JAKARTA - Bank Indonesia (BI) recorded Third Party Funds (TPF) of Islamic banking to October 2011 reached Rp 103.3 trillion, up 50 percent from the same period in 2010 amounted to Rp 69 trillion.
Director of the Directorate of Bank Indonesia Sharia Banking Mulya Siregar express it here on Friday.
Mulya detailing the Commercial Bank Deposits for Sharia and Sharia reach Rp 101.6 trillion, coupled with SRB deposits that reached Rp 1.7 trillion. Islamic banking assets up to 16 November 2011 reached Rp 130 trillion, with total customer until today reaches about 8 million customers. (source)
Director of the Directorate of Bank Indonesia Sharia Banking Mulya Siregar express it here on Friday.
Mulya detailing the Commercial Bank Deposits for Sharia and Sharia reach Rp 101.6 trillion, coupled with SRB deposits that reached Rp 1.7 trillion. Islamic banking assets up to 16 November 2011 reached Rp 130 trillion, with total customer until today reaches about 8 million customers. (source)
Until September 2011, the financing of Islamic banking to reach Rp 93.5 trillion. For non-performing loans (NPLs), BI noted below 5 percent, which is 3.59 percent for the gross and net NPLs by 2.9 percent.
Mulya also explained that the capital adequacy ratio (CAR) of Islamic banking was recorded at 15.35 percent, while the SRB CAR at 24.9 percent. "Overall (market share) Islamic banking rose from August by 3.63 percent to 3.69 percent and October is estimated to rise to 3.8 percent," he said.
Mulya further revealed that in terms of the contract of Murabaha products, its market share in 2006 was recorded 61.75 per cent and up to September 2011 reached 54 percent.
Also an increase in share for products with musyarakat contract, ie, from 11.42 percent to 18.59 percent. While the contract qardh rose from 1.22 percent to 12.85 percent. (Tk / ant)
DPK Perbankan Syariah Capai Rp 103,3 Triliun
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah hingga Oktober 2011 mencapai Rp 103,3 triliun, atau naik 50 persen dari periode yang sama 2010 sebesar Rp 69 triliun.
Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar mengungkapkan hal itu di Jakarta, Jumat.
Mulya merinci bahwa DPK untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mencapai Rp 101,6 triliun, ditambah dengan DPK BPRS yang mencapai Rp 1,7 triliun. Aset perbankan syariah hingga 16 November 2011 mencapai Rp 130 triliun, dengan total nasabah hingga saat ini mencapai sekitar 8 juta nasabah.
Hingga September 2011, pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp 93,5 triliun. Untuk kredit bermasalah (NPL), BI mencatat di bawah 5 persen, yakni 3,59 persen untuk gross dan NPL net sebesar 2,9 persen.
Mulya juga menjelaskan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah tercatat sebesar 15,35 persen, sedangkan CAR BPRS sebesar 24,9 persen. "Overall (market share) perbankan syariah naik dari Agustus sebesar 3,63 persen menjadi 3,69 persen dan Oktober diperkirakan naik menjadi 3,8 persen," ujarnya.
Lebih lanjut Mulya mengungkapkan bahwa dari sisi produk dengan akad Murabahah, pangsa pasarnya pada 2006 tercatat 61,75 persen dan hingga September 2011 mencapai 54 persen.
Juga terjadi peningkatan share untuk produk dengan akad musyarakat, yakni dari 11,42 persen menjadi 18,59 persen. Sedangkan akad qardh naik dari 1,22 persen menjadi 12,85 persen. (tk/ant)
Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar mengungkapkan hal itu di Jakarta, Jumat.
Mulya merinci bahwa DPK untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mencapai Rp 101,6 triliun, ditambah dengan DPK BPRS yang mencapai Rp 1,7 triliun. Aset perbankan syariah hingga 16 November 2011 mencapai Rp 130 triliun, dengan total nasabah hingga saat ini mencapai sekitar 8 juta nasabah.
Hingga September 2011, pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp 93,5 triliun. Untuk kredit bermasalah (NPL), BI mencatat di bawah 5 persen, yakni 3,59 persen untuk gross dan NPL net sebesar 2,9 persen.
Mulya juga menjelaskan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah tercatat sebesar 15,35 persen, sedangkan CAR BPRS sebesar 24,9 persen. "Overall (market share) perbankan syariah naik dari Agustus sebesar 3,63 persen menjadi 3,69 persen dan Oktober diperkirakan naik menjadi 3,8 persen," ujarnya.
Lebih lanjut Mulya mengungkapkan bahwa dari sisi produk dengan akad Murabahah, pangsa pasarnya pada 2006 tercatat 61,75 persen dan hingga September 2011 mencapai 54 persen.
Juga terjadi peningkatan share untuk produk dengan akad musyarakat, yakni dari 11,42 persen menjadi 18,59 persen. Sedangkan akad qardh naik dari 1,22 persen menjadi 12,85 persen. (tk/ant)
Source : http://www.investor.co.id/home/dpk-perbankan-syariah-capai-rp-1033-triliun/24548 - Nov 18, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment