Andi Buchari, Director of Bank Muamalat, said the company's joint managing underwriters (underwriter) has not mengangendakan road show for the success of subordinated sukuk emissions (subdebt) at home and abroad.
Nevertheless, he continued, it was likely road show will be held on the sidelines of a sukuk issuance agenda began offering in early June. (source)
"Underwriter who will manage the issue road show. They will see if Jakarta is able to absorb all or take road show to the outside area. "He said after the ceremony Milad 20th day Tuesday, April 1, 2012.
He added there are some investors already know the plans sukuk issuance plan, including the shareholders. "Our shareholders also want to be part of the sukuk investor," he explained.
Based on the official website of the company, there are nine foreign and domestic investors that are shareholders of the first Islamic bank in Indonesia. That was coupled with public shareholders portion of 6.84%.
Some big investors that are shareholders of Bank Muamalat al Islamic Development Bank, Boubyan Bank of Kuwait, and Atwill Holdings Limited.
Subdebt Muamalat will publish the first phase valued at Rp800 billion as part of a continuous emission (shelf registration) with a total of Rp1, 5 trillion. Subdebt is a term of 10 years with a call option (an option to buy back) in the fifth year.
This Islamic securities using mudharabah sharing system for financing corporate databases must address satisfying the security (underlying) from subdebt in question.
For the success of these emissions, the company has appointed three securities firms as underwriters, namely PT Bahana Securities as lead underwriter and PT Danareksa and PT Indo Premier Securities as a member of the underwriter.
Andi added potential investors of the sukuk can come from within and abroad. In addition, investors can also come from the institutional or retail.
"Our experience of sukuk issued previously, the corporation continued to dominate in terms of nominal absorption. But too many of the retail side of the individual. "
Arviyan Arifin, Managing Director of Bank Muamalat, the company expects to deliver a competitive rate of return on the market so attractive to investors.
"It's a subdebt sukuk investors have a higher risk compared with other sukuk. So we strive to provide competitive returns, but also not too expensive, "he said.
The results of emission sukuk will be used to finance expansion and increase memdukung capital adequacy ratio (capital adequacy ratio). According to the rules of the Bank Indonesia (BI), the result of emissions can be calculated as subdebt supplementary capital under (lower tier II).
"After our CAR position sukuk emissions depending on the speed of the financing. However, assuming 40% -45% growth projected CAR we are at 13%, "said Andi.
Arviyan melaksakan company will add a second phase of emissions by the end of this year or at the latest before the end of the semester I/2013. "Implementation of the second stage will take into account market conditions," he said.
Until the end of the quarter I/2012, net profit Muamalat Rp86, 9 billion, up 25.16% compared to last year Rp69, 43 billion. (Parachute)
BANK MUAMALAT: Pemegang saham bersedia serap sukuk
JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyatakan para pemegang saham
berencana ikut menyerap emisi sukuk subordinasi tahap pertama senilai
Rp800 miliar, yang mulai ditawarkan pada awal Juni mendatang.
Andi Buchari, Direktur Bank Muamalat, mengatakan perseroan bersama penjamin pelaksana emisi (underwriter) belum mengangendakan road show untuk menyukseskan emisi sukuk subordinasi (subdebt) di dalam negeri maupun luar negeri.
Meski demikian, lanjutnya, tidak tertutup kemungkinan road show akan
dilaksanakan di sela-sela agenda penerbitan sukuk yang mulai dilakukan
penawaran pada awal Juni.
“Underwriter yang nantinya akan mengatur masalah road show. Mereka akan
melihat apakah Jakarta sudah bisa menyerap seluruhnya atau butuh road
show ke luar daerah.” ujarnya seusai seremoni milad ke-20 hari ini
Selasa 1 April 2012.
Dia menambahkan ada beberapa investor sudah mengetahui rencana rencana
emisi sukuk tersebut, termasuk para pemegang saham. “Pemegang saham kami
juga ingin menjadi bagian dari investor sukuk tersebut,” jelasnya.
Berdasarkan situs resmi perseroan, ada sembilan investor asing dan
domestik yang menjadi pemegang saham bank syariah pertama di Indonesia
ini. Itu masih ditambah pemegang saham publik yang memiliki porsi 6,84%.
Beberapa investor besar yang menjadi pemegang saham Bank Muamalat a.l.
Islamic Development Bank, Boubyan Bank Kuwait, dan Atwill Holdings
Limited.
Bank Muamalat akan menerbitkan subdebt tahap pertama senilai Rp800 miliar sebagai bagian dari emisi berkelanjutan (shelf registration) dengan total Rp1,5 triliun. Subdebt tersebut berjangka waktu 10 tahun dengan call option (opsi pembelian kembali) pada tahun kelima.
Surat berharga syariah ini menggunakan akad mudharabah dengan sistem
bagi hasil atas kineja pembiayaan perseroan yang menjadi jaminan (underlying) dari subdebt yang dimaksud.
Untuk menyukseskan emisi tersebut, perseroan telah menunjuk tiga
perusahaan sekuritas sebagai underwriter, yakni PT Bahana Securities
sebagai lead underwriter dan PT Danareksa serta PT Indo Premier
Securities sebagai anggota underwriter.
Andi menambahkan calon investor dari sukuk bisa berasal dari dalam dan
luar negeri. Selain itu, investor juga bisa berasal dari kalangan
institusi ataupun ritel.
“Pengalaman kami menerbitkan sukuk sebelumnya, kalangan korporasi tetap
mendominasi dari sisi nominal penyerapan. Namun yang ritel juga banyak
dari sisi jumlah individunya.”
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat, mengharapkan perseroan
dapat memberikan tingkat imbal hasil yang kompetitif di pasar agar
menarik bagi investor.
“Ini kan sukuk subdebt yang bagi investor memiliki risiko lebih tinggi
dibandingkan dengan sukuk lain. Jadi kami berusaha memberikan imbal
hasil yang kompetitif tapi juga tidak terlalu mahal,” ujarnya.
Hasil dari emisi sukuk ini akan digunakan untuk memdukung ekspansi pembiayaan serta menambah rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio).
Sesuai aturan dari Bank Indonesia (BI), hasil dari emisi subdebt bisa
diperhitungkan sebagai modal pelengkap bawah (lower tier II).
“Setelah emisi sukuk posisi CAR kami tergantung dari kecepatan
pembiayaan. Namun dengan asumsi pertumbuhan 40%—45% kami proyeksi CAR
berada pada 13%," ujar Andi.
Arviyan menambahkan perseroan akan melaksakan emisi tahap kedua pada
akhir tahun ini atau paling lambat sebelum semester I/2013 berakhir.
“Pelaksanaan tahap kedua akan memperhitungkan kondisi di pasar,”
ujarnya.
Hingga akhir triwulan I/2012, Bank Muamalat meraup laba bersih Rp86,9
miliar meningkat 25,16% dibandingkan dengan setahun lalu Rp69,43 miliar.
(sut)
Source: http://www.bisnis.com/articles/bank-muamalat-pemegang-saham-bersedia-serap-sukuk - May 1, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment