JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk is preparing for sukuk and subordinated sukuk issuance globally with a value of about Rp1, 25 trillion in the first half of this year.
Arviyan Arifin, Director of Bank Muamalat, describes the preparation of the company conducted a series of processes that are commonly done in the issuance of sukuk. (source)
Arviyan Arifin, Director of Bank Muamalat, describes the preparation of the company conducted a series of processes that are commonly done in the issuance of sukuk. (source)
"As the audit report, the appointment of underwriters [underwriter], and peizinan in Bapepam LK. Our plan will be issued sukuk second semester of this year, "he told Business, today, Sunday, January 8, 2012.
The Company will use the audit of financial statements in December 2011 in the emissions of debentures. As per the provisions of Bapepam LK, audits of financial statements in sukuk issuance is valid for six months so that the debentures shall be issued before the end of June 2012.
He added the current beauty contest against a number of securities firms have also been carried out in the process of appointment of underwriters. "We are still running, they have to enter a bid. Currently we have not made the appointment, "he said.
At the semester I/2012 Muamalat plans to issue subordinated sukuk (subdebt) worth Rp800 billion as well as senior sukuk denominated in U.S. Dollar U.S. $ 50 million, or about Rp450 billion (U.S. $ 1 = Rp9.000).
So the total debt securities issued by Indonesia's first Islamic bank was worth around Rp1, 25 trillion. The Company had delivered a period of global sukuk to be issued no more than 5 years. Meanwhile, subdebt period longer than the senior sukuk.
Based on Bank Indonesia regulations, as much as 50% of the proceeds subdebt be reckoned as Tier II capital of banks. Subdebt repayment obligation has priority lower than the senior sukuk.
Hendiarto, Director of Finance and Operations Muamalat, once said that the publication of subdebt aims to strengthen the capital adequacy ratio (capital adequacy ratio / CAR) which may be greatly undermined by the expansion of financing.
Until late 2011, the CAR of the Islamic banks that stood since 1991 is in the range of 12%, still higher than the obligations to be fulfilled according to regulations of Bank Indonesia, which is 8%.
Meanwhile, the global sukuk issuance done in order to achieve long-term financing denominated in foreign currencies. Proceeds will be used to support business expansion Muamalat branches abroad, namely in Kuala Lumpur, Malaysia.
The second largest Islamic bank in Indonesia by assets posted a gross profit of Rp270 billion at the end of the quarter III/2011, increased by 93.15% compared to same period previous year.
Performance of bank financing Muamalat reach Rp20 trillion at the end of September 2011. Meanwhile, third-party funds collected by the company reached Rp21 trillion. (FAA)
EMISI SUKUK: Bank Muamalat siap tunjuk underwriter
JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sedang mempersiapkan penerbitan sukuk subordinasi dan sukuk global dengan nilai sekitar Rp1,25 triliun pada semester I tahun ini.
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat, menjelaskan persiapan yang dilakukan perseroan adalah rangkaian proses yang lazim dilakukan dalam penerbitan sukuk.
“Seperti audit report, penunjukan underwriter [penjamin pelaksana emisi], dan peizinan di Bapepam LK. Rencana kami kedua sukuk akan diterbitkan semester I tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Minggu 8 Januari 2012.
Perseroan akan menggunakan audit laporan keuangan Desember 2011 dalam emisi surat utang tersebut. Sesuai ketentuan Bapepam LK, audit laporan keuangan dalam emisi sukuk berlaku selama 6 bulan sehingga surat utang tersebut wajib terbit sebelum Juni 2012 berakhir.
Dia menambahkan saat ini beauty contest terhadap sejumlah perusahaan sekuritas juga telah dilakukan dalam proses penunjukan underwriter. “Saat ini masih berjalan, mereka sudah memasukan penawaran. Saat ini kami belum melakukan penunjukan,” ujarnya.
Pada semester I/2012 Bank Muamalat berencana menerbitkan sukuk subordinasi (subdebt) senilai Rp800 miliar serta sukuk senior berdenominasi Dolar Amerika Serikat senilai US$50 juta, atau sekitar Rp450 miliar (US$1 = Rp9.000).
Sehingga total surat utang yang diterbitkan oleh bank syariah pertama di Indonesia ini senilai sekitar Rp1,25 triliun. Perseroan pernah menyampaikan jangka waktu sukuk global yang akan diterbitkan tidak lebih dari 5 tahun. Sementara itu, jangka waktu subdebt lebih panjang daripada sukuk senior.
Berdasarkan aturan Bank Indonesia, sebanyak 50% dari hasil penerbitan subdebt bisa diperhitungkan sebagai modal tier II bank. Subdebt memiliki prioritas kewajiban pelunasan yang lebih rendah dibandingkan dengan sukuk senior.
Hendiarto, Direktur Keuangan dan Operasi Bank Muamalat, pernah mengatakan bahwa penerbitan subdebt bertujuan untuk memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang mungkin tergerus akibat ekspansi pembiayaan.
Hingga akhir 2011, CAR dari bank syariah yang berdiri sejak 1991 ini berada di kisaran 12%, masih lebih tinggi dibandingkan kewajiban yang harus dipenuhi sesuai regulasi Bank Indonesia, yakni 8%.
Sementara itu, penerbitan sukuk global dilakukan guna meraih pendanaan jangka panjang dalam denominasi valuta asing. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis cabang Muamalat di luar negeri, yakni di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bank syariah terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset ini membukukan laba bruto sebesar Rp270 miliar pada akhir triwulan III/2011, meningkat sebesar 93,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja pembiayaan bank Muamalat mencapai Rp20 triliun pada akhir September 2011. Sementara itu, dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perseroan mencapai Rp21 triliun. (faa)
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat, menjelaskan persiapan yang dilakukan perseroan adalah rangkaian proses yang lazim dilakukan dalam penerbitan sukuk.
“Seperti audit report, penunjukan underwriter [penjamin pelaksana emisi], dan peizinan di Bapepam LK. Rencana kami kedua sukuk akan diterbitkan semester I tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Minggu 8 Januari 2012.
Perseroan akan menggunakan audit laporan keuangan Desember 2011 dalam emisi surat utang tersebut. Sesuai ketentuan Bapepam LK, audit laporan keuangan dalam emisi sukuk berlaku selama 6 bulan sehingga surat utang tersebut wajib terbit sebelum Juni 2012 berakhir.
Dia menambahkan saat ini beauty contest terhadap sejumlah perusahaan sekuritas juga telah dilakukan dalam proses penunjukan underwriter. “Saat ini masih berjalan, mereka sudah memasukan penawaran. Saat ini kami belum melakukan penunjukan,” ujarnya.
Pada semester I/2012 Bank Muamalat berencana menerbitkan sukuk subordinasi (subdebt) senilai Rp800 miliar serta sukuk senior berdenominasi Dolar Amerika Serikat senilai US$50 juta, atau sekitar Rp450 miliar (US$1 = Rp9.000).
Sehingga total surat utang yang diterbitkan oleh bank syariah pertama di Indonesia ini senilai sekitar Rp1,25 triliun. Perseroan pernah menyampaikan jangka waktu sukuk global yang akan diterbitkan tidak lebih dari 5 tahun. Sementara itu, jangka waktu subdebt lebih panjang daripada sukuk senior.
Berdasarkan aturan Bank Indonesia, sebanyak 50% dari hasil penerbitan subdebt bisa diperhitungkan sebagai modal tier II bank. Subdebt memiliki prioritas kewajiban pelunasan yang lebih rendah dibandingkan dengan sukuk senior.
Hendiarto, Direktur Keuangan dan Operasi Bank Muamalat, pernah mengatakan bahwa penerbitan subdebt bertujuan untuk memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang mungkin tergerus akibat ekspansi pembiayaan.
Hingga akhir 2011, CAR dari bank syariah yang berdiri sejak 1991 ini berada di kisaran 12%, masih lebih tinggi dibandingkan kewajiban yang harus dipenuhi sesuai regulasi Bank Indonesia, yakni 8%.
Sementara itu, penerbitan sukuk global dilakukan guna meraih pendanaan jangka panjang dalam denominasi valuta asing. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis cabang Muamalat di luar negeri, yakni di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bank syariah terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset ini membukukan laba bruto sebesar Rp270 miliar pada akhir triwulan III/2011, meningkat sebesar 93,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja pembiayaan bank Muamalat mencapai Rp20 triliun pada akhir September 2011. Sementara itu, dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perseroan mencapai Rp21 triliun. (faa)
Source: http://www.bisnis.com/articles/emisi-sukuk-bank-muamalat-siap-tunjuk-underwriter-1 - Jan 8, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment