"We recommend to reorient the goals of Islamic banking, which have dared to go into the real sector. In order for Islamic banking sector is considered important," Bambang said after a keynote speaker at the International Seminar and Conference 2011 on Economics in Building Studies and the Center for Teacher Certification, State University of Jakarta (UNJ), Tuesday (11/10).
According to Bambang, Islamic banking has been more in the consumption sector, not in the real sector. "So not only in the consumption sectors such as home loans, car loans for example, but get into the real sector. And if you have entered the Islamic banking sector I think it's real nice. As long as this already exists, but is limited and not yet a trend," said Bambang. (source)
Furthermore, Bambang said there were two strategic plan needs to be done next. The first is to multiply the Islamic financial institutions. "One of the strategic plan forward that should be the focus of the first Islamic financial institution to multiply which means multiply the investment in Islamic banking and non-Islamic banking," he explained.
Bambang explained so far is limited to Islamic banking institutions. There are institutions that sharia has been good progress but there are also institutions that have Islamic banking is only as a complement to innovative and so tend not to run what's already there, he said.
"All Islamic banking institutions are directed to become a leader in the Islamic market, not just a follower. So that could accelerate the growth because there are motors that move," said Bambang.
The second, Bambang, is product innovation. According to the investment lot if the products offered by Islamic banking exciting and varied. "With so investmentnya can walk with a good quality so the ease of faster growth in the sector," said Bambang.
Islamic banking is a good target not only the Muslims but also non-Muslims. In addition, Islamic banking should participate in financing for agriculture and infrastructure so that its presence in Indonesia's economy is clear because it contributes to both of these sectors, he said.
Perbankan Syariah Diminta Berani Masuk Sektor Riil
Selasa, 11 Oktober 2011 19:50 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan
Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan
perbankan syariah harus berani masuk ke sektor riil supaya
eksistensinya di perekonomian Indonesia menjadi jelas.
"Kami merekomendasikan untuk adanya reorientasi tujuan perbankan syariah, yakni harus berani masuk ke sektor riil. Supaya sektor perbankan syariah dianggap penting," kata Bambang usai menjadi keynote speaker dalam International Seminar and Conference 2011 on Economics di Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (11/10).
Menurut Bambang, perbankan syariah selama ini lebih banyak di sektor konsumsi, bukan di sektor riil. "Jadi tidak hanya di sektor konsumsi seperti pinjaman rumah, pinjaman mobil misalnya, tapi masuk ke sektor riil. Dan kalau perbankan syariah sudah masuk sektor riil menurut saya itu sudah bagus sekali. Selama ini sudah ada, tapi terbatas dan belum jadi tren," ujar Bambang.
Selanjutnya Bambang mengatakan terdapat dua rencana strategis ke depan yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah memperbanyak institusi keuangan syariah. "Salah satu strategic plan ke depan yang harus jadi fokus adalah pertama memperbanyak institusi keuangan syariah yang berarti memperbanyak investasi di bidang perbankan syariah maupun non perbankan syariah," jelasnya.
Bambang menjelaskan selama ini perbankan syariah sangat terbatas pada institusi. Ada institusi yang perkembangan syariahnya sudah baik tetapi ada juga institusi yang punya perbankan syariah hanya sebagai pelengkap sehingga cenderung tidak inovatif dan menjalankan apa yang sudah ada, katanya.
"Semua institusi perbankan syariah diarahkan untuk menjadi leader di pasar syariah, bukan hanya sekedar follower. Sehingga bisa mempercepat pertumbuhan karena ada motor yang menggerakkan," ujar Bambang.
Yang kedua, lanjut Bambang, adalah inovasi produk. Menurutnya investasi itu banyak jika produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah menarik dan variatif. "Dengan begitu investmentnya bisa jalan dengan kualitas yang baik sehingga kemudahan pertumbuhan sektornya lebih cepat," tutur Bambang.
Perbankan syariah yang bagus targetnya bukan hanya kaum muslim tetapi juga non muslim. Selain itu, perbankan syariah seharusnya ikut dalam pembiayaan untuk sektor pertanian dan infrastruktur sehingga eksistensinya di perekonomian Indonesia jelas karena memberikan kontribusi terhadap kedua sektor tersebut, tukasnya.
"Kami merekomendasikan untuk adanya reorientasi tujuan perbankan syariah, yakni harus berani masuk ke sektor riil. Supaya sektor perbankan syariah dianggap penting," kata Bambang usai menjadi keynote speaker dalam International Seminar and Conference 2011 on Economics di Gedung Pusat Studi dan Sertifikasi Guru Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (11/10).
Menurut Bambang, perbankan syariah selama ini lebih banyak di sektor konsumsi, bukan di sektor riil. "Jadi tidak hanya di sektor konsumsi seperti pinjaman rumah, pinjaman mobil misalnya, tapi masuk ke sektor riil. Dan kalau perbankan syariah sudah masuk sektor riil menurut saya itu sudah bagus sekali. Selama ini sudah ada, tapi terbatas dan belum jadi tren," ujar Bambang.
Selanjutnya Bambang mengatakan terdapat dua rencana strategis ke depan yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah memperbanyak institusi keuangan syariah. "Salah satu strategic plan ke depan yang harus jadi fokus adalah pertama memperbanyak institusi keuangan syariah yang berarti memperbanyak investasi di bidang perbankan syariah maupun non perbankan syariah," jelasnya.
Bambang menjelaskan selama ini perbankan syariah sangat terbatas pada institusi. Ada institusi yang perkembangan syariahnya sudah baik tetapi ada juga institusi yang punya perbankan syariah hanya sebagai pelengkap sehingga cenderung tidak inovatif dan menjalankan apa yang sudah ada, katanya.
"Semua institusi perbankan syariah diarahkan untuk menjadi leader di pasar syariah, bukan hanya sekedar follower. Sehingga bisa mempercepat pertumbuhan karena ada motor yang menggerakkan," ujar Bambang.
Yang kedua, lanjut Bambang, adalah inovasi produk. Menurutnya investasi itu banyak jika produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah menarik dan variatif. "Dengan begitu investmentnya bisa jalan dengan kualitas yang baik sehingga kemudahan pertumbuhan sektornya lebih cepat," tutur Bambang.
Perbankan syariah yang bagus targetnya bukan hanya kaum muslim tetapi juga non muslim. Selain itu, perbankan syariah seharusnya ikut dalam pembiayaan untuk sektor pertanian dan infrastruktur sehingga eksistensinya di perekonomian Indonesia jelas karena memberikan kontribusi terhadap kedua sektor tersebut, tukasnya.
No comments:
Post a Comment