BALIKPAPAN:
Bank BNI Syariah Aberdeen Branch recognizes the need for concerted
efforts to realize the target of achieving a distribution of consumer
financing higher than financing productive because the typical
conditions of different regions with a region on the island of Java.
Branch Manager of Bank BNI Syariah Nurfi Balikpapan from Majidi said predetermined financing ratio that is 70% for consumer financing, it is only able to realize 50%. (source)
Branch Manager of Bank BNI Syariah Nurfi Balikpapan from Majidi said predetermined financing ratio that is 70% for consumer financing, it is only able to realize 50%. (source)
"Not because we lack funds, but because of the filing of financing that goes a lot of that comes from financing productive," he said today.
Nurfi adding it can not necessarily reject the filing of such financing because these customers are able to meet the requirements that already exist. Therefore, it can only accommodate filing with the consequences of the target portion of the distribution of funding can not be achieved.
The number of filings of financing productive in their working area, according to Nurfi, because many large companies engaged in the mining sector which led to derivatives also helped grow the company as rental of heavy equipment and logistics purposes.
In addition, a typical city that serve as the city transit also affects the portion of such financing. Nurfi argued it causes the velocity of money to consume a lot going on outside the United Kingdom so that the financing of consumer financing tend to be balanced by financing productive.
Until October 2011, the institute has distributed approximately Rp84 billion financing of the target around Rp120 billion. Meanwhile, the ratio of finance to deposit ratio (FDR) still stands at 60%.
Although, added Nufi, it still seeks to boost the distribution ratio can reach 70% financing. The main target is the financing griya want targeted, either through a home purchase loans and home improvement.
"So we did some promotions for these targets can be achieved," he said. (Fa
BNI Syariah Balikpapan genjot pembiayaan produktif
BALIKPAPAN: Bank BNI Syariah Cabang Balikpapan mengakui perlu upaya
keras untuk merealisasikan target pencapaian penyaluran pembiayaan
konsumer yang lebih tinggi dibandingkan pembiayaan produktif karena
tipikal kondisi daerah yang berbeda dengan wilayah di Pulau Jawa.
Pemimpin Cabang Bank BNI Syariah Balikpapan Nurfi Majidi mengatakan dari rasio pembiayaan yang telah ditetapkan yakni 70% untuk pembiayaan konsumer, pihaknya hanya mampu merealisasikan sebesar 50%.
“Bukan karena kami kekurangan dana, tetapi karena pengajuan pembiayaan yang masuk banyak yang berasal dari pembiayaan produktif,” ujarnya hari ini.
Nurfi menambahkan pihaknya tidak bisa serta merta menolak pengajuan pembiayaan tersebut karena para nasabah tersebut mampu memenuhi persyaratan yang telah ada. Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa mengakomodir pengajuan dengan konsekuensi target porsi penyaluran pembiayaan tidak bisa dicapai.
Banyaknya pengajuan pembiayaan produktif di wilayah kerjanya, menurut Nurfi, disebabkan karena banyaknya perusahaan besar yang bergerak di sektor pertambangan yang menyebabkan perusahaan turunan juga turut tumbuh seperti penyewaan alat berat dan keperluan logistik.
Selain itu, tipikal kota yang dijadikan sebagai kota transit juga turut mempengaruhi porsi pembiayaan tersebut. Nurfi berargumen hal tersebut menyebabkan perputaran uang untuk konsumsi banyak terjadi di luar Balikpapan sehingga pembiayaan pembiayaan konsumtif cenderung seimbang dengan pembiayaan produktif.
Sampai Oktober 2011, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp84 miliar dari target sekitar Rp120 miliar. Sementara, rasio finance to deposit ratio (FDR) masih berada pada angka 60%.
Meskipun, tambah Nufi, pihaknya tetap berupaya untuk menggenjot rasio penyaluran pembiayaan dapat mencapai 70%. Sasaran utama yang ingin disasar adalah pembiayaan griya, baik melalui kredit pembelian rumah maupun perbaikan rumah.
“Sehingga kami melakukan beberapa promosi agar target tersebut bisa tercapai,” ujarnya.
Pemimpin Cabang Bank BNI Syariah Balikpapan Nurfi Majidi mengatakan dari rasio pembiayaan yang telah ditetapkan yakni 70% untuk pembiayaan konsumer, pihaknya hanya mampu merealisasikan sebesar 50%.
“Bukan karena kami kekurangan dana, tetapi karena pengajuan pembiayaan yang masuk banyak yang berasal dari pembiayaan produktif,” ujarnya hari ini.
Nurfi menambahkan pihaknya tidak bisa serta merta menolak pengajuan pembiayaan tersebut karena para nasabah tersebut mampu memenuhi persyaratan yang telah ada. Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa mengakomodir pengajuan dengan konsekuensi target porsi penyaluran pembiayaan tidak bisa dicapai.
Banyaknya pengajuan pembiayaan produktif di wilayah kerjanya, menurut Nurfi, disebabkan karena banyaknya perusahaan besar yang bergerak di sektor pertambangan yang menyebabkan perusahaan turunan juga turut tumbuh seperti penyewaan alat berat dan keperluan logistik.
Selain itu, tipikal kota yang dijadikan sebagai kota transit juga turut mempengaruhi porsi pembiayaan tersebut. Nurfi berargumen hal tersebut menyebabkan perputaran uang untuk konsumsi banyak terjadi di luar Balikpapan sehingga pembiayaan pembiayaan konsumtif cenderung seimbang dengan pembiayaan produktif.
Sampai Oktober 2011, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp84 miliar dari target sekitar Rp120 miliar. Sementara, rasio finance to deposit ratio (FDR) masih berada pada angka 60%.
Meskipun, tambah Nufi, pihaknya tetap berupaya untuk menggenjot rasio penyaluran pembiayaan dapat mencapai 70%. Sasaran utama yang ingin disasar adalah pembiayaan griya, baik melalui kredit pembelian rumah maupun perbaikan rumah.
“Sehingga kami melakukan beberapa promosi agar target tersebut bisa tercapai,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment