Director of Bank DKI, Eko Budiwiyono, explain the loan will be channeled to ULaMM or Micro Capital Services Unit, which services loans / equity financing for Kemudiaan given to the businesses, either individually or in the form of business entity. (source)
Through lending, Bank DKI hope to improve acceleration by increasing the expansion of Islamic banking financing business unit of Bank DKI to Islamic financing institutions such as PNM and to the SME sector and cooperatives. Number UlaMM current has reached 377 units supervised by the 13 branches throughout Indonesia PNM including 34 UlaMM spread across Greater Jakarta. "This is a potential market," said Eko. Capital Bank is currently trying to increase financing to the SME sector and cooperatives because the sector is considered able to survive and tested in the face of economic turmoil that is often not profitable.
As of July 2011, Bank DKI Syariah Business Unit has assets of Rp 930.47 billion with the acquisition of third party funds amounting to Rp 509 billion, and has been channeling the financing of Rp 677 billion and profit of 16.66 billion. Currently UUS Bank DKI network of 12 offices are comprised of two branch offices Sharia, Sharia Branch Office 3, and 7 cash offices and 38 office channeling sharia in a conventional office of Bank DKI. In the near future, Sharia Bank DKI will launch a mortgage product gold iB (rahn) and bailouts Hajj and Islamic Micro outlet opening.
In carrying out its marketing strategy, business unit DKI Islamic Bank will be approaching ritail and micro-business segment as well as community-based (Community Based Segmented Marketing) with active communities that came into targets such as schools, foundations, organizations, pharmacists, and a number of informal community to offer cooperation to all members. (Agus Y)
PNM Peroleh Kucuran Modal Rp 200 Miliar dari Bank DKI
Jakarta, (23/8). PT Bank DKI mengucurkan kredit modal kerja Rp 200 miliar kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Pinjaman ini bertenor empat tahun. Pinjaman tersebut disalurkan dalam skim Wa’ad Wal Mudharabah – Executing sebesar Rp 100 miliar dan dalam bentuk kredit modal kerja (konvensional) sebesar Rp 100 miliar. Penandatanganan kerja sama penyaluran biaya ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono dan Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja di Jakarta, kemarin Senin (22/8).
Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, menjelaskan pinjaman ini akan disalurkan kepada ULaMM atau Unit Layanan Modal Mikro, yaitu layanan pinjaman/pembiayaan modal untuk kemudiaan diberikan kepada para pelaku usaha, baik perorangan maupun dalam bentuk badan usaha.
Melalui penyaluran pinjaman ini, Bank DKI berharap dapat meningkatkan akselerasi perbankan syariah dengan meningkatkan ekspansi pembiayaan unit usaha syariah Bank DKI kepada lembaga pembiayaan seperti PNM dan kepada sektor UMKM dan Koperasi. Jumlah UlaMM yang ada saat ini sudah mencapai 377 unit yang disupervisi oleh 13 Cabang PNM di seluruh Indonesia termasuk 34 UlaMM yang tersebar di Jabodetabek. ”Ini merupakan pasar yang potensial,” ujar Eko. Bank DKI saat ini berupaya untuk meningkatkan pembiayaan kepada sektor UMKM dan Koperasi karena dinilai sektor ini memang mampu bertahan dan teruji dalam menghadapi gejolak perekonomian yang sering tidak menguntungkan.
Per Juli 2011, Unit Usaha Syariah Bank DKI tersebut memiliki aset Rp 930,47 miliar dengan perolehan dana pihak ketiga sebesar Rp 509 miliar, dan sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 677 miliar dan perolehan laba sebesar 16,66 miliar. Saat ini jaringan UUS Bank DKI sebanyak 12 kantor yang terdiri dari 2 kantor Cabang Syariah, 3 kantor Cabang Pembantu Syariah, dan 7 kantor kas syariah serta 38 office channeling di kantor konvensional Bank DKI. Dalam waktu dekat, Unit Usaha Syariah Bank DKI akan meluncurkan produk gadai emas iB (rahn) dan dana talangan haji serta membuka Gerai Mikro Syariah.
Dalam menjalankan strategi pemasarannya, unit usaha syariah Bank DKI akan lebih mendekati segmen usaha ritail dan mikro serta berbasis pada komunitas (Segmented Community Based Marketing) dengan aktif mendatangi komunitas-komunitas yang menjadi target seperti sekolah, yayasan, ormas, apoteker, dan sejumlah komunitas informal untuk menawarkan kerja sama untuk seluruh anggota. (Agus Y)
Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, menjelaskan pinjaman ini akan disalurkan kepada ULaMM atau Unit Layanan Modal Mikro, yaitu layanan pinjaman/pembiayaan modal untuk kemudiaan diberikan kepada para pelaku usaha, baik perorangan maupun dalam bentuk badan usaha.
Melalui penyaluran pinjaman ini, Bank DKI berharap dapat meningkatkan akselerasi perbankan syariah dengan meningkatkan ekspansi pembiayaan unit usaha syariah Bank DKI kepada lembaga pembiayaan seperti PNM dan kepada sektor UMKM dan Koperasi. Jumlah UlaMM yang ada saat ini sudah mencapai 377 unit yang disupervisi oleh 13 Cabang PNM di seluruh Indonesia termasuk 34 UlaMM yang tersebar di Jabodetabek. ”Ini merupakan pasar yang potensial,” ujar Eko. Bank DKI saat ini berupaya untuk meningkatkan pembiayaan kepada sektor UMKM dan Koperasi karena dinilai sektor ini memang mampu bertahan dan teruji dalam menghadapi gejolak perekonomian yang sering tidak menguntungkan.
Per Juli 2011, Unit Usaha Syariah Bank DKI tersebut memiliki aset Rp 930,47 miliar dengan perolehan dana pihak ketiga sebesar Rp 509 miliar, dan sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 677 miliar dan perolehan laba sebesar 16,66 miliar. Saat ini jaringan UUS Bank DKI sebanyak 12 kantor yang terdiri dari 2 kantor Cabang Syariah, 3 kantor Cabang Pembantu Syariah, dan 7 kantor kas syariah serta 38 office channeling di kantor konvensional Bank DKI. Dalam waktu dekat, Unit Usaha Syariah Bank DKI akan meluncurkan produk gadai emas iB (rahn) dan dana talangan haji serta membuka Gerai Mikro Syariah.
Dalam menjalankan strategi pemasarannya, unit usaha syariah Bank DKI akan lebih mendekati segmen usaha ritail dan mikro serta berbasis pada komunitas (Segmented Community Based Marketing) dengan aktif mendatangi komunitas-komunitas yang menjadi target seperti sekolah, yayasan, ormas, apoteker, dan sejumlah komunitas informal untuk menawarkan kerja sama untuk seluruh anggota. (Agus Y)
No comments:
Post a Comment