"From January has gone up to Rp 1.5 trillion," said Director of Retail Bank Muamalat, Adrian A Gunadi, Monday (2/7). Muamalat mortgage financing position now is Rp 4.5 trillion.
Adrian said the upward momentum of this deposit may be used as well as to conduct cooperation with several developers. Some developers are in the process of cooperation with the Bank Muamalat is Alam Sutera, Ciputra, Metropolitan Realty. This cooperation is expected to increase mortgage financing Muamalat and achieve the set targets. (source)
It adds no additional Muamalat target of Rp 1.5 to 2 trillion again by the end of this year. This growth is already taking into account changes in the rules that restrict the conventional banking. Adrian admitted this target was launched from the beginning so that no additional targets as do some other Islamic banks.
This has been calculated from the beginning because the target consumer itself is quite aggressive, which is about Rp 4 trillion. Half of total consumer is mortgages, says Adrian.
retail sector is a sector that contributes to financing at Bank Muamalat. Over the past year this sector contributed 60 percent to the total financing. This year, the percentage is still maintained because it is in accordance with the portions.
Throughout the last financial year 2011 reached Rp 13.35 trillion retail of total financing amounting to Rp 22.47 trillion.
Muamalat Tambah Pembiayaan KPR Rp 2 T
Senin, 02 Juli 2012, 15:26 WIB
Republika/Wihdan Hidayat
Bank Muamalat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat memanfatkan momentum
kenaikan uang muka pembiayaan rumah di perbankan konvensional yang
telah ditetapkan pertengahan Juni lalu. Meskipun sejak awal tahun lalu
pembiayaan rumah di Bank Muamalat terus mengalami peningkatan.
"Dari Januari sudah naik Rp 1,5 triliun," ujar Direktur Ritel Bank Muamalat, Adrian A Gunadi, Senin (2/7). Posisi pembiayaan KPR Bank Muamalat saat ini adalah Rp 4,5 triliun.
Adrian mengatakan momentum kenaikan uang muka ini dimanfaatkan sebaik mungkin dengan mengadakan kerja sama dengan beberapa developer. Beberapa developer yang tengah dalam proses kerja sama dengan Bank Muamalat adalah Alam Sutera, Ciputra, Metropolitan Realty. Diharapkan kerja sama ini bisa meningkatkan pembiayaan KPR Muamalat dan mencapai target yang telah ditentukan.
Ia menambahkan Bank Muamalat menargetkan ada penambahan Rp 1,5 hingga 2 triliun lagi hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan ini sudah memperhitungkan perubahan aturan yang membatasi perbankan konvensional tersebut. Adrian mengaku target ini sudah dicanangkan sejak awal sehingga tidak ada penambahan target seperti yang dilakukan beberapa bank syariah lain.
Hal ini telah diperhitungkan sejak awal karena target konsumer sendiri saat ini sudah cukup agresif, yaitu sekitar Rp 4 triliun. Setengah dari total konsumer ini adalah KPR, kata Adrian.
sektor ritel merupakan sektor yang memberikan kontribusi pembiayaan di Bank Muamalat. Sepanjang tahun lalu sektor ini memberi kontribusi 60 persen untuk total pembiayaan. Tahun ini, presentase tersebut tetap dipertahankan karena sudah sesuai dengan porsinya.
Sepanjang tahun 2011 lalu pembiayaan ritel mencapai Rp 13,35 triliun dari total pembiayaan sebesar Rp 22,47 triliun.
Source: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/12/07/02/m6iy4t-muamalat-tambah-pembiayaan-kpr-rp-2-t - July 2, 2012 - google translate
"Dari Januari sudah naik Rp 1,5 triliun," ujar Direktur Ritel Bank Muamalat, Adrian A Gunadi, Senin (2/7). Posisi pembiayaan KPR Bank Muamalat saat ini adalah Rp 4,5 triliun.
Adrian mengatakan momentum kenaikan uang muka ini dimanfaatkan sebaik mungkin dengan mengadakan kerja sama dengan beberapa developer. Beberapa developer yang tengah dalam proses kerja sama dengan Bank Muamalat adalah Alam Sutera, Ciputra, Metropolitan Realty. Diharapkan kerja sama ini bisa meningkatkan pembiayaan KPR Muamalat dan mencapai target yang telah ditentukan.
Ia menambahkan Bank Muamalat menargetkan ada penambahan Rp 1,5 hingga 2 triliun lagi hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan ini sudah memperhitungkan perubahan aturan yang membatasi perbankan konvensional tersebut. Adrian mengaku target ini sudah dicanangkan sejak awal sehingga tidak ada penambahan target seperti yang dilakukan beberapa bank syariah lain.
Hal ini telah diperhitungkan sejak awal karena target konsumer sendiri saat ini sudah cukup agresif, yaitu sekitar Rp 4 triliun. Setengah dari total konsumer ini adalah KPR, kata Adrian.
sektor ritel merupakan sektor yang memberikan kontribusi pembiayaan di Bank Muamalat. Sepanjang tahun lalu sektor ini memberi kontribusi 60 persen untuk total pembiayaan. Tahun ini, presentase tersebut tetap dipertahankan karena sudah sesuai dengan porsinya.
Sepanjang tahun 2011 lalu pembiayaan ritel mencapai Rp 13,35 triliun dari total pembiayaan sebesar Rp 22,47 triliun.
Source: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/12/07/02/m6iy4t-muamalat-tambah-pembiayaan-kpr-rp-2-t - July 2, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment