JAKARTA - The number of third party funds (DPK) in a national Islamic banking until October 2011 was Rp 103.3 trillion. Deposits collected from about eight million customers are growing by 50% compared to same period last year which reached Rp 69 trillion.
Sharia Banking Director of Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar said, Rp 101.6 trillion of Islamic banking deposits up to October 2011 were stored in banks sharia (BUS) and business unit sharia (UUS). While the remaining Rp 1.7 trillion in the bank financing Islamic people (SRB). (source)
Sharia Banking Director of Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar said, Rp 101.6 trillion of Islamic banking deposits up to October 2011 were stored in banks sharia (BUS) and business unit sharia (UUS). While the remaining Rp 1.7 trillion in the bank financing Islamic people (SRB). (source)
"Customer conventional banks also increased, so the strict Islamic banks must compete to get the funds. Although currently only eight million customers, but we are optimistic that its value will continue to increase, "said Mulya in Jakarta, Friday (18/11).
According to him, the number of Islamic banking customers are still minimal mainly due to very limited promotion and Islamic product innovation. Average Islamic banking products only replicate existing conventional products, but abiding by sharia law (sharia-compliance). That way, BI encourage Islamic banks to be more innovative.
DPK Perbankan Syariah Tumbuh 50%
JAKARTA – Jumlah dana pihak ketiga (DPK) di perbankan syariah nasional hingga Oktober 2011 tercatat Rp 103,3 triliun. DPK yang dihimpun dari sekitar delapan juta nasabah tersebut bertumbuh hingga 50% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 69 triliun.
Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar mengungkapkan, Rp 101,6 triliun dari DPK perbankan syariah hingga Oktober 2011 itu tersimpan di bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS). Sedangkan Rp 1,7 triliun sisanya tersimpan di bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).
“Nasabah bank konvensional juga meningkat, sehingga bank syariah harus bersaing ketat mendapatkan dana. Meskipun saat ini baru delapan juta nasabah, tapi kami optimistis bahwa nilainya akan terus meningkat,” kata Mulya di Jakarta, Jumat (18/11).
Menurut dia, jumlah nasabah perbankan syariah yang masih minim terutama karena masih terbatasnya promosi dan inovasi produk syariah. Rata-rata produk perbankan syariah hanya meniru produk konvensional yang sudah ada, namun patuh dengan hukum syariah (sharia compliance). Dengan begitu,BI mendorong bank syariah untuk lebih inovatif.
Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Mulya Effendi Siregar mengungkapkan, Rp 101,6 triliun dari DPK perbankan syariah hingga Oktober 2011 itu tersimpan di bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS). Sedangkan Rp 1,7 triliun sisanya tersimpan di bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).
“Nasabah bank konvensional juga meningkat, sehingga bank syariah harus bersaing ketat mendapatkan dana. Meskipun saat ini baru delapan juta nasabah, tapi kami optimistis bahwa nilainya akan terus meningkat,” kata Mulya di Jakarta, Jumat (18/11).
Menurut dia, jumlah nasabah perbankan syariah yang masih minim terutama karena masih terbatasnya promosi dan inovasi produk syariah. Rata-rata produk perbankan syariah hanya meniru produk konvensional yang sudah ada, namun patuh dengan hukum syariah (sharia compliance). Dengan begitu,BI mendorong bank syariah untuk lebih inovatif.
Source : http://www.investor.co.id/moneyandbanking/dpk-perbankan-syariah-tumbuh-50/24578 - Nov 19, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment