JAKARTA - Report of the Global Islamic Finance Islamic finance industry in 2011 include Indonesia in the five major world Islamic financial industry, or rather was fourth.
"The report in London that put Indonesia in the fourth," said Director of the Directorate of Sharia Banking Regulatory Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar in the Economic Outlook 2012: Opportunities and Challenges of Islamic Economics in Jakarta on Wednesday. (source)
"The report in London that put Indonesia in the fourth," said Director of the Directorate of Sharia Banking Regulatory Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar in the Economic Outlook 2012: Opportunities and Challenges of Islamic Economics in Jakarta on Wednesday. (source)
Indonesia ranks fourth after Iran, Malaysia, and Saudi Arabia. Indonesia is above the Bahrain and Britain.
According to him, there are some indicators that put Indonesia in the fourth position of the Islamic financial industry framework in Indonesia already has a National Sharia Council and at each company already has a sharia supervisory board.
"It causes the same settings at the national level. In other countries there are only sharia supervisory board," he said.
In addition, Indonesia has a fairly large number of Islamic banks consists of 11 Islamic banks, 153 rural banks sharia (SRB), and Islamic business units in conventional banks.
Indonesia also has settings Islamic financial industry that has followed the international standards. "In addition, the population of Muslims in Indonesia are great," said Mulya.
According to him, it was likely by 2012 Indonesia will go third in considering the potential is still great. "But most important is that the presence of finance, especially Islamic banking industry to give positive impact to the community," he said.
Islamic economists Karim Business Consulting, Adiwarman Karim revealed that projections based on Islamic Financial Intelligence Summit in Malaysia, Islamic financial industry assets in Indonesia will occupy the first position in 2023.
"Assets of the world Islamic financial industry in 2023 will reach 8.6 billion U.S. dollars, and Indonesia reached 1.60 billion U.S. dollars," said Adiwarman.
Position after Indonesia will be occupied by Pakistan (1.38 billion U.S. dollars), India (1.38 billion U.S. dollars), Bangladesh (1.15 billion U.S. dollars, Iran (624 million U.S. dollars), Turkey (581 million U.S. dollars) , UK (190 million U.S. dollars), Yemen (187 million U.S. dollars), Syria (163 million U.S. dollars), Malaysia (133 million U.S. dollars), and United Arab Emirates (94 million U.S. dollars). (tk / ant)
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masuk Lima Besar
JAKARTA - Laporan Global Islamic Finance 2011 memasukkan industri keuangan syariah Indonesia dalam lima besar industri keuangan syariah dunia atau tepatnya berada di urutan keempat.
"Laporan di London itu menempatkan Indonesia di urutan keempat," kata Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar dalam Economic Outlook 2012: Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Jakarta, Rabu.
Indonesia berada di urutan keempat setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. Indonesia berada di atas Bahrain dan Inggris.
Menurut dia, ada beberapa indikator yang menempatkan Indonesia di posisi keempat yaitu kerangka kerja industri keuangan syariah di Indonesia sudah memiliki Dewan Syariah Nasional dan di masing-masing perusahaan sudah memiliki dewan pengawas syariah.
"Ini menyebabkan pengaturan yang sama di tingkat nasional. Di negara lain hanya ada dewan pengawas syariah," katanya.
Selain itu, Indonesia memiliki jumlah bank syariah cukup besar terdiri atas 11 bank umum syariah, 153 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS), dan unit usaha syariah di bank konvensional.
Indonesia juga punya pengaturan industri keuangan syariah yang sudah mengikuti standar internasional. "Selain itu, jumlah penduduk muslim di Indonesia yang besar," kata Mulya.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan tahun 2012 Indonesia akan masuk di urutan ketiga mengingat potensi yang masih besar. "Namun yang terpenting adalah bahwa kehadiran industri keuangan syariah terutama perbankan memberi dampak positif kepada masyarakat," katanya.
Pakar ekonomi syariah Karim Business Consulting, Adiwarman Karim mengungkapkan bahwa berdasar proyeksi Islamic Financial Intelligence Summit di Malaysia, aset industri keuangan syariah di Indonesia akan menempati posisi pertama pada 2023.
"Aset industri keuangan syariah dunia pada 2023 akan mencapai 8,6 miliar dolar AS, dan Indonesia mencapai 1,60 miliar dolar AS," kata Adiwarman.
Posisi setelah Indonesia akan ditempati oleh Pakistan (1,38 miliar dolar AS), India (1,38 miliar dolar AS), Bangladesh (1,15 miliar dolar AS, Iran (624 juta dolar AS), Turki (581 juta dolar AS), UK (190 juta dolar AS), Yaman (187 juta dolar AS), Syria (163 juta dolar AS), Malaysia (133 juta dolar AS), dan Uni Emirat Arab (94 juta dolar AS). (tk/ant)
"Laporan di London itu menempatkan Indonesia di urutan keempat," kata Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar dalam Economic Outlook 2012: Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Jakarta, Rabu.
Indonesia berada di urutan keempat setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. Indonesia berada di atas Bahrain dan Inggris.
Menurut dia, ada beberapa indikator yang menempatkan Indonesia di posisi keempat yaitu kerangka kerja industri keuangan syariah di Indonesia sudah memiliki Dewan Syariah Nasional dan di masing-masing perusahaan sudah memiliki dewan pengawas syariah.
"Ini menyebabkan pengaturan yang sama di tingkat nasional. Di negara lain hanya ada dewan pengawas syariah," katanya.
Selain itu, Indonesia memiliki jumlah bank syariah cukup besar terdiri atas 11 bank umum syariah, 153 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS), dan unit usaha syariah di bank konvensional.
Indonesia juga punya pengaturan industri keuangan syariah yang sudah mengikuti standar internasional. "Selain itu, jumlah penduduk muslim di Indonesia yang besar," kata Mulya.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan tahun 2012 Indonesia akan masuk di urutan ketiga mengingat potensi yang masih besar. "Namun yang terpenting adalah bahwa kehadiran industri keuangan syariah terutama perbankan memberi dampak positif kepada masyarakat," katanya.
Pakar ekonomi syariah Karim Business Consulting, Adiwarman Karim mengungkapkan bahwa berdasar proyeksi Islamic Financial Intelligence Summit di Malaysia, aset industri keuangan syariah di Indonesia akan menempati posisi pertama pada 2023.
"Aset industri keuangan syariah dunia pada 2023 akan mencapai 8,6 miliar dolar AS, dan Indonesia mencapai 1,60 miliar dolar AS," kata Adiwarman.
Posisi setelah Indonesia akan ditempati oleh Pakistan (1,38 miliar dolar AS), India (1,38 miliar dolar AS), Bangladesh (1,15 miliar dolar AS, Iran (624 juta dolar AS), Turki (581 juta dolar AS), UK (190 juta dolar AS), Yaman (187 juta dolar AS), Syria (163 juta dolar AS), Malaysia (133 juta dolar AS), dan Uni Emirat Arab (94 juta dolar AS). (tk/ant)
Source : http://www.investor.co.id/moneyandbanking/industri-keuangan-syariah-indonesia-masuk-lima-besar/24354 - Nov 17, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment