itu, lanjutnya, perusahaan telah berencana menyapih divisi tersebut menjadi anak usaha. “Akan tetapi ada pertimbangan lain sehingga divisi syariah ini diputuskan tetap menjadi unit usaha untuk sementara,” ujarnya.
Adi Sofyadi, Direktur Pemasaran Tugu Pratama Indonesia, mengatakan pihaknya siap menyapih unit usaha syariah. Saat ini, ujarnya, modal minimal untuk mendirikan anak usaha syariah sebesar Rp25 miliar telah dipenuhi oleh perusahaan.
“Kami sudah menghubungi konsultan untuk berkonsultasi tentang gambaran bisnis syariah ke depan. Termasuk persiapan-persiapan yang dibutuhkan seperti sumber daya, modal, dan aset,” katanya, hari ini.
Perusahaan, lanjutnya, telah memiliki divisi syariah sejak 2005. Ketika itu, lanjutnya, perusahaan telah berencana menyapih divisi tersebut menjadi anak usaha. “Akan tetapi ada pertimbangan lain sehingga divisi syariah ini diputuskan tetap menjadi unit usaha untuk sementara,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment