Thursday, February 23, 2012

INDONESIA - BANKING - CIMB NIAGA: Spin off sharia unit judged to be urgent

www.bisnis.com - JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk will not ensure the separation of business units implement sharia and more interested in developing a dual banking system.

CIMB Niaga president director Arwin Rashid said the development of dual banking model is more challenging for the company in driving the expansion of a business unit of Islamic (CIMB Niaga Syariah).

Through this system, the company can market the products through the branch Islamic conventional. (source)


"We prefer to develop the current dual banking model, because customers can enjoy the conventional and Islamic products at our bank. We will market the products of sharia in all branches, not only in the branch of sharia, "he said at a press conference today exposure to the performance of 2011 (22/12).

With the dual banking system, Islamic products marketed in 561 conventional branches. Meanwhile, the Islamic branch owned by a corporation at the end of last year totaled 23 units.

Bank Indonesia allowed sharia of products offered at the business unit owned by the parent with the conventional branch office channeling system. However, Islamic banks must have branches in the city first before opening the office channeling in the same city.

"So we do not feel pressured to do a spin off [the separation of business]," he said.

CIMB Niaga Syariah finance recorded delivery Rp3, 28 trillion at the end of 2011, an increase over the end of 2010, which is 1.88 trillion. Meanwhile, third-party funds managed by the company reached Rp 4, 14 trillion, up from Rp2, 47 trillion. (spr)

CIMB NIAGA: Spin off unit syariah dinilai tidak mendesak

Large_img_7048

JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk memastikan belum akan melaksanakan pemisahan unit usaha syariah dan lebih tertarik mengembangkan dual banking system. 
Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan pengembangan model dual banking lebih menantang bagi perseroan dalam mendorong ekspansi unit usaha syariah (CIMB Niaga Syariah). 
Melalui sistem itu, perseroan bisa memasarkan produk syariah melalui cabang konvensional. 
“Kami lebih suka mengembangkan dual banking model saat ini, karena nasabah bisa menikmati produk konvensional dan syariah di bank kami. Kami akan memasarkan produk syariah di semua cabang, bukan hanya di cabang syariah,” ujarnya pada konferensi pers paparan kinerja 2011 hari ini (22/12). 
Dengan dual banking system, produk syariah dipasarkan pada 561 cabang konvensional. Adapun, jumlah cabang syariah yang dimiliki oleh perseroan pada akhir tahun lalu mencapai 23 unit. 
Bank Indonesia mengizinkan produk syariah dari unit usaha ditawarkan di cabang konvensional milik induk dengan sistem office channeling. Namun, bank harus memiliki cabang syariah dahulu di satu kota sebelum membuka office channeling di kota yang sama. 
"Jadi kami tidak merasa terdesak untuk melakukan spin off [pemisahan usaha],” ujarnya. 
CIMB Niaga Syariah membukukan penyaluran pembiayaan Rp3,28 triliun pada akhir 2011, naik dibandingkan dengan akhir 2010, yaitu 1,88 triliun. Adapun, dana pihak ketiga yang dikelola perseroan mencapai Rp4,14 triliun, naik dari sebelumnya Rp2,47 triliun. (spr)

No comments:

Post a Comment