"We are in stable condition and was supported at all on the performance of the banking system. Kededapannya we expect will continue to grow," said Director of BSB Riyanto now open along here on Thursday.
Riyanto explained BSB profit increased by 50% year on year (yoy) to 9 billion in 2012 from the semster I Rp6 billion in the same period of 2011. (source)
While the additional total registered capital of Rp600 billion (gross), while net income of Rp300 billion.
BSB recorded an increase in financing of 42.85% to Rp2, 317 trillion.
He cites the growth of the financing comes from the commodity segment, vehicle ownership, education, health, transportation, construction and trade.
According Riyanto, financing is also supported from the small micro and medium enterprises (SMEs) by 60% and 40% of the commercial. He also said that profits derived from such financing.
The capital adequacy ratio at 13.25% and the ratio of the position of financing problems (NPF) fell to 2.68%. "From our initial commitment to the good of the business of commercial financing and cash management," he said.
He explained the cash management system can help financial management becomes more effective, efficient and centralized because the customer can access the balance inquiry and transaction online in real time via the computer and each business location.
"I hope through these facilities, customers can improve competitiveness through more efficient financial management," he said. (Ant / gor)
Bukopin Syariah Bukukan Aset Rp3,16 Triliun
JAKARTA- Bank Syariah Bukopin (BSB)
membukukan total aset sebesar Rp3,16 triliun per semester I 2012 atau
naik 41,66% dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp2,23 trilun.
"Kami berada dalam kondisi stabil yang sangat mendukung sekali terhadap kinerja perbankan. Kededapannya kami harapkan akan terus tumbuh," kata Direktur Utama BSB Riyanto saat buka bersama di Jakarta, Kamis.
Riyanto menjelaskan laba BSB meningkat sebesar 50% year on year (yoy) menjadi Rp9 miliar pada semster I 2012 dari Rp6 miliar pada periode yang sama 2011.
Sementara total tambahan modal tercatat Rp600 miliar (kotor) sedangkan bersih sebesar Rp300 miliar.
BSB mencatat peningkatan pembiayaan sebesar 42,85% menjadi Rp2,317 triliun.
Dia menyebutkan pertumbuhan pembiayaan tersebut bersumber dari segmen komoditas, kepemilikan kendaraan, pendidikan, kesehatan, transportasi, konstruksi dan perdagangan.
Menurut Riyanto, pembiayaan juga ditopang dari usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) sebesar 60% dan dari komersial sebesar 40%. Dia juga mengatakan laba diperoleh dari pembiayaan tersebut.
Rasio kecukupan modal berada di posisi 13,25% dan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) turun menjadi 2,68%. "Dari awal kami komitmen dengan bisnis ini baik dari komersial pembiayaan maupun dari cash management," katanya.
Dia menjelaskan sistem cash management tersebut dapat membantu pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi karena nasabah dapat melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara real time online melalui komputer dan lokasi usaha masing-masing.
"Saya berharap melalui fasilitas tersebut, nasabah dapat meningkatkan daya saing melalui efisiensi pengelolaan keuangan," katanya. (ant/gor)
"Kami berada dalam kondisi stabil yang sangat mendukung sekali terhadap kinerja perbankan. Kededapannya kami harapkan akan terus tumbuh," kata Direktur Utama BSB Riyanto saat buka bersama di Jakarta, Kamis.
Riyanto menjelaskan laba BSB meningkat sebesar 50% year on year (yoy) menjadi Rp9 miliar pada semster I 2012 dari Rp6 miliar pada periode yang sama 2011.
Sementara total tambahan modal tercatat Rp600 miliar (kotor) sedangkan bersih sebesar Rp300 miliar.
BSB mencatat peningkatan pembiayaan sebesar 42,85% menjadi Rp2,317 triliun.
Dia menyebutkan pertumbuhan pembiayaan tersebut bersumber dari segmen komoditas, kepemilikan kendaraan, pendidikan, kesehatan, transportasi, konstruksi dan perdagangan.
Menurut Riyanto, pembiayaan juga ditopang dari usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) sebesar 60% dan dari komersial sebesar 40%. Dia juga mengatakan laba diperoleh dari pembiayaan tersebut.
Rasio kecukupan modal berada di posisi 13,25% dan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) turun menjadi 2,68%. "Dari awal kami komitmen dengan bisnis ini baik dari komersial pembiayaan maupun dari cash management," katanya.
Dia menjelaskan sistem cash management tersebut dapat membantu pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi karena nasabah dapat melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara real time online melalui komputer dan lokasi usaha masing-masing.
"Saya berharap melalui fasilitas tersebut, nasabah dapat meningkatkan daya saing melalui efisiensi pengelolaan keuangan," katanya. (ant/gor)
Source: http://www.investor.co.id/moneyandbanking/bukopin-syariah-bukukan-aset-rp316-triliun/42491 - Aug 9, 2012 - google translate
No comments:
Post a Comment