Monday, August 13, 2012

INDONESIA - BANKING - BRI Syariah focus on small economy

www.investor.co.id - JAKARTA-Bank intends to encourage BRISyariah lower middle-class economy with a range of services according to customers' needs.
"We want to always lift the economy down people by supporting their efforts in order to grow," said Director of PT. Bank BRISyariah Moch. Hadi Santoso, BRISyariah Headquarters, Jakarta, Thursday (9/8).
Hadi explained that it had teamed up to deliver small loans to cooperatives and BMT are spread throughout Indonesia.
He admitted that in a way that facilitates SMEs to manage their funds either in the form of deposits or loans.  (source)



When asked about the role of Bank BRI conventional (non-Islamic), Hadi replied BRISyariah in some ways it still relies on its parent company.
An example is the Office of Sharia Services (KLS) is accidentally placed in Bank BRI Conventional. KLS is a counter that made the ride in Bank BRI.
KLS is BRISyariah efficiency strategy to save development costs are considered a branch office to spend more.
BRISyariah itself has changed the target of the addition of a branch of the original plan to open 150 new offices to 70 offices this year.
BRISyariah is formed by the BRI bank when it acquired Bank Jasa Arta on December 19, 2007. New on 17 November 2008 officially opened using the principles of Islamic banking.
Having assessed the steady development of the Bank, on December 19, 2008 the new official BRISyariah parting with BRI konsvensional management.
Until July 2012 BRISyariah Bank profits rose to Rp80 billion to Rp15 billion from the previous year. While financing reached Rp9, 824 trillion and the Third Party Funds (TPF) Rp9, 226 trillion. (Ant / HRB)

BRI Syariah Fokus Ekonomi Kecil
Kamis, 9 Agustus 2012 | 13:14
Petugas melayani nasabah di sebuah layanan bergerak BRI Syariah di Jakarta, belum lama ini. Memasuki tahun 2012, pertumbuhan tabungan BRISyariah iB ditargetkan meningkat 88% dibanding tahun sebelumnya dengan DPK mencapai Rp 1,5 triliun lebih. Foto: Investor Daily/EKO S HILMAN Petugas melayani nasabah di sebuah layanan bergerak BRI Syariah di Jakarta, belum lama ini. Memasuki tahun 2012, pertumbuhan tabungan BRISyariah iB ditargetkan meningkat 88% dibanding tahun sebelumnya dengan DPK mencapai Rp 1,5 triliun lebih. Foto: Investor Daily/EKO S HILMAN


JAKARTA- Bank BRISyariah berniat mendorong ekonomi kelas menengah bawah dengan berbagai layanan sesuai kebutuhan nasabah.

"Kami ingin selalu mengangkat ekonomi orang-orang bawah dengan mendukung usaha mereka agar dapat berkembang," kata Direktur Utama PT. Bank BRISyariah Moch. Hadi Santoso, di Kantor Pusat BRISyariah, Jakarta, Kamis (9/8).

Hadi menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama untuk menyalurkan kredit kecil dengan koperasi dan BMT yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dia mengakui bahwa dengan cara itu memudahkan UKM mengelola dana mereka baik dalam bentuk simpanan atau pinjaman.

Saat ditanya mengenai peran Bank BRI konvensional (non syariah), Hadi menjawab BRISyariah dalam beberapa hal masih mengandalkan induk perusahaannya itu.

Sebagai contoh adalah adanya Kantor Layanan Syariah (KLS) yang sengaja ditempatkan di Bank BRI Konvensional. KLS itu berupa konter yang dibuat dengan menumpang di Bank BRI.

KLS merupakan strategi efisiensi BRISyariah untuk menghemat biaya pembangunan kantor cabang yang dinilai lebih banyak mengeluarkan dana.

BRISyariah sendiri telah mengubah target penambahan cabang dari rencana awal membuka 150 kantor menjadi 70 kantor baru pada tahun ini.

BRISyariah merupakan bank yang dibentuk oleh BRI setelah mengakuisisi Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Baru pada 17 November 2008 resmi beroperasi menggunakan prinsip perbankan syariah.

Setelah perkembangan Bank dinilai semakin mapan, baru pada 19 Desember 2008 BRISyariah resmi berpisah manajemen dengan BRI konsvensional.

Sampai Juli 2012 laba Bank BRISyariah menjadi Rp80 miliar meningkat Rp15 miliar dari tahun sebelumnya. Sedangkan pembiayaan mencapai Rp9,824 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp9,226 triliun. (ant/hrb)

No comments:

Post a Comment