"Islamic banking is now having to compete with conventional banking, can not kedepankan sharia itself. He must kedepankan competitiveness of the sector, "said Chairman of the Indonesian Association of Islamic Economics (IAEI), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, yesterday. (source)
Currently, the market share of Islamic banking is still at the level of 3.4 percent. Therefore, the perpetrators of Islamic banking should direct its efforts on a national scale to increase market share.
According to him, the market share of Islamic banking can be improved by increasing people's confidence through the business sector. The low level of market share has shown the public has not fully believe in Islamic banking.
Based on data from Bank Indonesia, the position of assets in August reached around Rp 119 trillion. The amount is comprised of assets of Islamic Banks (BUS) and Sharia (UUS) of Rp 116 trillion and Rp 3 trillion of the People's Bank Financing the Sharia (SRB). In September the asset is increased to Rp 126 trillion. The amount is composed of BUS and UUS assets of Rp 23 trillion and Rp 3 trillion SRB.
Masyarakat Belum Percaya Perbankan Syariah
Senin, 24 Oktober 2011 10:35 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perbankan syariah
harus memperbaiki internal perusahaan untuk meningkatkan daya saing.
Dengan pangsa pasar yang masih kecil, perbankan syariah tidak bisa hanya
mengandalkan system untuk menarik kepercayaan masyarakat.
“Perbankan syariah sekarang harus bersaing dengan perbankan konvensional, tidak bisa kedepankan syariahnya sendiri. Dia harus kedepankan daya saing sektornya, “ ungkap Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, kemarin.
Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah masih di level 3,4 persen. Karena itu, para pelaku perbankan syariah harus mengarahkan usahanya pada skala nasional untuk meningkatkan pangsa pasar.
Menurutnya, pangsa pasar perbankan syariah bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui sector bisnis. Rendahnya tingkat pangsa pasar telah menunjukkan masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap perbankan syariah.
“Perbankan syariah sekarang harus bersaing dengan perbankan konvensional, tidak bisa kedepankan syariahnya sendiri. Dia harus kedepankan daya saing sektornya, “ ungkap Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, kemarin.
Saat ini, pangsa pasar perbankan syariah masih di level 3,4 persen. Karena itu, para pelaku perbankan syariah harus mengarahkan usahanya pada skala nasional untuk meningkatkan pangsa pasar.
Menurutnya, pangsa pasar perbankan syariah bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui sector bisnis. Rendahnya tingkat pangsa pasar telah menunjukkan masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap perbankan syariah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi aset pada Agustus mencapai
sekitar Rp 119 triliun. Jumlah itu terdiri dari aset Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar Rp 116 triliun dan Rp 3
triliun dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Pada September aset
tersebut naik menjadi Rp 126 triliun. Jumlah itu terdiri dari aset BUS
dan UUS sebesar Rp 23 triliun dan BPRS Rp 3 triliun.
No comments:
Post a Comment