Tuesday, May 29, 2012

INDONESIA - BANKING - Financing Bank foreign exchange of U.S. $ 30 million Muamalat

www.bisnis.com - JAKARTA: PT Bank Muamalat Tbk will channel financing in foreign currency to the middle class of U.S. companies $ 30 million in up to 2 months.
 
Director of Finance and Operations Muamalat Hendiarto reveal that value is part of the distribution plan of financing in foreign exchange (FX) so far this year as much as U.S. $ 250 million.
 
"We currently have funding FX Rp170 million, about 8% of total funds. Our company policy maximum funding 10% of total FX funding. So we're quite prudent FX funding," he said today, Monday, May 28, 2012. (source)


 
Thus the company needs an additional U.S. $ 80 million to meet the disbursement target of such financing. According to current funding and FX in normal circumstances no liquidity drought.
 
In addition, Hendiarto assess the current funding in accordance with the requirements that are included in pembiyaan channel.

 
He continued the company has been funding the company has three lines FX fairly prudent. The third track is pedanaan forex deposits of domestic corporations, individual savings, as well as the acquisition of a branch in Kuala Lumpur.
"Composition of Foreign Currency funding from the branch in KL about 20%, 50% local corporate, individual 30%. Individuals were not too many," he said.
 
Hendiarto also said the company has not need funding forex via other sources because of relatively expensive. "Government bonds currently in the range of 3.5%, while the expectations of investors are in the range of 5% - 6%. Too expensive," he explained. (MSB)

PEMBIAYAN PERBANKAN: Pembiayaan valuta asing Bank Muamalat US$30 juta




JAKARTA: PT Bank Muamalat Tbk akan menyalurkan pembiayaan dalam valuta asing kepada perusahaan kelas menengah sebesar US$30 juta dalam waktu hingga 2 bulan mendatang.
 
 
Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat Hendiarto mengungkapkan nilai tersebut merupakan bagian dari rencana penyaluran pembiayaan dalam valuta asing (Valas) sepanjang tahun ini sebanyak US$250 juta.
 
 
"Saat ini kami memiliki Rp170 juta funding Valas, sekitar 8% dari total dana. Kebijakan perusahaan kami maksimal funding Valas 10% dari total funding. Jadi funding Valas kami cukup pruden," ujarnya hari ini, Senin, 28 Mei 2012.
 
 
Dengan demikian perseroan membutuhkan tambahan sekitar US$80 juta untuk memenuhi target penyaluran pembiayaan tersebut. Menurutnya saat ini funding Valas dalam keadaan normal dan tidak terjadi kekeringan likuiditas.
 
 
Selain itu, Hendiarto menilai pendanaan yang ada saat ini sesuai dengan kebutuhan yang sudah masuk dalam saluran pembiyaan.
 
 
Dia melanjutkan perseroan selama ini perseroan memiliki tiga jalur pendanaan Valas yang cukup pruden. Ketiga jalur pedanaan adalah simpanan Valas dari korporasi dalam negeri, simpanan individu, serta perolehan dari cabang di Kuala Lumpur.
 
 
"Komposisi funding Valas dari cabang di KL sekitar 20%, local corporate 50%, individu 30%. Individu memang tidak terlalu banyak," ungkapnya.
 
 
Hendiarto juga mengungkapkan perseroan belum membutuhkan pendanaan Valas melalui sumber lain karena terbilang mahal. "Government bond saat ini di kisaran 3,5%, sedangkan ekspektasi investor berada di kisaran 5%--6%. Terlalu mahal," jelasnya.(msb)
 

No comments:

Post a Comment