JAKARTA: The unit of PT Bank Permata Tbk, Bank Syariah gems will require additional capital amounting to Rp200 billion to stem its efforts to expand its business in the next year.
Head of Islamic Banking Jewel Ahmad K. Permana revealed will request additional capital at the end of this year.
"To add unnecessary capital subdebt, simply ask the parent alone, around 200 billion," he said, today. (source)
Head of Islamic Banking Jewel Ahmad K. Permana revealed will request additional capital at the end of this year.
"To add unnecessary capital subdebt, simply ask the parent alone, around 200 billion," he said, today. (source)
Additional capital, continued to increase capital adequacy ratio (capital adequacy ratio / CAR) Banks Pemrata Sharia to 14%. While the company's current CAR reached 10.7%.
Achmad also asserted, request additional capital is not related to the business separation plan (spin off) because it is not rushing to catch a target separation of the business.
Until September 2011, total assets of Islamic Bank Permata reached Rp3, 86 trillion, up 233% from the same period the previous year amounting to Rp1, 66 trillion. (FAA)
Unit syariah Bank Permata butuh injeksi modal Rp200 miliar
JAKARTA: Unit usaha PT Bank Permata Tbk, Bank permata Syariah akan
meminta tambahan modal sebesar Rp200 miliar kepada induk usahanya guna
ekspansi bisnis pada tahun depan.
Head of Permata Bank Syariah Achmad K. Permana mengungkapkan akan mengajukan permintaan tambahan modal pada akhir tahun ini.
"Untuk tambah modal tidak perlu subdebt, cukup minta ke induk saja, sekitar Rp200 miliar," ujarnya, hari ini.
Tambahan modal tersebut, lanjutnya dapat meningkatkan rasio kecukupan
modal (capital adequacy ratio/ CAR) Bank Pemrata Syariah menjadi 14%.
Sementara pada saat ini CAR perusahaan mencapai 10,7%.
Achmad juga menegaskan, permintaan tambahan modal ini tidak berhubungan
dengan rencana pemisahan usaha (spin off) karena pihaknya tidak
terburu-buru mengejar target pemisahan usaha tersebut.
Hingga September 2011, total aset Permata Bank Syariah mencapai Rp3,86
triliun, naik 233% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar
Rp1,66 triliun. (faa)
No comments:
Post a Comment