JAKARTA: Indonesia optimistic about the growth of Bank of the Islamic banking industry in 2012 is still above 40%, although overshadowed by the national economic slowdown caused by the global crisis.
Some factors to driving industry growth is the performance of the newly established Islamic bank in 2010, the birth of new Islamic banks, to the penetration of foreign capital.
Mulya Siregar, Director Islamic Banking Bank Indonesia (BI) is optimistic the industry assets will grow over 40% by looking at the development of a number. Islamic banks which stood since 2010. (source)
Some factors to driving industry growth is the performance of the newly established Islamic bank in 2010, the birth of new Islamic banks, to the penetration of foreign capital.
Mulya Siregar, Director Islamic Banking Bank Indonesia (BI) is optimistic the industry assets will grow over 40% by looking at the development of a number. Islamic banks which stood since 2010. (source)
"In 2012, the growing impact of five banks that stand in 2010 increasingly felt after they finished the consolidation," he said last week.
Five banks referred to by the Bank Jabar Banten Mulya Sharia, Sharia Victoria Banks, Bank Negara Indonesia Sharia, Islamic Bank Central Asia, and Maybank Islamic.
Of the five banks there are some banks that are still relatively slow growth in 2011. To that end, the central bank has been giving special attention to the Islamic bank by Islamic banks Dial the directors and the parent along with his business.
"We ask the parent to continue to support efforts perumbuhan subsidiary of sharia. Although it has not become part of Islamic business units, do not be released just like that, "he said.
Dukunganya form, he added, could be seen by the similarity of quality customer service received from the parent conventional and Islamic banking subsidiary.
"It seems they have caught this purpose and to consolidate with the parent business," he said.
Mulya add inorganic growth in 2012 can also support the industry's performance, including the PT plan of the National Pensioners Savings Bank in acquiring local banks in Central Java to be converted into sharia banks.
In addition, he continued, there is the possibility of a number of foreign Islamic banks realize the projects in the domestic market penetration by 2012.
Until October 2011, Islamic banking assets of about Rp130 trillion recorded, an increase of 48.57% compared to the position of the same period the previous year.
Increase in assets is in line with the disbursement of the financing and third party fund raising. (20/Bsi)
Tahun depan perbankan Syariah tumbuh 40%
JAKARTA: Bank Indonesia optimis pertumbuhan industri perbankan syariah pada 2012 masih diatas 40%, meskipun dibayang-bayangi pelambatan ekonomi nasional akibat krisis global.
Beberapa faktor menjadi pendorong pertumbuhan industri adalah kinerja bank syariah yang baru berdiri pada 2010, lahirnya bank syariah baru, hingga penetrasi modal asing.
Mulya Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) optimis aset industri akan bertumbuh diatas 40% dengan melihat perkembangan sejumlah. bank syariah yang berdiri sejak 2010.
“Pada 2012, dampak pertumbuhan 5 bank yang berdiri pada 2010 makin terasa setelah mereka selesai melakukan konsolidasi,” ujarnya akhir pekan lalu.
Lima bank yang dimaksud oleh Mulya adalah Bank Jabar Banten Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Central Asia Syariah, serta Maybank Syariah.
Dari lima bank tersebut ada beberapa bank yang masih relatif lambat pertumbuhannya pada 2011. Untuk itu, bank sentral telah memberikan perhatian khusus kepada bank syariah tersebut dengan memangil para direksi bank syariah dan berserta induk usahanya.
“Kami meminta kepada induk usaha untuk terus mendukung perumbuhan anak usaha syariahnya. Walaupun sudah tidak menjadi bagian dari unit usaha syariah, jangan dilepaskan begitu saja," ujar dia.
Bentuk dukunganya, lanjut dia, bisa terlihat dengan kesamaan kualitas layanan yang diterima nasabah dari induk konvensional maupun anak usaha bank syariah.
“Sepertinya mereka telah menangkap maksud tersebut dan melakukan konsolidasi dengan induk usaha,” ujarnya.
Mulya menambahkan pertumbuhan anorganik pada 2012 juga dapat menyokong kinerja industri, diantaranya adalah rencana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dalam mengakuisisi bank lokal di Jawa Tengah untuk dikonversi menjadi bank syariah.
Selain itu, lanjutnya, ada kemungkinan sejumlah bank syariah asing merealisasikan rencananya dalam melakukan penetrasi pasar domestik pada 2012.
Hingga Oktober 2011, perbankan syariah membukukan aset sekitar Rp130 triliun, meningkat 48,57% dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan aset tersebut sejalan dengan kinerja penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga. (20/Bsi)
Beberapa faktor menjadi pendorong pertumbuhan industri adalah kinerja bank syariah yang baru berdiri pada 2010, lahirnya bank syariah baru, hingga penetrasi modal asing.
Mulya Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) optimis aset industri akan bertumbuh diatas 40% dengan melihat perkembangan sejumlah. bank syariah yang berdiri sejak 2010.
“Pada 2012, dampak pertumbuhan 5 bank yang berdiri pada 2010 makin terasa setelah mereka selesai melakukan konsolidasi,” ujarnya akhir pekan lalu.
Lima bank yang dimaksud oleh Mulya adalah Bank Jabar Banten Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Central Asia Syariah, serta Maybank Syariah.
Dari lima bank tersebut ada beberapa bank yang masih relatif lambat pertumbuhannya pada 2011. Untuk itu, bank sentral telah memberikan perhatian khusus kepada bank syariah tersebut dengan memangil para direksi bank syariah dan berserta induk usahanya.
“Kami meminta kepada induk usaha untuk terus mendukung perumbuhan anak usaha syariahnya. Walaupun sudah tidak menjadi bagian dari unit usaha syariah, jangan dilepaskan begitu saja," ujar dia.
Bentuk dukunganya, lanjut dia, bisa terlihat dengan kesamaan kualitas layanan yang diterima nasabah dari induk konvensional maupun anak usaha bank syariah.
“Sepertinya mereka telah menangkap maksud tersebut dan melakukan konsolidasi dengan induk usaha,” ujarnya.
Mulya menambahkan pertumbuhan anorganik pada 2012 juga dapat menyokong kinerja industri, diantaranya adalah rencana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dalam mengakuisisi bank lokal di Jawa Tengah untuk dikonversi menjadi bank syariah.
Selain itu, lanjutnya, ada kemungkinan sejumlah bank syariah asing merealisasikan rencananya dalam melakukan penetrasi pasar domestik pada 2012.
Hingga Oktober 2011, perbankan syariah membukukan aset sekitar Rp130 triliun, meningkat 48,57% dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan aset tersebut sejalan dengan kinerja penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga. (20/Bsi)
Source : http://www.bisnis.com/articles/tahun-depan-perbankan-syariah-tumbuh-40-percent - Nov 20, 2011 - google translate
No comments:
Post a Comment